Matius 27:2
Mereka membelenggu Dia, lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus, wali negeri itu.
TUHAN ALLAH PENGENDALI HIDUP KITA
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Semua orang Kristen pasti pernah mengalami masalah dalam kehidupan. Apakah masalah kesehatan. ekonomi,
percintaan, psikis. kegagalan dalam usaha dan lain sebagainya.
Respons orang Kristen pasti berbeda-beda terhadap penderitaan yang dialami. Firman Tuhan hari ini menceritakan Yesus Kristus yang dibelenggu dan diserahkan kepada Pilatus oleh para pemimpin Yahudi. Sebelum Dia dibelenggu, “…mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia, dan berkata: “Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah yang memukul Engkau?” (Matius 26:67- 68). Kendati Yesus Kristus memiliki kekuatan dan kuasa untuk melawan dan membebaskan diri, namun mengapa Dia berdiam diri? “Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya la segera mengirim lebih dari dua
belas pasukan malaikat membantu Aku? Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci,
yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?” (Matius 26:53-54). Yesus Kristus rela menderita sebagai bagian
penggenapan rencana Tuhan Allah untuk menyelamatkan manusia. Tindakan ini bukan keputusan manusia, tetapi bagian dari kehendak Tuhan Allah yang telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. “Ia ditindas dan la menderita, tetapi la tidak membuka mulutnya, seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian, dan seperti seekor domba yang terdiam di depan para penggunting bulunya, demikianlah ia tidak membuka mulutnya.” (Yesaya 53:7).
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Yesus Kristus tidak memberontak atau melawan, melainkan dengan penuh ketaatan menjalani proses ini. SikapNya menjadi teladan bagi kita dalam menghadapi kesulitan hidup. Kendati ada saat-saat dalam hidup di mana kita merasa `dibelenggu’ oleh keadaan dan `dihakimi orang’, namun kita diajak untuk tetap yakin bahwa Tuhan Allah tetap memegang kendali atas segala sesuatu, jika kita hidup benar di hadapanNya. Ketika kita merasa ditinggalkan atau dikhianati, ingatlah bahwa Yesus Kristus juga mengalami hal yang sama. Tetapi Dia
tidak membiarkan diri dikuasai atau dikendalikan oleh kepahitan hati-Nya dan kesakitan daging-Nya. Dia tetap
menjalani jalan salib dengan ketekunan, kasih dan pengampunan. Ini mengajarkan kita untuk tidak membalas
kejahatan dengan kejahatan, melainkan tetap bersandar dan mengandalkan diri pada kehendak Tuhan Allah dalam segala keadaan.
Doa: Ya Tuhan Allah, terima kasih karena Anak-Mu, Yesus Kristus telah rela menyerahkan diri dan menderita demi
keselamatan kami. Tolong agar kami tetap setia dalam setiap keadaan dan meneladani kasih serta ketaatan-Nya. Ajarilah kami percaya bahwa Engkau selalu memegang kendali atas hidup ini. Arnin.