Kebodohan Menghapus Kebaikan
Pengkhotbah 10:1
Dalam kitab Pengkhotbah,kata kebodohan selalu diban-dingkan dengan pandai atau berhikmat. Namun kebodohan dalam hal ini sebenarnya tidak selalu diartikan sebagai rendahnya pendidikan, melainkan menunjuk pada tindakan atau perilaku seseorang. Sebab kebodohan dapat juga dilakonkan oleh orang yang tingkat pendidikannya tinggi, dan sebaliknya kepandaian dapat dinampakkan oleh seseorang yang pendidikannya rendah, misalnya dari tutur kata yang salah, tindakan yang keliru atau keputusan yang gegabah, dan pada akhirnya merugikan diri sendiri dan orang lain.
Memang dalam kehidupan sehari-hari, banyak kali kita bertemu dengan hal seperti ini dan sering kita tidak dapat berbuat apa-apa, atau kita juga pernah melakukan tindakan sesuatu yang mulanya kita anggap benar, tapi kemudian kita sendiri sadar bahwa hal itu salah. Jika demikian maka tentu kita sendiri pernah merasakan bagaimana hati dan pikiran kita mendakwa diri kita sendiri sebagai orang bodoh.
Pembacaan Alkitab kita saat ini mengartikan bahwa hikmat dan kehormatan tidak akan berarti apa-apa, bila satu perbuatan jahat atau tindakan buruk dilakukan oleh seseorang, kendatipun ia berstatus sosial dan berpendidikan tinggi, dan untuk hal ini juga pengamsal menasihatkan, “nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas” (Amsal 22:1); sebab sekecil apapun tindakan kebo-dohan, pasti akan merusak bahkan menghapus banyak kebaikan.
Sebagai keluarga Kristen, kita diajak supaya saling mena-sihati, menegur dan mengingatkan agar kita dan orang-orang yang ada disekitar kita akan sama-sama memampukan diri untuk menjaga serta merawat kehormatan hidup, dan berupaya menghindari tindakan yang ceroboh dan dapat mengakibatkan kita masuk dalam lembah kebodohan. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, bimbinglah kami dengan Roh Kudus, agar kami dimampukan untuk merawat kehormatan hidup demi kemuliaan nama-Mu. Amin.