Sukacita Versus Kekwatiran
Filipi 4:4
Sejarah gereja mula-mula dipenuhi dengan berbagai penderitaan dari para martirnya. Apakah itu para rasul, pemimpin umat dan orang Kristen pada umumnya. Orang-orang Kristen pada abad pertama, adalah warga kebanyakan. Termasuk di dalamnya para budak-budak yang bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Akan tetapi yang mengherankan di mata penguasa Romawi dan tercatat dalam sejarah kekristenan bahwa para pengikut Yesus ini, begitu istimewa dengan tidak takut diancam dan dianiaya. Roh Kudus memberikan keberanian dan kesanggupan untuk tetap bersukcaita dalam segala keadaan.
Bersukacita memang bukan hanya menyanyi dan memuji-muji Tuhan. Akan tetapi sukacita harus menjadi gaya hidup orang benar. Bukan pula hanya sekedar ekspresi dari kegembiraan semangat di dalam Tuhan. Akan tetapi bersukacita, mengandung kuasa yang dapat mengalahkan roh ketakutan.
Marilah kita sebagai keluarga Kristen tetap bersemangat dan bersukacita sekalipun kita sementara berada dalam situasi yang tidak menentu ini. Sebab kita percaya, di dalam situasi dan kondisi apapun, Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya dan mampu memberikan penghiburan, sehingga anak-anak-Nya kokoh dan teguh. Amin.
Doa: Tuhan berilah Roh-Mu senantiasa menjadi kekuatan keluarga kami untuk mampu bergembira dan bersukacita di tengah situasi sekarang ini. Amin.