Pemimpin yang Berintegritas
Ulangan 1:13-14
Setiap orang dituntut memiliki integritas diri dalam satu persekutuan, artinya memiliki kepribadian yang jujur dan berkarakter kuat, yang bertindak secara konsisten dalam kehidupannya.
Karena itu, ketika Musa mengangkat hakim-hakim bagi umat Israel, ia memahami bahwa kepemimpinan umat Israel memerlukan orang-orang yang berintegritas. Untuk maksud itu, Musa menyampaikan syarat-syarat yang harus dimiliki, yaitu bijaksana, berakal budi dan berpengalaman. Orang yang bijaksana dan berakal budi adalah orang yang memiliki kemampuan untuk melihat hidup dari sudut pandang kehen-dak Tuhan yaitu, orang yang selalu memohon petunjuk Tuhan dan membiarkan diri dipimpin oleh Roh Kudus. Sedangkan orang yang berpengalaman artinya selalu memiliki kecakapan dan kemampuan untuk memahami dan menyikapi perma-salahan tertentu yang terjadi di tengah bangsa Israel, dan itu berarti, seorang pemimpin yang berintegritas harus memiliki kualitas intelektual dan juga spiritual yang baik.
Memang sangat disadari bahwa dizaman ini ada begitu banyak orang pandai tapi tidak menjamin dunia ini akan menjadi lebih baik. Sebab seringkali orang yang dianggap pandai justru menjadi sumber kekacauan, karena ilmunya sering diperalat dan digunakan untuk memutar-balikkan kebenaran.
Karena itu, sebagai keluarga Kristen, marilah kita men-jadi pribadi yang memiliki integritas diri dalam persekutuan, dan berkualitas bertindak, karena Tuhan mau kehidupan kita menjadi kesaksian bagi setiap orang yang melihat pola kehidupan kita. Amin.
Doa: Ya Tuhan, tolonglah kami untuk membangun hidup yang berintegritas, berkualitas dan berkenan kepada–Mu, sehingga kami mampu menjawab tugas panggilan yang dari pada-Mu. Amin.