Lukas 8:5b–8
(5b) Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.
(6) Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air.
(7) Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati.
(8) Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat.” Setelah berkata demikian Yesus berseru: ”Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”
Mendengar, Memahami Dan Menabur Firman-Nya
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Firman Tuhan saat ini, menceritakan bahwa si penabur melemparkan benihnya di tanah. Pertama, jatuh di pinggir jalan; tanahnya keras dan sering dilalui orang dan burung-burung datang memakannya. Kedua, jatuh di tanah berbatu-batu (terdiri dari karang). Benih dapat tumbuh di sana, namun akhirnya kering karena banyaknya bebatuan yang tidak memungkinkan tanah menyerap air. Ketiga, tanah yang bersemak duri. Betapa sulitnya tanaman yang baik dan sehat tumbuh di antara semak duri yang menyedot semua air dan nutrisi di dalam tanah sebelum tumbuhan lain dapat mengambilnya sehingga mematikan tumbuhan di sekitarnya. Keempat, tanah yang baik (lapisannya bersih dan dipersiapkan), tanaman tumbuh subur dan berbuah seratus kali lipat. Lalu Yesus Kristus berseru: “Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” Pernyataan ini mengandung ajakan atau panggilan untuk mendengar. Pendengar yang baik akan mendengar dengan penuh perhatian, memahami yang ia dengar dan melakukan firman-Nya.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Melalui benih yang jatuh di berbagai lapisan tanah, Yesus Kristus memperingatkan kepada kita bahwa benih memang punya potensi untuk bertumbuh. Tetapi tanah tempat benih itu ditanam akan menentukan apakah benih dapat bertumbuh, berbuah dan menghasilkan panen atau tidak. Begitu juga dengan orang yang mendengar pasti merespons Firman Allah yang ditabur secara berbeda. Cara meresponse akan menentukan apakah Firman Allah akan bertumbuh dan menghasilkan buah dalam hidupnya. Jika firman-Nya tidak tertanam dengan baik, kerohaniannya pun tidak akan bertumbuh.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Berhubungan dengan mendengar, ada yang pikirannya tertutup, sulit diajar dan tidak memiliki kepekaan. Ada yang kerohaniannya dangkal dan tidak merespon dengan positif. Ada yang sibuk sehingga Firman Allah terabaikan, karena mereka hanya memikirkan pekerjaan. Ada orang yang berpikiran terbuka, suka mendengar dan belajar kebenaran Firman Allah sehingga dapat mengerti, menghayati dan melakukan dalam hidupnya.. Untuk itu, mari kita terus belajar dan menabur Firman Allah dengan rajin dan tekun. Jikalau kita mendengar atau membaca Firman Allah, berilah telinga dan perhatikan, karena firman-Nya berkuasa mentransformasi hidup kita menuju keserupaan dengan Yesus Kristus. Tuhan Allah memberi kasih karunia dan kekuatan kepada orang yang mendengar, membaca, memhami, melakukan dan menabur firman-Nya dalam kelurga, jemaat dan masyarakat. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, mampukan kami untuk terus menaburkan Firman-Mu dan memiliki kemampuan mendengar, memperhatikan, mengerti serta melakukan-Nya setiap hari. Dalam nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin.





































