Markus 8:31-32
(31) Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.
(32) Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.
Anak Manusia Yang Rela Menderita
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Hari ini oleh perkenan Tuhan Allah kita telah memasuki minggu sengsara kedua. Kita diberi ruang untuk merenungkan kisah penderitaan Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia. Juga mengarahkan kita agar tidak sekedar memahami kisah-Nya, tetapi meneladani-Nya.
Bacaan hari ini merupakan pemberitahuan pertama penderitaan Yesus Kristus kepada murid-murid melalui pengajaran-Nya. Mengenai realitas penderitaan yang akan dilalui-Nya maka Yesus Kristus berterus terang bahwa: “…Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.” Kata harus dalam perkataan Yesus Kristus itu adalah penegasan bahwa penolakan dan penderitaan serta kematian-Nya adalah sesuatu yang mutlak dan pasti akan terjadi serta tidak dapat dicegah ataupun diubah. Itu akan dialami-Nya dan dijalani-Nya, namun pada hari ketiga Dia akan bangkit kembali.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Yesus Kristus mengaitkan ke-Mesiasan-Nya dengan penolakan dan penderitaan serta kematian-Nya. Pengajaran Yesus Kristus ini sulit dipahami oleh murid-murid-Nya karena mereka memiliki konsep tentang Mesias yang datang sebagai Raja dan Pembebas. Itulah sebabnya dalam peristiwa ini diperlihatkan Petrus menarik Yesus Kristus ke samping dan menegor Dia. Di satu sisi nampaknya dalam pikiran Petrus, Yesus Kristus keliru dengan ucapan-Nya karena is tidak menginginkan penderitaan menimpa Gurunya. Tetapi di sisi yang lain Yesus Kristus harus menjalani apa yang dirancangkan Bapa bagi diri-Nya.