Lukas 1:28–29 ,
(28) Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: ”Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.”
(29) Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
Arti Salam
Salam pembuka penting sekali dalam dialog atau percakapan sebab hal ini bisa lebih mengakrabkan suasana dan membuat orang lebih nyaman untuk bercakap-cakap. Contohnya: Selamat pagi, Tabea, Syalom, Damai di hati. Dalam bagian Firman saat ini, malaikat Gabriel menyapa Maria dengan ungkapan “salam hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau”. Kata “salam” (Yunani “chaire” ) berarti bersukacitalah. Kata ini merupakan salam yang umum dipakai di masa itu untuk menyampaikan rasa hormat, maksud baik dan kesejahteraan bagi seseorang. Kata “yang dikaruniai” (Yun: kekharitomene) artinya mengaruniakan secara berlimpah. Selanjutnya “Tuhan Menyertai engkau“ menunjuk pada kehadiran Tuhan Allah dengan kuasa-Nya yang besar dan mulia atas kehidupan Maria.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Salam pembuka dalam percakapan ini menyiratkan ada pesan yang indah, besar dan mulia dari Tuhan Allah yang mau disampaikan kepada Maria. Bagaimana respon Maria? Ia terkejut dan bertanya dalam hati apa arti salam tersebut. Maria belum memahami apa maksud kedatangan malaikat Tuhan. Iapun bingung dangan salam pembuka yang luar biasa yang disampaikan oleh malaikat, tetapi ia tidak mengacuhkan atau menolak salam itu melainkan ia berusaha untuk memahami, membuka diri untuk mengerti dan melanjutkan komunikasi. Ia tidak cepat merespon sesuatu yang belum jelas dan mau berpikir sebelum berucap bahkan bertindak.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan,
Dua hari lagi kita akan merayakan hari Natal. Natal menjadi momen yang ditunggu-tunggu untuk berkumpul keluarga, kerabat, teman dan tetangga. Ada perjumpaan yang penuh kasih sambil melepas rindu atau berbagi cerita hidup diiringi canda tawa. Firman Tuhan hari ini mengajak kita memaknai perjumpaan di hari Natal dengan saling menyapa dalam kasih, saling berbagi berkat melalui sapaan untuk saling menghibur dan menguatkan. Natal juga menjadi momen untuk merajut kasih persaudaraan yang mungkin sempat renggang karena terpisah oleh tugas kerja ataupun karena persoalan-persoalan hidup. Teladanilah Maria yang membuka hati untuk memahami semua yang didengarnya, ia tidak menutup diri ataupun menolak salam bahagia yang disampaikan kepadanya sehingga karya Agung Allah berlaku atasnya. Begitu juga dengan kita, jangan keraskan hati dan menutup diri untuk mengampuni serta menjalin kembali kasih persaudaraan. Dengan demikian anugerah damai sejahtera Allah akan melingkupi kita dan berkat-Nya hadir memenuhi kehidupan kita sekarang dan selamanya. Amin
Doa: Tuhan Yesus berilah kami telinga yang mau mendengar, hati yang mau memahami dan mulut yang mau mengucapkan berkat sehingga kami boleh menjalin komunikasi yang baik dengan sesama tapi juga relasi yang indah dengan-Mu. Amin