Membangun Kebiasaan Baik
Kisah Para Rasul 17:1-2
Jika kita memakai celana, biasanya kaki mana yang akan kita masukkan terlebih dahulu ke dalam celana? Jika kaki yang kanan, berarti kita sudah membangun kebiasaan itu sejak lama, yang pasti sejak kita kecil. Dan jika kita ingin mengubahnya untuk memasukkan kaki yang kiri terlebih dahulu, maka kita akan merasa kakuh, karena kita melakukannya di luar kebiasaan kita. Kebiasaan kita hari ini (baik atau tidak baik), adalah akibat dari sikap dan tindakan yang sudah kita lakukan sejak lama, berulang-ulang dan secara terus-menerus sehingga membentuk sebuah kebiasaan.
Masuk ke rumah Ibadat (Sinagoga) dan membicarakan, bertukar pikiran tentang ayat-ayat Kitab Suci, sudah menjadi kebiasaan Rasul Paulus bila ia singgah di suatu tempat dan ia melakukan hal itu selama tiga hari Sabat berturut-turut di kota Tesalonika.
Sebagai Keluarga Kristen kita diharuskan membangun sebuah kebiasaan yang baik dalam kehidupan sehari-hari kita; misalnya, membiasakan diri untuk berdoa dan membaca Alkitab setiap hari. Membiasakan diri untuk terus beribadah baik di kolom, di gedung gereja, dan di semua aras pelayanan dalam Jemaat. Juga kita harus membangun kebiasaan untuk saling terbuka, saling mengingatkan, saling menghargai dan saling menerima antara suami, istri dan anak-anak. Maka dengan demikian, hidup kita akan berkenan kepada Tuhan dan kita akan diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain dengan melakukan kebiasaan yang baik. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus, berilah kami kekuatan dan kemampuan untuk melakukan apa yang baik dan benar. Sehingga hal itu akan menjadi sebuah kebiasaan untuk kami lakukan secara terus-menerus dalam kehidupan kami. Amin.