Jangan Menolak Tuhan karena Kepentingan Diri Sendiri
1 Samuel 8:7-9
Tuhan memberi banyak kebebasan kepada umat manusia, dalam menentukan jalan hidup dan memilih hal yang diinginkannya. Artinya, Tuhan tidak pernah membatasi ruang gerak manusia, melainkan membuka kesempatan kepada setiap orang untuk secara kreatif menciptakan dan mewujudkan keinginannya.
Keluhan Samuel kepada Tuhan tentang keinginan orang-orang Israel untuk dipimpin oleh seorang raja ternyata mendapat respon positif dari Tuhan, penolakan para tua-tua terhadap Samuel dan keluarganya untuk memimpin Israel, ditenangkan oleh Tuhan dengan mengatakan bahwa bukan Samuel yang ditolak tetapi Tuhanlah yang mereka tolak. Orang Israel lebih menginginkan seorang raja sekular, dan Tuhan mendengarkan, serta mengabulkan permintaan me-reka, namun hal ini tidak berarti bahwa Tuhan lemah dan tidak berdaya terhadap tekanan bangsa-Nya sendiri, tapi kesediaan Tuhan mengabulkan permintaan mereka, justru mengajarkan pemahaman demokrasi yang beradab kepada umat-Nya, bukan atas dasar pemaksaan kehendak sendri, hidup dengan demokrasi yang bermoral, bukan karena ada kepentingan terselubung. Artinya secara teologis memilki ciri –ciri kepatuhan serta ketaatan pada aturan dan ketetapan Tuhan.
Sebagai keluarga Kristen, diberikan beberapa pengajaran penting untuk dijadikan ukuran hidup kita bersama, baik dalam persekutuan keluarga, berbangsa maupun bernegara, yaitu pertama, sebagai orang percaya, kita dianugerahkan oleh Tuhan dengan kebebasan, dan ini perlu diapresiasi dengan rasa syukur dan tanggungjawab yang tinggi, namun tidak terjebak untuk memanfaatkan kebebasan tersebut dengan berperilaku menolak kehadiran Tuhan. Kedua, jangan pernah menolak dan meragukan Tuhan dan berprasangka seolah-olah Ia tidak mendengarkan dan menerima permintaan doa kita, sementara itu, kita sebenarnya tahu bahwa Allah Yang Mahakasih tidak pernah memilih dan membedakan umat-Nya. Ketiga, kita diajak untuk mengerti dan memahami bahwa Allah mendidik kita secara unik dan luar biasa untuk memperlengkapi kita dengan hikmat sehingga keinginan dan kerinduan kita untuk hidup dalam suasana berbangsa yang demokrasi, dapat berlangsung secara bertanggung-jawab dan semua orang dapat menyampaikan pendapat serta harapan mereka tanpa kepentingan diri sendiri. Amin.
Doa: Ya Tuhan, ajarkanlah kami untuk dapat membangun kehidupan bersama dengan orang lain, dan tidak menolak Tuhan hanya untuk memenuhi kepentingan diri sendiri. Amin.