Habakuk 2 : 2-3
(2)Lalu Tuhan menjawab aku, demikian: ”Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya.
(3) Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.
Tuliskan pada Loh-Loh Batu
Baliho adalah salah satu cara mempromosikan produk atau calon legislatif dan eksekutif. Agar dapat terbaca jelas maka tulisan dibuat semenarik mungkin dan berkesan agar tidak mudah dilupakan pembacanya. Gambar dan huruf dicetak besar agar menarik dan orang dapat membaca sambil lalu. Artinya pesan yang baik pada media akan sampai tepat pada audiens atau penerima.
Hari ini kita membaca bagaimana cara Tuhan Allah menggunakan media untuk menyampaikan pesan atau jawaban atas permohonan umat-Nya. Tuhan Allah menyuruh Habakuk menuliskannya pada loh-loh. Loh dalam Bahasa Ibrani luwach (לחת) artinya papan, meja, mezbah, badan, piring. Loh yang dimaksud tentulah besar ukurannya sehingga huruf yang akan ditorehkan di sana sanggup menarik perhatian orang yang melihatnya dan dapat dibaca dengan sekilas atau sambil lalu.
Tuhan Allah menyuruh nabi Habakuk untuk menggunakan media yang tepat agar pesan-Nya benar-benar sampai kepada umat-Nya. Caranya melalui tulisan pada loh yang akan menggambarkan apa yang disampaikan Tuhan Allah. Kita belajar dari ayat Alkitab ini bahwa kita juga perlu memperhatikan media ketika menyampaikan pesan, apakah dalam khotbah, presentasi bisnis atau pemaparan lainnya. Media yang tepat akan membuat pesan kita sampai.
Dalam ayat 3 kita membaca bagaimana Tuhan Allah menyampaikan pesan bahwa kejahatan akan menuju kesudahannya atau tiba pada titik akhir. Umat Allah yang menanti saatnya” harus sabar dan setia, sekalipun tampaknya begitu lama.
Seperti loh-loh dengan tulisan besar yang dapat dibaca sambil lalu, biarlah kita juga menjadi media yang tepat untuk menyaksikan kehendak Tuhan Allah melalui keluarga dan jemaat di mana kita berada. Kesaksian hidup kita harus jelas terbaca. Keluarga kita dapat menjadi media pesan yang hidup. Melalui kehidupan keluarga yang saling mengasihi kita dapat membawa pesan yang nyata tentang hidup memuliakan Tuhan Allah. Tindakan-tindakan kita dapat menjadi prasasti yang hidup tentang kebaikan Tuhan Allah.
Oleh karena itu, janganlah menahan berkat hanya dinikmati sendiri. Tetapi hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Sebarkanlah kebaikanmu sebab kita adalah surat Kristus yang terbuka. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, kiranya kehendak-Mu terukir di loh hati kami. Tuntunlah kami untuk selalu membuka hati dan pikiran agar mampu melihat dan memahami kehendak-Mu dan melakukannya dengan setia serta sabar. Amin.