Kisah Para Rasul 5:1-2
Jujurlah Jangan Berdusta
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Kisah Para Rasul 5:1-2 terjadi dalam konteks jemaat mulamula setelah kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke surga. Bagian ini menceritakan kejadian melibatkan pasangan suami-istri bernama Ananias dan Safira. Saat itu umat Kristen baru membentuk persekutuan yang erat di Yerusalem. Mereka hidup bersama, berbagi harta benda dan memberikan dukungan satu sama lain. Ada semacam kesepakatan di antara anggota jemaat untuk menyumbangkan harta mereka demi kepentingan bersama dan membiayai pelayanan penginjilan yang dilakukan para rasul.
Ananias dan Safira adalah anggota jemaat ini, akan tetapi mereka melakukan kesalahan serius. Mereka menjual sebidang tanah, menahan sebagian dan memberikan sebagian dari hasil penjualan tersebut sebagai persembahan kepada Tuhan Allah melalui para rasul. Mereka berdua bersekongkol dengan berusaha mengelabui jemaat dan para rasul. Mereka tidak hanya menyembunyikan sebagian uang mereka tetapi juga berusaha membuat orang lain percaya bahwa mereka memberikan seluruhnya. Tetapi sebenarnya mereka berdusta atau tidak jujur.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Dusta Ananias dan Safira, memberi kita pelajaran mendalam tentang jangan berdusta melainkan harus menjunjung tinggi nilainilai kejujuran dalam hidup beriman. Apalagi mereka berdusta atau tidak jujur tentang persembahan kepada Tuhan Allah. Mereka, apakah sadar atau tidak, bahwa meskipun orang lain tidak mengetahui tentang motivasi yang tersembunyi, tetapi Tuhan Allah Maha Tahu. Tuhan Allah hadir dan melihat setiap tindakan dan niat hati manusia.
Perenungan ini mengajak keluarga Kristen untuk memeriksa hati dan motivasi kita saat memberikan persembahan atau berbagi berkat dengan sesama yang mebutuhkan. Bagaimana kita melakukannya? Kita belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan oleh Ananias dan Safira. Kita diajarkan untuk hidup dengan kesadaran akan kehadiran Tuhan Allah dalam setiap aspek kehidupan.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Marilah kita jujur dan jangan berdusta. Kita perkuat komitmen iman, dengan setia dan tulus memberikan persembahan dengan jujur, tulus dan penuh ucapan syukur sebagai bentuk ketaatan dan penghormatan kepada Tuhan Allah. Kita diingatkan untuk jujur dan jangan berdusta dalam menjalani hidup ini. Perlu menjaga integritas iman yang semakin kokoh dari hari ke hari. Keluarga Kristen diajarkan untuk hidup dengan jujur, baik dalam perkataan maupun perbuatan dan menjaga integritas dalam segala hal. Menjaga kejujuran dalam memberikan persembahan dan pengelolaan keuangan lainnya sebagai wujud kesetiaan kepada nilai-nilai iman Kristen. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Doa: Bapa di sorga, Engkaulah Tuhan Allah yang kami kenal dan sembah di dalam Tuhan Yesus. Ajarilah kami untuk memberi persembahan dengan penuh ketulusan hati. Tolonglah kami dengan Roh Kudus agar mencintai kejujuran dan membenci dusta. Kami berdoa dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.