Sorak-sorai dan Sukacita
Dalam perjalanan hidup ini, banyak kali kita mengalami susah dan senang, suka dan duka, manis dan pahit, untung dan rugi dan sebagainya. Dinamika hidup ini membuat orang beriman semakin kuat iman, bijak dan cerdas, bersorak-sorai dan bersukacita. Sorak-sorai adalah suara teriak dan pekik (tanda gembira atau senang). Sukacita berarti suka hati, girang hati, kegirangan. Dalam Alkitab sukacita lebih dari sekedar emosi karena perasaan bahagia bercampur dengan perasaan diberkati.
Bacaan hari ini berbicara tentang umat Israel yang merespon nubuatan Tuhan, mereka berkata “Aku bersukaria dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku” (band. Yes 61:10). Sekalipun umat terjepit, tertekan dan tertindas, kini mengalami sukacita, seperti sukacita pada waktu panen dan membagi-bagi jarahan. Seperti orang menabur dengan air mata, yang sudah lama bersabar menantikan buah-buah yang berharga dari bumi, mereka menuai dalam sukacita. Dan sukacita itu seperti orang yang bersukacita dalam peperangan, ketika melewati pertempuran yang berbahaya. Mereka bersorak sorai di hadapan Tuhan, bersyukur kepada Tuhan yang adalah sumber terang itu. Hal ini terjadi karena batin dan hati mereka telah “diterangi” sehingga bisa “melihat” kebenaran Tuhan dan menyadari kesalahan dan dosa yang dikuasai oleh kegelapan.
Sebagai keluarga Kristen, marilah saling menguatkan sekalipun dalam berbagai pergumulan seperti tekanan batin atau beban psikis (jiwa) yang sulit dilupakan. Bagi orang percaya, itu semua tidak akan melemahkan iman kita. Kita punya Tuhan yang mengasihi dan peduli, tangisan bisa saja dialami tetapi sorak-sorai dinikmati sepanjang hidup kita. Oleh sebab itu marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita, karena Tuhan pasti menolong kita. Amin.
Doa: Ajarilah kami ya Allah, untuk boleh bersorak sorai dalam segala hal. Mampukan kami untuk menjadi berkat dan menghadirkan sukacita serta sorak-sorai kepada mereka yang tertindas. Amin.