Matius 26:6-7
(6) Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta,
(7) datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan.
Beri Yang Terbaik Untuk Yesus
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Cerita yang ditulis oleh Matius dalam bacaan kita hari ini, mengangkat dua tokoh yaitu Simon si kusta dan seorang perempuan yang meminyaki kepala Yesus Kristus. Simon yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah orang yang pernah disembuhkan oleh Yesus Kristus dari penyakit kusta. Karena itu dia disebut dengan nama Simon si kusta. Kehadiran Yesus Kristus di rumah Simon atas undangannya adalah satu hal yang tidak biasa. Sebab bagi orang Yahudi, penderita kusta atau orang yang pernah mengidap penyakit kusta selalu dianggap najis. Bahkan disebut sebagai penyakit kutukan Tuhan Allah, tetapi semua anggapan itu diabaikan oleh Yesus Kristus.
Selanjutnya dalam kisah ini diceritakan juga tentang seorang perempuan yang meminyaki kepala Yesus Kristus dengan minyak wangi yang sangat mahal harganya ±300 dinar yaitu nilai upah pekerja harian selama setahun. Perlakuan perempuan ini adalah sesuatu yang sangat mencolok, sebab seorang perempuan Yahudi tidak boleh bersentuhan dengan seorang laki-laki yang bukan suaminya. Sehingga tindakannya meminyaki Yesus Kristus, apalagi dengan minyak yang sangat mahal, adalah suatu perbuatan yang luar biasa. Perempuan ini tidak memperhitungkan soal untung rugi dari apa yang dia berikan kepada Yesus Kristus. Sebab yang ada dalam hatinya ialah melakukan sesuatu yang terbaik untuk Yesus Kristus, Sang Guru.
Kita dapat belajar dari Simon si kusta yang tidak takut akan kecaman dari orang-orang Yahudi karena ia adalah mantan penderita kusta dan perempuan yang meminyaki kepala Yesus Kristus yang tidak memperhitungkan nilai dan kemahalan yang ia persembahkan kepada Yesus Kristus. Perbuatan-perbuatan ini, sungguh memerlukan keterpanggilan iman, sebab perbuatan mereka dapat dikatakan sebagai tindakan iman.
Marilah kita belajar dari Simon si kusta yang mengundang Yesus Kristus dalam kehidupan, baik pribadi, maupun keluarga tanpa menghiraukan anggapan apapun dari orang lain. Selain itu kita belajar dari perempuan yang meminyaki kepala Yesus Kristus dengan minyak yang mahal untuk tidak memperhitungkan kerugian karena besarnya nilai persembahan. Kita seringkali berdoa dan meminta agar Tuhan Allah mengajarkan kita untuk memberi yang terbaik, tetapi hati kita seringkali terhenti pada pertimbangan mengenai nilai uang yang besar atau kecil untuk dipersembahkan kepada-Nya.
Simon si kusta dan perempuan yang meminyaki kepala Yesus Kristus telah memberikan pelajaran yang berharga bagi kita supaya kita tidak diam dalam kehidupan kekristenan kita melainkan meningkatkan kualitas hidup melakukan dan memberikan yang terbaik untuk Tuhan Allah di dalam dan melalui Yesus Kristus. Amin
Doa: Ya Yesus Kristus. berilah kami hati yang selalu rela untuk memberikan sesuatu yang terbaik bagi-Mu. Padamkanlah niat di hati kami untuk menghitung besar kecilnya pemberian kami. Amin.