Badai Kehidupan
Markus 4:37
Alam, kadang dipakai menjadi salah satu alat Tuhan untuk menyatakan kuasa-Nya, termasuk dalam kondisi yang liar dan ganas kita merasakan kehadiran Tuhan. Begitu pula dalam kehidupan orang percaya, badai selalu menemani kita dalam kerja, tugas dan pelayanan. Badai kehidupan meru-pakan alat Tuhan untuk menguji arti sebuah ketaatan dan kepercayaan. Badai dalam hidup adalah cara kita berjumpa dengan Tuhan, dan Ia berbicara kepada kita asalkan kita berjalan bersama-Nya.
Bacaan kita hari ini, menceritakan tentang murid-murid yang diterpa taufan (angin ribut) yang mengamuk sangat dahsyat dan mengguncangkan jiwa. Dikatakan taufan itu sangat dahsyat berarti sangat hebat dan mengerikan. Ombak menyembur dan perahu itu mulai penuh dengan air. Hal ini mengancam hidup para murid, sekalipun di antara mereka ada yang berprofesi sebagai nelayan. Kelihatannya mereka tidak siap menghadapi pergumulan, padahal mereka tahu bahwa danau tersebut terkenal dengan taufannya yang datang secara tiba-tiba.
Demikianlah perahu kehidupan kita sewaktu-waktu diperhadapkan dengan terpaan ”badai”, yakni berbagai persolan, tantangan atau kesulitan hidup yang mengancam bahkan dapat membawa petaka. Persoalan dalam kehidupan pribadi ataupun keluarga datang silih berganti; apakah hal itu terjadi karena ulah diri sendiri, karena orang lain ataupun terjadi atas izin Tuhan. Badai kehidupan sering menyebabkan kita menjadi gelisah, cemas dan kuatir. Perahu kehidupan kita oleng, dan menggoyahkan iman kita. Hidup diliputi berbagai kekuatiran, dan tak jarang menjadi putus asa.
Sebagai pribadi dan keluarga Kristen, kita pahami bahwa hidup dan berjalan bersama Yesus bukan berarti bebas hambatan, persoalan, pergumulan, dan beban hidup. Sungguh tidaklah demikian! Bersama Yesus terkadang kita harus berhadapan dengan berbagai tantangan.”Perahu” hidup keluarga kita sewaktu-waktu diterpa badai dan “taufan”. Namun bila Yesus berada di tengah kita maka apapun badai dan taufan akan menjadi tenang dalam hidup kita. Amin.
Doa: Oh Tuhan, berilah kami hikmat-Mu untuk memahami bahwa berjalan bersama Yesus mengarungi samudera kehidupan ini bukanlah tanpa badai. Mampukan kami untuk selalu siap dengan segala kondisi apapun. Amin.