Belas Kasihan dan Tekad Membangun
Nehemia 2:11-12
Bacaan Alkitab kita hari ini menyaksikan tekad Nehemia yang didasarkan oleh belas kasihan untuk membangun kembali tembok Yerusalem yang hancur dan tinggal puing-puing, dan membuat orang Yehuda yang tersisa di Yerusalem mengalami kesukaran besar dan dalam keadaan tercela (Pasal 1:3). Dan atas izin serta kuasa Arthasasta raja Persia (ayat 6,8), Nehemia berangkat ke Yerusalem. Sesampainya di Yerusalem, ia beristirahat selama tiga hari (Ezra 8:15, 32), sesudah itu ia memimpin peninjauan langsung atas kondisi tembok kota itu. Ia keluar pada waktu malam hanya dengan beberapa orang saja dan seekor binatang, agar tidak menarik perhatian orang, bahkan ia tidak menceritakan rencana pembangunan tembok Yerusalem kepada siapapun, malah dengan sembunyi-sembunyi ia mencegah campur tangan mereka yang tidak menyetujui pembaharuan kota Yerusalem.
Dari bagian firman ini, terlihat jelas bahwa belas kasihan menjadi motivasi Nehemia membangun tembok Yerusalem. Tekad hatinya murni untuk menolong dan membantu umat Tuhan yang dalam kesukaran, supaya kelak mereka dapat hidup untuk memuliakan Allah. Bagi Nehemia, tidak ada motivasi sedikitpun untuk menyombongkan diri, apalagi merasa punya andil besar dalam pembangunan itu, sebab itu bekerja untuk kemuliaan Allah.
Sebagai keluarga Kristen, kiranya kita juga termotivasi dengan sikap iman Nehemia, berbelas kasihan terhadap semua orang, dan ketika kita diberi kesempatan dengan semua karunia Tuhan untuk membangun bangsa, maka sebagai umat tebusan Allah yang diberkati, kita harus memotivasi orang lain untuk ikut mengambil bagian dalam semua aksi pembangunan bangsa itu. Amin.
Doa : Ya Tuhan mampukan kami untuk memelihara hati yang berbelas kasihan agar kami dapat mengulurkan tangan, membantu dan menolong orang lain yang dalam kesukaran sekaligus bersama dengan orang lain ikut serta membangun bangsa dan gereja. Amin.