Berjalan dalam Terang Tuhan
Yesaya 2:5
Tahukah tujuan kita melakukan perjalanan? Mungkin kebanyakan kita tidak tahu harus menjawab atas pertanyaan itu. Semua dirasakan bahwa hidup ini sedang berjalan pada tujuan hidup dengan berjalan dalam Yesus Tuhan.
Bacaan hari ini Yesaya 2:5 adalah panggilan kepada keturunan Yakub, orang-orang sesat, penyangkal, tegar tengkuk dan lemah iman untuk menyadari bahwa tabiat-tabiat itulah yang menyesatkan jalan hidup mereka. Walau mereka tidak tahu arah dan jalan yang telah mereka tapaki. Undangan nabi ini adalah koreksi bahwa sejauh mereka melakukan perjalanan membangun kehidupan yang merangkak dalam gelap maka semakin jauh dalam kekelaman yang pekat dan tersesat. Bagi Yesaya usaha perjalanan seperti ini adalah kebodohan dan usaha bunuh diri sebab semua usaha sendiri akan berakhir sia-sia karena tidak memiliki pedoman dan tuntunan yang benar. Itulah sebabnya, sebelum terlambat, nabi Yesaya memperingatkan umat Tuhan agar berjalan dalam terang Tuhan. Tuhan sendirilah sumber terang, lentera abadi yang menyinari semua jalan dan lorong-lorong kehidupan umat-Nya.
Sebagai keluarga Kristen, kita perlu rehat sejenak untuk menyadari bahwa adakah terang Tuhan itu diikuti atau tidak? Kita harus serius berbalik arah apabila kita tersesat dan menyimpang dari terang-Nya. Bisa jadi, salah satu anggota keluarga kita tersesat dan hilang arah dalam jalan hidupnya, semua anggota yang lain harus memiliki kepedulian untuk mencari, menemukan dan membawanya bersama untuk berada dalam terang jalan Tuhan. Tidak ada yang harus tertinggal dan tercecer apalagi tersesat. Keluarga harus menjaga keutuhan dan keselamatan bersama dengan cara menyerahkan hidup kita dituntun dan diarahkan oleh Tuhan dalam kehidupan setiap hari. Amin.
Doa: Ya Tuhan, Tolonglah kami untuk selalu berjalan dalam terang Tuhan. Jauhkan kami untuk melakukan apa yang tidak berkenan kepada jalan-Mu. Amin.