Perilaku Tidak Terpuji
Lukas 22:63-64
Salah satu bentuk perilaku yang kurang terpuji adalah ‘marah’. ‘Marah’ adalah suatu tindakan yang dilakukan karena tidak dapat mengendalikan emosi. Perilaku yang demikian akan membawa dampak buruk terhadap dirinya, tetapi juga bagi kehidupan anggota keluarga yang lainnya.
Pembacaan Alkitab saat ini, menceritakan perilaku marah yang dilakukan oleh para Sanhedrin, ketika mereka melakukan penahanan terhadap Yesus Kristus, sebelum diperhadapkan kepada Mahkamah Agama. Ekspresi kema-rahan mereka tergambar pada ucapan-ucapan penghinaan dan pemukulan yang dilakukan kepada Yesus Kristus. Semestinya para Sanhedrin tidak bertindak di luar aturan hukum Agama. Sebab Hukum Agama tidak memperbolehkan seorang tahanan diperlakukan secara tidak adil, apalagi jika hal itu sudah disertai dengan kekerasan. Tapi tidak demikian perlakuan hukum penahanan terhadap Yesus Kristus. Hukuman yang tidak bermoral dan tanpa kasih yang dilakukan kepada Yesus Kristus adalah wajah dari rendahnya moral para pengambil keputusan. Namun itulah realitas dari wajah hukum yang dialami oleh Yesus Kristus, tanpa moral dan tanpa kasih. Ini juga adalah sebuah upaya untuk mendelegitimasi proses hukum yang sesungguhnya, sebagaimana aturan hukum Agama Yahudi. Proses membiaskan hukum peradilan agama adalah pelanggaran terhadap sebuah aturan agama yang seharusnya secara konsiten ditegakkan supremasinya oleh mereka yang berkompeten dengan hukum agama.
Sebagai keluarga Kristen diingatkan untuk dapat mengendalikan diri dari marah sebab marah merupakan prilaku tidak terpuji dalam setiap persoalan yang dihadapi dalam keluarga. Ciri orang dewasa adalah kemampuannya dalam menahan emosi/kemarahan. Menghindarkan diri dari setiap perilaku tidak terpuji, yang berdampak buruk terhadap diri sendiri dan juga terhadap persekutuan bersama dalam keluarga. Belajarlah pada sosok Yesus Kristus, sekalipun dihina, dipukul, tetapi tidak membalas semua itu dengan perilaku yang sama. Semoga sikap Yesus Kristus dalam menghadapi setiap persoalan, itu juga menjadi sikap atau perilaku kita sebagai keluarga Kristen. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus, tolonglah keluarga kami kiranya mampu menampilkan perilaku yang baik untuk membangun persekutuan keluarga yang lebih baik. Jauhkanlah diri kami untuk marah apabila ada orang yang bersalah kepada kami. Amin.