Kuduskanlah Hari Tuhan
Keluaran 20:8-11
Hormati dan kuduskan hari Sabat, mengingatkan kita bahwa Tuhan telah memberi kita kesempatan untuk boleh bekerja selama enam hari. Selama kita bekerja, penyertaan, perlindungan dan berkat-Nya dilimpahkan atas kita. Lalu, di hari ketujuh dimanfaatkan untuk menjadi hari perhentian (Sabat), beristirahat dan bersyukur atas segala sesuatu yang telah terjadi. Susah dan senang, sedih maupun gembira pastilah mewarnai hidup kita. Itulah dinamika hidup yang di dalamnya, Allah selalu berperan.
Di saat kita berjerih lelah dan melalui peristiwa-peristiwa tertentu, Allah hadir dan bekerja. Allah itulah yang meng-hendaki kita untuk berhenti sejenak, mengasuh dalam bentuk sujud syukur kepada-Nya, menceritakan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dalam madah syukur, doa, perenungan sabda-Nya. Jangan menjadi manusia yang kekurangan waktu untuk istirahat bersyukur.
Terkadang demi mengejar target, waktu tidur pun yang seharusnya 6-8 jam sehari, dan hari yang seharusnya kita istirahat dipakai untuk mengejar impian kita supaya dianggap berhasil dan berprestasi. Namun jika kekurangan waktu istirahat, apalagi kurang kesempatan untuk bersyukur kepada Allah, sumber segala sesuatu, dapat terjadi bahwa seseorang cepat atau lambat bakal terpengaruh kesehatannya. Hari perhentian (Sabat) haruslah menjadi agenda tetap bagi kita untuk beristirahat dan bersyukur bersama, bukan meman-faatkannya sebagai hari libur. Amin.
Doa: Ya Tuhan, setiap hari rahmat-Mu tiada putusnya. Kami telah berjerih lelah memanfaatkan waktu kerja yang Tuhan beri. Tolonglah kami untuk menata agenda hidup kami agar selalu terjadwal tetap hari perhentian untuk bersyukur memuliakan nama-Mu. Kiranya kami selalu disadarkan bahwa hari Minggu adalah harinya untuk Tuhan. Amin.