Jawaban di Tengah Tekanan
1 Raja-raja 19:10
Puji dan syukur kita persembahkan kepada Tuhan di dalam Yesus Kristus, Kepala Gereja kita yang dalam panggilan kudus-Nya telah menganugrahkan hari ini bagi kita. Ada ungkapan yang mengatakan bahwa hidup manusia seperti roda. Ada kalanya di atas dan ada kalanya di bawah. Sering ketika di atas, hati, pikiran, perasaan penuh semangat, optimisme, seolah tidak ada yang menggelisahkan. Tetapi ketika di bawah, lebih-lebih di titik nadir yang begitu dalam, semuanya menjadi menakutkan, frustrasi dan putus asa. Itulah juga yang dialami oleh Nabi Elia.
Saat Firman Tuhan datang kepada Elia dalam bentuk pertanyaan ‘Apakah kerjamu di sini?’ Eliapun memberi jawaban yang spontan kepada Tuhan, walau berada dalam kondisi yang tertekan. Ayat ini tergambarlah suasana hati Elia melalui jawabannya yang merasakan tekanan yang begitu berat karena merasa bahwa pelayanannya telah gagal karena dia merasa tidak lebih baik dari nenek moyangnya. Semangat pelayanannya yang begitu besar untuk menyelamatkan bangsa Israel dari penyembahan kepada Baal justru harus menerima tekanan melalui ancaman untuk mencabut nyawanya. Dalam keadaan tersebut dia merasa hidup sendiri tanpa dukungan karena usahanya tersebut berujung pada ancaman atas nyawanya sementara tugas pelayanannya masih banyak yang belum diselesaikannya.
Di hari Pendidikan Nasional ini, sebagai Keluarga Kristen, kita belajar dari jawaban Elia di tengah tekanan hidup yang begitu berat, bahwa kita bisa saja menjawab dan mengungkapkan isi hati kita, termasuk pergumulan dan persoalan yang kita hadapi, tapi kita tidak boleh kehilangan kepercayaan kepada Tuhan. Kita harus memiliki keyakinan bahwa Ia akan selalu ada bersama kita dan bersama-Nya, kita bisa maju, sukses dan berhasil meraih cita-cita dan masa depan kita. Amin.
Doa: Ya Tuhan kami, tolonglah kami untuk bisa memberi jawaban iman di tengah tekanan dan tantangan hidup yang kami hadapi saat ini, dalam nama Tuhan Yesus. Amin