Wujud Kasih Karunia
Lukas 1:31-33
Dalam kenyataan dewasa ini ada anak-anak dalam keluarga Kristen yang tidak mencerminkan ketaatan dan kesetiaan kepada orang tuanya. Kasih yang sudah diberikan dalam membesarkan dan membiayai pendidikan sampai perguruan tinggi justru disia-siakan.
Bacaan kita hari ini bahwa apa yang dinubuatkan dalam Yesaya 7:14 telah digenapi, bahwa Anak yang dilahirkan dari kandungan Maria akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Hal ini tak berarti, bahwa sebelum menjadi manusia Yesus bukanlah Anak Allah. Dari dulu, sekarang dan sampai selama-lamanya, Ia adalah Allah. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Alfa dan Omega (bnd. Wahyu 22:13). Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.
Yesus yang kita percaya adalah Anak Allah sudah ada sebelum ada segala sesuatu. Wujud kasih karunia Allah secara sempurna berada di dalam diri Yesus Kristus. Itulah kasih karunia yang menjadikan kita anak-anak-Nya (Yoh. 1:12). Sebagai anak, kita menerima keselamatan melalui kematian-Nya di kayu salib. Karena itu, sebagai keluarga Kristen, marilah kita mewujudkan kasih karunia Allah dengan hidup saling mengasihi satu terhadap yang lain. Amin.
Doa: Ya Tuhan, terima kasih karena Engkau telah menjadikan kami anak-anak–Mu sehingga kami boleh menerima wujud kasih karunia di dalam Yesus Kristus Tuhan kami. Terpujilah Engkau kekal sampai selama-lamanya. Amin.