Lukas 2:41-42
(41) Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.
(42) Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
Waktu Untuk Tuhan Allah
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Tanpa disadari waktu bergerak begitu cepat, seirama dengan berbagai tuntutan-tuntutan hidup di mana kita sedang berada di penghujung tahun 2024. Pergumulan dunia secara global memanggil kita berpacu dengan berbagai tantangan-tantangan hidup. Persoalan sosial, ekonomi, budaya, politik dan lingkungan hidup sangat menyita perhatian dan hidup kita di tempatkan pada posisi saling berkompetisi untuk meraih kebutuhan baik secara primer, sekunder maupun tertier. Orang-orang berupaya dan bersaing mengais rejeki baik secara legal maupun illegal, tak pandang waktu dan keadaan, bahkan ada kecenderungan saling mengigit dan membinasakan. Ada orang percaya yang terjebak pada kegiatan rutinitas memenuhi kebutuhan jasmani tanpa menyadari bahwa ada kebutuhan spiritual yang harus dipenuhi.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Gereja dan orang-orang percaya terpanggil untuk memahami arti hidup bersama Tuhan Allah yang empunya hidup. Kita belajar dengan orang tua Yesus Kristus (Yusuf dan Maria). Mereka bukan sekedar mengisi rutinitas setiap tahun datang ke Yerusalem pada hari Paskah, tetapi hal ini menunjukkan ketaatan dan kesetiaan mereka kepada Tuhan Allah dan memperkenalkan tradisi spiritual Paskah kepada anak-anak. Hal ini juga berlaku bagi setiap orang percaya untuk tetap konsisten dalam panggilan Tuhan Allah untuk mewariskan tradisi-tradisi Gerejawi kepada anak cucu kita. Gereja-Nya harus mengajarkan dan menuntun warga gereja agar tetap memelihara persekutuan yang rukun dan damai dan persekutuan dengan Tuhan Allah. Terutama menghadapi tantangan kecenderungan arus global yang sering membuat orang percaya goncang iman dan melalaikan tugas tanggung jawabnya. Tidak jarang orang percaya terjebak dengan rutinitas waktu yang sia-sia sehingga waktu yang kita lalui terbuang percuma kepada hal yang sia-sia juga.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Kehancuran Gereja-Gereja di Eropa terjadi karena generasi yang baru tidak memiliki fondasi yang kuat tentang pemahaman tradisi Gerejawi sebagai simbol iman untuk menyaksikan pengalaman kehadiran Tuhan Allah dalam kehidupan umat-Nya. Akibatnya Gereja hanya dijadikan sebagai pusat pariwisata, dikunjungi untuk mengenang tahun-tahun Tuhan Allah yang pernah berperistiwa dan memberkati umat-Nya. Hal ini memanggil dan mengajak kita sebagai warga Gereja untuk tetap konsisten memberi perhatian terhadap peringatan tahun-tahun Tuhan Allah atau tahun Gerejawi untuk memperkuat iman kita di masa kini. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, mampukanlah kami memaknai peristiwa-peristiwa gerejawi dalam konteks kehidupan masa kini. Tuntunlah keluarga kami dapat mengambil bagian dalam setiap momen kegiatan jemaat, kolom, BIPRA dan lainnya. Amin.