Kekuatan di Tengah Kesakitan
Yesaya 53:2-3
Siapapun akan berusaha menghindari yang namanya sakit penyakit. Penyakit yang menggerogoti tubuh, siapakah yang menyukainya? Penyakit akan membawa kita dalam keterbatasan gerak dan aktifitas. Penyakit dapat membuat rencana-rencana, pekerjaan, pelayanan, pribadi dan keluarga menjadi terganggu. Pada dasarnya tak ada dari kita yang tidak pernah dihinggapi sakit penyakit. Hal sakit sebenarnya alamiah, dan menjadi tanda dari keterbatasan manusiawi kita. Namun ketika penyakit dalam kurun waktu yang panjang, maka ia akan sangat mempengaruhi keberadaan kita, bahkan mungkin iman percaya kita.
Hamba yang menderita mengalami sakit penyakit yang luar biasa. Ia disebut sebagai pribadi yang biasa menderita kesakitan. Tidak hanya secara jasmaniah tetapi juga secara sosial, di mana ia dijauhi dan dikucilkan, dihina dan dicemooh. Harkat dan martabatnya sebagai manusia dilecehkan. Ia tidak hanya menderita secara fisik tapi juga batin. Namun ia tetap memiliki harga diri. Ia tetap ada di hadapan Tuhan. Ia memiliki iman. Ia tidak akan menjual imannya kendati sengsara dan derita mengepungnya.
Sebagai keluarga Kristen, kita tentu berusaha hidup sehat, hidup bersih, supaya dijauhkan dari sakit penyakit. Namun ketika penyakit menjadi bagian dari kesengsaraan kita, marilah kita senantiasa memohon kekuatan dari Tuhan. Kekuatan untuk memahami maksud dan kehendak Tuhan dalam hidup kita, untuk percaya pada mujizat penyembuhan yang Tuhan perkenankan. Sebagai anggota keluarga kita terus ada di dalam permohonan doa supaya Tuhan memberikan kesembuhan dan kesehatan. Namun, kita tetap bersyukur untuk setiap keadaan yang kita alami, sambil percaya bahwa Tuhanlah sumber kekuatan kita. Amin.
Doa: Ya Yesus Kristus, berikanlah kekuatan kepada kami di setiap keadaan, termasuk ketika menanggung sakit penyakit. Anugerahkan kami kesehatan dan pemulihan agar dapat ber-aktifitas, bekerja dan melayani demi kemuliaan nama-Mu. Amin.