Mazmur 85:3-4
SELA
(4) Engkau telah menyurutkan segala gemas-Mu, telah meredakan murka-Mu yang menyala-nyala.
MENYURUTKAN KEMARAHAN
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
“Kemarahan hanya berguna pada titik tertentu, setelah itu akan menjadi amarah dan amarah akan membuat kamu lalai”, kata Lauren Oliver, seorang novelis muda Amerika. Frasa yang dikutip dalam salah satu novelnya ini, menyampaikan pesan teologis bahwa sekalipun ada nilai positif dalam kemarahan, tapi tidak dapat dibiarkan berlangsung lama dan panjang. Seperti kata rasul Paulus berkata “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terpendam, sebelum padam amarahmu” (Efesus 4:26, bandingkan Mazmur 4 :4,5)
Bacaan Alkitab saat ini “Engkau telah menyurutkan segala gemasmu” (Mazmur 35:4). Gemas kata lain dari bentuk kemarahan. Ketika Ia menyurutkan segala gemas-Nya maka serentak proses pengampunan atas dosa dan kesalahan umatnya berlangsung. Inti pemberitaan Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu adalah oleh kasih karunia Tuhan Allah berkenan mengampuni dosa manusia. Tanpa Tuhan Allah menyurutkan gemas-Nya, manusia akan terus berjalan dalam jalan menuju kebinasaan kekal. Kasih karunia dan anugerah terbesar yang diterima manusia ketika Tuhan Allah gemas-Nya surut, sebagaimana yan dikatakan-Nya dalam Mazmur 103 :10-11 “Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, tetapi setinggi langit di tas bumi demikian besar-Nya kasih setia-Nya atas orangorang yang takur akan Dia”.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Besar-Nya kasih setia Tuhan Allah yang membuat Ia menyurutkan segala gemas-Nya kepada umat-Nya. John Newton, penggubah lagu “Ajaib Benar Anugerah” di mana nyanyian ini seringkali dinyanyikan dalam unsur berita anugerah sesudah jemaat menyampaikan pengakuan dosa, syair lagu ini berdasarkan pengalaman kehidupannya. Dalam ayat 1 frasa terakhir lagu ini Newton berkata “ku hilang buta bercela oleh-Nya ku sembuh”. Manusia disembuhkan Tuhan dari luka dosa, ketika Ia menyurutkan gemas-Nya.
Keluarga Kristen diingatkan untuk selalu hidup dalam pengampunan. Jangan menyimpan amarah kepada sesama sampai matahari terbenam. Sebab kita diselamatkan karena Tuhan Aallah tidak menyimpan kesalahan dan dosa kita. Sebagai bentuk kasih pengampunan-Nya Ia datang dalam wujud Yesus Kristus dan Ia rela mati di kayu salib. Pengampunan yang diberikan-Nya kepada kita, harus kita bagikan kepada sesama.
Doa: Ya Tuhan, seperti yang Engkau teladankan kepada kami bahwa Engkau tidak mendendam dan menyimpan kesalahan dosa kami manusia dengan pengampun-Mu, mampukan kamu untuk hidup dalam pengampunan dengan sesama. Amin.