Berbuatlah Baik
1 Petrus 4:19
Tidak seorang pun tahu apa akan terjadi besok. Entah senang atau susah, sakit atau sehat, hidup atau mati. Bagi pengikut Kristus masa depan pasti! Jika kita taat, setia, rela menderita: menyangkal diri, dan memikul salib maka masa depan kita adalah kemuliaan dan hidup kekal. Banyak orang kuatir akan hari esok. Untuk menjamin kesejahteraan masa depan orang menabung, deposito uang, menambang ilmu, bercocok tanam dan sebagainya. Bagi pengikut Kristus, investasi materi tidak cukup. Diperlukan investasi kebaikan. Tetapi semua orang yang suka berbuat baik akan diberi kemuliaan dan kehormatan serta kesejahteraan oleh Allah (Roma 2:10) Itulah maksud Yesus, “janganlah kamu kuatir akan hari besok. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
Rasul Petrus menegaskan ada penderitaan karena kehendak Allah. Bahkan kehilangan nyawa yang menuntut kerelaan dan kesetiaan. Semua orang kuatir jika tidak ada hari esok! Jika kehilangan nyawanya. Karena itu ia berusaha memjamin keperluannya terpenuhi pada hari esok. Tetapi, Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Karena siapa yang ingin menye-lamatkan nyawanya akan kehilangan nyawanya. Akan tetapi, siapa yang kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan mendapatkannya (Matius 16:25,26)
Timotius memperingatkan pengikut Kristus bahwa untuk mencapai hidup kekristenan yang sebenarnya adalah dengan berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi (1Tim. 6:18,19) Berbuat baik dan berbagi adalah kurban persembahan yang menyenangkan Allah, (Ibrani 13:16). Kepada kita diingatkan bahwa dosa bukan saja karena berbuat jahat tetapi, jika seseorang tahu bagaimana berbuat baik, tetapi tidak melakukannya, ia berdosa (Yakobus 4:17)
Doa: Ya Tuhan, terima kasih atas firman-Mu mengingatkan kami bahwa berbuat baik, memberi dan berbagi sebagai kehidupan Kristen yang sebenarnya. Tolonglah kami menjadi pengikut-Mu yang setia dan benar. Amin