Hidup Untuk Memuliakan Allah
Markus 2:12
Tanpa berlambat-lambat, orang lumpuh yang disembuh-kan itu melakukan perintah Yesus. Ketaatannya terhadap perintah Yesus menimbulkan kekaguman. Ia kini dapat berjalan pulang ke rumahnya. Hidupnya telah berubah, ia yang biasa bergantung dari belas kasihan orang lain dapat berjalan sendiri. Ia yang biasa dikasihani kini menjadi alat kesaksian yang memuliakan Tuhan.
Pandemi Virus Corona telah membuka mata iman dunia ini bahwa kecanggihan teknologi, kekayaan, kemapanan hidup, kekuasaan dan jabatan dapat dilumpuhkan dalam waktu yang singkat. Semua tidak berdaya, terpuruk dan merana. Hanya campur tangan Tuhan yang dapat memulih-kan manusia dan dunia ini. Tuhan yang menyembuhkan orang lumpuh pasti memulihkan dunia ini secara total.
Kepastian harapan ini membuat kita menengadah dengan syukur, hanya Tuhan yang patut dimuliakan. Tidak ada yang berarti dalam hidup ini jika tidak memuliakan Tuhan. Karena itu tujuan hidup ini bukanlah seberapa banyak yang kita miliki atau seberapa banyak yang kita raih tapi makna hidup yang sesungguhnya adalah memuliakan Allah. Hidup kita harus menyaksikan kemuliaan Tuhan. Ia telah memulihkan kita dari kelumpuhan hidup dan telah meng-angkat kita dari keterpurukan. Ini saatnya kita menyatakan kemuliaan Tuhan agar semua orang mengalami kuasa penyelamatan-Nya. Memuliakan Tuhan dengan hati yang penuh syukur agar orang di sekitar kita pun akan ikut serta memuliakan nama Tuhan. Amin.
Doa: Kami bersyukur kepada-Mu Tuhan, yang mau memakai kami sebagai alat-Mu untuk memuliakan nama-Mu sepanjang hidup kami. Amin.