Mazmur 85:5-6
PENGAMPUNAN TANPA SAKIT HATI
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Tuhan Allah melaksanakaan karya pengampunan kepada manusia tanpa sakit hati, dendam ataupun amarah yang terselubung. Ada banyak peristiwa tentang tindakan pengampunan manusia, tetapi di ujung dan belakangnya masih tersimpan dendam. Ketika Firaun mengijinkan umat Israel ke luar dari tanah perbudakan, seolah-olah Israel menerima pengampunan dari Firaun. Tapi saat umat itu terjepit di tepi Laut Teberau maka Firaun dan segala pasukan berkudanya mengejar umat itu. Firaun melepaskan Israel, bukan karena mengampuni tapi terdesak atau terpaksa. Tidak dengan tulus hati. Ketika Haman ditugaskan raja Ahasyweros untuk mengenakan pakaian kebesaran dan mengarak Mordekhai ke seluruh lapangan kota, seolah-olah Haman telah mengampuni Mordekhai. Padahal dalam hati Haman bergelora api dendam untuk menyulakannya di tiang gantungan. Seperti Firaun, Haman, demikian juga Absalom ketika mendengar bahwa adiknya Tamar diperkosa Amnon, sesudah perisitiwa itu, ia mengundang perjamuan anak-anak raja. Absalom dan Abnon juga hadir di situ seolah-olah para anak raja hidup rukun dan memaaafkan, padahal hati Absalom penuh dendam untuk membunuh Abnon. Banyak kisah tentang pengampunan tetapi di dalamnya ada sakit hati dan dendam, sehingga bukan menjadi perdamaian tetapi pembalasan dendam.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Pemazmur 85:5 “Pulihkanlah kami ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami.” Seruan doa ini dijawab oleh pengampunan-Nya tanpa sakit hati, dendam atau pembalasan melalui karya Tuhan Allah yang agung. Itulah karya Tuhan Allah di dalam anak-Nya Yesus Kristus yang janji-janji dan penggenapan-Nya kita renungkan di minggu-minggu adven ini. Ada beberapa kisah dalam Alkitab tentang bagaimana karya pengampunan tanpa sakit hati di bawah terang pengampunan Tuhan Allah di dalam Kistus. Di anataranya: kisah bagaimana Yusuf mengampuni saudara-saudaranya. Sekalipun mereka mereka-rekakan yang jahat padanya, tapi Tuhan Allah mereka-rekakan yang baik kepada Yusuf, sehingga Yusuf tidak mendendam kepada sauadara-saudaranya, tetapi mengampuni dan memelihara mereka di Mesir. Demikian juga kisah perumpamaan orang Samaria yang murah hati dalam injil Lukas, di mana orang Samaria tidak mendendam kepada masyarakat Yahudi dengan diskriminasi yang mereka terima selama berabad-abad. Tetapi ketika melihat orang yang dirampok itu, justru hati orang Samaria tergerak oleh belas kasih dan menolongnya.
Hari ini keluarga Kristen diingatkan untuk hidup dalam pengampunan sejati, tanpa memelihara dan membiarkan sakit hati atau akar pahit terus berakar di dalam diri. Dengan demikian keluarga Kisten akan hidup rukun dan damai. Amin
Doa: Ya Tuhan Allah, tolonglah kami agar dapat melakukakan pengampunan denga tulus hati. Jika ada akar pahit di dalam hati kami, angkatlah dan putuskan itu di dalam nama Yesus Kristus dan pulihkan kami. Amin.