Susu Dibalas Tuba
1 Tawarikh 21:6-8
Sangka orang bahwa dengan semua kegemilangan harta benda menjadi sebuah jaminan hidup aman, bahagia dan kuat tanpa masalah. Memang tidak salah mengumpulkan harta benda tetapi sangat keliru jika materi yang diutamakan bukan lagi Tuhan.
Perintah Raja Daud kepada Yoab menghitung orang Israel untuk kepentingan militer dan pajak dilakukan dengan benar sebagai kepatuhan terhadap perintah atasan. Suku Lewi tidak dihitung karena Yoab tahu aturan agama, suku ini mengatur dan melayani ibadah di bait Allah. Suku Benyamin adalah suku dari raja Saul, musuh kelompok Daud, Yoab menghindari benturan berdarah antar keluarga. Daud memanfaatkan kuasanya sebagai Raja di pandang “hal itu jahat di mata Allah…dihajar-Nya orang Israel” sebagai penistaan terhadap kuasa dan kewenangan Allah. Itulah sebabnya Allah menunjukan kuasa-Nya di atas kuasa pemerintahan Daud. Daud menyesal atas kebodohannya di hadapan Tuhan.
Sebagai keluarga Kristen, ketika menempatkan materi sebagai pelindung dan tidak lagi Tuhan maka orang sedang memelihara sesuatu yang temporer dan palsu. Saat yang sama ia membuang pelindung yang asli dan abadi dalam hidupnya yaitu Tuhan. Luar biasa daya rusak dari sebuah pemahaman yang keliru bahwa materi mengalahkan Tuhan dan bagi ajaran agama, hal ini adalah praktek penghinaan dan penghujatan terhadap Tuhan. Apalagi zaman ini, disebut industri ‘four point zero’ atau 4.0 dimana zaman generasi ‘tekan-geser’ canggih, orang menghitung-hitung jumlah kecanggihan materi dan malah memujanya padahal walaupun materi tersebut ada namun tidak boleh mengabaikan Tuhan yang memelihara hidup kita. Kita sudah diberkati, dan orang percaya tidak boleh ibarat susu dibalas tuba! Amin.
Doa: Ya Bapa, kami bersyukur atas kemajuan teknologi dan kegemilangan materi yang dapat kami lihat pada zaman ini. Namun, ajarilah kami mengutamakan kehendak Tuhan dalam memanfaatkan teknologi dan materi yang kami miliki. Amin.