Memberi Lebih Baik Dari Pada diberi
Ulangan 24:17-22
Umat Israel pada awalnya adalah budak di tanah Mesir. Sebagai budak, maka umat Israel hidup dalam ketergantungan dan kekuasaan Raja Mesir. Hak asasi sebagai manusia tentu terabaikan. Apapun yang ingin dilakukan oleh penguasa Mesir dapat dilakukan tanpa perlawanan. Namun oleh karena Tuhan Allah, maka umat Israel dapat dituntun melewati padang gurun selama 40 tahun dan tiba di negeri yang dijanjikan dengan berlimpah susu dan madu. Umat Israel menjadi bangsa yang disegani dihormati oleh bangsa-bangsa lain. Dalam menjalani kehidupan di tanah perjanjian, Tuhan Allah menghendaki agar umat-Nya melakukan sama yang diajarkannya lewat Musa.
Dalam bacaan Alkitab hari ini, Tuhan Allah sangat memperhatikan para janda, yatim, dan orang asing. Allah sangat tahu bahwa umat Israel pasti akan mengabaikan orang-orang tidak berarti dalam tatanan kehidupan masyarakat Israel yaitu janda, yatim dan orang asing. Untuk itu Tuhan Allah membuat ketetapan dan hukuman-Nya agar jika ada yang melanggar maka orang itu akan mendapat hukuman Allah. Allah menghendaki agar yatim, janda, orang asing mendapatkan juga keadilan yang menghidupkan dengan tidak mengambil pakaian seorang janda menjadi barang gadai, jika ada berkas yang tertinggal di ladang jangan di ambil dan itu untuk anak yatim dan janda. Jika ada sisa pohon Zaitun di dalam jangan diambil. Jika ada umat petik anggur, maka jangan kembali lagi untuk memetik pada kali yang kedua karena itu bagian orang asing, yatim, dan janda.
Allah sangat mengasihi orang-orang yang papah, terasing, terpinggirkan, terabaikan dan lain-lain. Karena itu,sebagai keluarga Kristen,marilah kita melakukan sama seperti apa yang diharapkan Tuhan untuk memperhatikan semua orang yang hidup dalam ketidakberdayaan.
Doa: Ya Tuhan, ajarlah kami agar kami tidak menjadi orang yang egois, orang yang hanya mementingkan diri sendiri, keluarga sendiri, kelompok sendiri, tapi jadikanlah kami umat yang bersimpati kepada orang-orang yang hidup dalam kekurangan, orang yang hidup dalam ketidakadilan. Amin.