Jangan Takut Bersaksi
Galatia 2:2
Bacaan hari ini yang memberi kesaksian tentang kegi-gihan rasul Paulus bicara tentang kebenaran Injil, meski pun ia berada di tengah orang bukan Yahudi, bahkan dari kalangan orang-orang terpandang dan sangat berpengaruh baik yang berada di lingkungan kehidupan jemaat, maupun di tengah masyarakat umum pada masa itu. Ayat 2 dimana rasul Paulus menyatakan dan memperlihatkan bahwa pemberitaan Injil adalah sebuah aktivitas yang tertuntun oleh kuasa Tuhan Yesus dan tidak dapat dibatasi oleh status sosial orang yang menjadi sasaran Pemberitaan Injil, melainkan kemanapun penyataan Roh Kudus untuk memberitakan Injil, maka Injil itu harus disampaikan apapun keadaannya dan kepada siapapun tujuannya (2 Timotius 4:2).
Pengalaman rasul Paulus ini tentu menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi warga gereja disepanjang segala abad dan tempat termasuk bagi kita dimasa kini, bahwa Pemberitaan Injil tidak selalu berlangsung dalam suasana yang serba nyaman, tetapi justru sering berlangsung dalam kondisi yang menyulitkan, bahkan bisa membahayakan diri kita. Memang sangat disadari bahwa situasi dan kondisi yang seperti itu, seringkali menjadikan kita lemah, ada juga yang mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan kesaksian imannya; apalagi rasa kuatir, cemas, resah yang seringkali mengganggu pikiran, sehingga kita enggan bersaksi dan akhirnya berhenti untuk memberitakan Injil. Namun dari kesaksian rasul Paulus ini, kiranya kita termotivasi untuk terus dan semakin giat bersaksi tentang kasih setia Allah dalam Yesus Kristus.
Sebagai keluarga Kristen, kita diajak agar jangan takut memberitakan Injil, sebab aktivitas pemberitaan Injil adalah tugas yang diberikan oleh Tuhan Yesus kepada kita dan harus yakin bahwa semua pekerjaan ini pasti akan disertai oleh Roh Kudus (Matius 28:20). Amin.
Doa : Ya Tuhan Yesus, Penolong kami, sertailah kami untuk berbicara dan bersaksi dengan iman serta memberitakan Injil kepada semua orang di manapun kami berada. Amin.