Kasih Karunia Tuhan bagi Orang Percaya
Kisah Para Rasul 9:17-19a
Dewasa ini kita saling membutukan satu dengan yang lain seperti ketika kita mengikuti pendidikan maka kita membutuhkan guru dan dosen untuk mendapatkan ilmu; ketika kita ikut katekisasi dalam rangka peneguhan menjadi anggota calon sidi jemaat maka kita membutuhkan Pelayan Khusus untuk mengajar katekisasi; ketika kita bekerja di sektor pemerintahan atau swasta kita mengikuti pendidikan jenjang karir yang diberikan oleh mereka yang berkompeten.
Sama halnya pembacaan kita hari ini dimana Ananias melakukan perintah Tuhan untuk mempersiapkan Saulus menjadi seorang Hamba yang setia, taat dan berintegritas. Semua yang Tuhan perintahkan Ia lakukan. Ananias menumpangkan tangan bagi Saulus. Menumpangkan tangan sama seperti para rasul yang mempersiapkan orang-orang yang melayani orang miskin (Kisah 6:6). Baik para rasul dan Ananias dalam penumpangan tangan hanyalah sarana Tuhan untuk mempersiapkan hamba-hamba-Nya bagi pelayanan Tuhan. Kemudian Saulus mengalami kasih karunia Tuhan. Ia dapat melihat dan penuh dengan Roh Kudus dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya sehingga ia dapat melihat lagi kemudian ia bangun dan memberi diri dibaptis. Peristiwa Saulus dapat melihat dan dibaptis semua itu adalah kasih karunia Tuhan. Baptisan adalah tanda bahwa ia telah “Hidup Baru” dan pembaharuan hidup akan disertai dengan karunia-karunia Roh Kudus untuk memperlengkapi hamba-Nya melaksanakan panggilan.
Sebagai keluarga Kristen, kita diajak untuk tetap setia pada panggilan iman kepada Yesus Kristus yang dapat mengubah kita dari pikiran dan perbuatan yang jahat menjadi orang Kristen yang setia kepada-Nya. Kita harus bersedia untuk diperlengkapi dengan mengikuti persekutuan ibadah dan pelatihan-pelatihan kepemimpinan Kristen. Amin.
Doa: Ya Tuhan, pakailah kami untuk menjadi berkat bagi banyak orang lain. Ajarilah kami untuk rela dididik dan diperlengkapi oleh Tuhan melalui pembinaan warga gereja. Amin.