Lukas 2:43
‘Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. ‘
Membangun Kemandirian Iman Sejak Dini
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Ada orang menjelang masa tua memiliki beban spiritual ketika merasa membangun iman tidak melakukannya secara dini. Sehingga muncul ungkapan seperti “kalau saya mengenal Yesus Kristus sejak dini, tentu saya melakukan banyak pelayanan.” Namun demikian tidak ada kata terlambat untuk pertobatan.
Semua anak Yahudi pada usia 12 tahun ditetapkan sebagai “the son of the Law.” (anak Hukum Taurat) karena sudah mampu dan mengerti membaca Talmud. (Kitab Taurat Yahudi) Yesus Kristus sebagai anak yang telah mendapat hak diperkenalkan di bait Allah menunjukkan sikap kemandirian-Nya dengan tetap tinggal di Bait Allah. Sikap kemandirian-Nya dibentuk oleh tradisi Yahudi dan pendidikan orang tuanya serta eksistensi-Nya sebagai Anak Allah. Kemandirian ini tentu memiliki risiko sebagai seorang anak yang terpisah dengan orangtuanya. Kecintaan Yesus Kristus terhadap Yerusalem sebagai pusat kultis (Ibadah) orang Yahudi membuktikan kemandirian sikap-Nya.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Dari kisah terpisahnya Yusuf dan Maria dengan Yesus Kristus di Yerusalem pada perayaan Paskah kita dapat menarik beberapa pelajaran penting; Pertama, orangtua harus merelakan anak-anaknya untuk berpisah jika mereka memberi diri untuk melayani Tuhan Allah. Kedua, jangan memaksakan kehendak dan harapan sebagai orangtua kepada anak-anak apabila kehendak dan harapan anak-anak berbeda dengan kehendak orangtua. Ketiga, orangtua harus dengan sungguh-sungguh memperkenalkan Tuhan Allah di dalam dan melalui Yesus Kristus sebagai juru selamat melalui perkataan dan perbuatan. Keempat, carilah dan bimbinglah anak-anak dengan cinta kasih Yesus Kristus jika mereka cenderung tersesat. Hal ini kiranya juga berlaku bagi setiap anak-anak Tuhan Allah dalam keluarga Kristen untuk membentuk iman mereka. Bangunlah pertumbuhan iman anak-anak sejak dini agar generasi gereja kita mengalami kesinambungan pelayanan yang berkualitas dan tidak gampang hancur. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, berikanlah anak-anak kami kemandirian bertumbuh dalam kebenaran-Mu. Biarlah kerajinan dalam ibadah-ibadah bukan karena kebiasaan atau kegiatan rutin keluarga, tetapi benar-benar datang dari kesadaran sebagai kesediaan untuk selalu bertumbuh dalam Engkau. Amin.