Ujaran Kebencian
Lukas 22:65
Harus diakui bahwa ujaran kebencian yang dibangun secara sistematis, lalu dikirim melalui media sosial akan sangat kuat dampaknya bagi kehidupan orang lain, bahkan hal itu akan menjadi penyulut kemarahan. Beberapa kejadian di Indonesia bernuansa SARA adalah akibat dari hasil kiriman ujaran kebencian melalui media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa ujaran kebencian adalah cerminan dari wajah-wajah yang tidak bermoral.
Pembacaan Alkitab hari ini mencerminkan rendahnya moral para perilaku hukum agama. Mereka mampu menghasut masyarakat Yahudi untuk melakukan demonstrasi secara besar-besaran dengan agenda tuntutan, bahwa Yesus telah terbukti bersalah melanggar hukum agama Yahudi. Sebagai konsekuensi hukumnya, Yesus harus dihukum mati. Walaupun ujaran-ujaran kebenciatn itu tidak beralasan sebagaimana mestinya. Tetapi upaya untuk membiaskan hukum kebenaran menjadi ketidak-benaran terus dibangun, agar masyarakat tersulut emosinya demi tercapainya tujuan kekuasaan semu. Inilah sebuah realitas kehidupan hukum tidak bermoral yang melahirkan resistensi bagi kehidupan masyarakat. Masyarakat disulut emosinya dengan hasutan-hasutan murahan oleh para penguasa dan para petinggi agama, bahwa Yesus Kristus telah melakukan pelanggaran agama atau penodaan agama Yahudi.
Sebagai keluarga Kristen, sedapat mungkin terus menjaga hati, pikiran yang terus dijernihkan oleh kekuatan Roh Kudus. Terus menjaga setiap ucapan yang keluar dari mulut kita, sebagai ucapan bermakna kasih, bukan ucapan yang mengandung kebencian. Hindari opini yang provokatif dalam keluarga, dalam penggunaan media sosial, tetapi juga di berbagai tempat dimana kita beraktivitas. Ucapkanlah kalimat-kalimat yang bernuansa kasih sebagai implikasi iman kepada Yesus Kristus. Amin.Doa:Ya Tuhan, jagalah dan kendalikanlah segenap hidup keluarga kami agar terhindar dari ujaran-ujaran kebencian yang tidak memberikan makna kehidupan yang baik dan benar sebagaimana kehendak-Mu. Amin.