Di era saat ini teknologi semakin berkembang untuk memberikan pengetahuan dengan wawasan yang umum tentang informasi, berita, serta hal yang menjadi viral untuk dijadikan pembahasan, teknologi saat ini bisa digenggam oleh siapa saja termasuk anak-anak dikarenakan globalisasi teknologisme dalam hal ini Gadget menjadi sebuah kebutuhan bagi setiap orang. Melihat situasi teknologi sekitar 10-20 tahun yang lalu pemakai gadget hanya 1 buah handphone dalam satu komunitas terkecil yaitu keluarga. Informasi yang beredar dalam sosial media tanpa kontrol oleh orangtua terhadap anak-anak tentu menjadi ancaman dalam pemahaman yang nantinya berujung pada kesesatan untuk pemikiran anak, karena informasi dalam teknologi tidak selalu mengandung kebenaran, tidak etis dalam pandangan anak untuk melihat sesuatu informasi yang bukan porsinya dikarenakan secara psikologis mereka tergolong masih polos dan tidak munafik.
Oleh karena itu anak-anak perlu mendapatkan perhatian, kontrol, penjagaan, bahkan pengajaran tentang Firman Tuhan karena mereka adalah anugerah yang dipercayakan oleh Tuhan bagi orangtua untuk mewariskan ajaran iman kristiani.
Matius 18:1-11 menceritakan dari murid-murid Tuhan Yesus yang menanyakan tentang “siapakah yang terbesar dalam kerajaan sorga?” mereka bertanya hal ini dikarenakan kelayakan untuk duduk di sebelah-Nya kemudian mereka mulai memperdebatkan tentang pertanyaan tersebut, kemudian Tuhan Yesus memanggil seorang anak kecil untuk menempatkannya bersama mereka. anak kecil ini dijadikan contoh oleh Tuhan Yesus dikarenakan anak kecil ada dalam sifat yang masih polos, penuh keterbukaan, pemaaf, penuh sukacita. Anak kecil dianggap sebagai kaum yang lemah dan tak berdaya dan tidak penting oleh orang-orang Yahudi di kala itu.
Tuhan Yesus menekankan dalam hal kerajaan sorga para murid harus ada dalam sikap pertobatan yang sesungguhnya serta tidak untuk egosentris oleh karena merasa diri terbaik diantara sesama manusia tetapi Pertobatan yang sesungguhnya adalah taat, tunduk, serta bersedia diatur memiliki rendah hati, kepercayaan yang tulus dan ketergantungan penuh kepada Bapa disorga. Tuhan Yesus menyampaikan bahaya tentang penyesatan iman bagi anak kecil dan Tuhan Yesus mengingatkan untuk bertanggung jawab dalam mendidik serta memperkenalkan ajaran keagamaan yang sesungguhnya bagi mereka tetapi juga status dari anak tersebut diingatkan kembali oleh Tuhan Yesus untuk jangan menganggap rendah kepada mereka dengan mengatakan bahwa ada malaikat-malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa di sorga.
Anak-anak adalah masa depan Gereja yang tidak boleh dipandang rendah status sosialnya oleh karena itu kita sebagai warga gereja terlebih orangtua, yang paling dekat dengan mereka adalah keluarga dan menjadi wadah kesempatan dalam memperdalam nilai-nilai moral kekristenan. Firman Tuhan saat ini mengingatkan untuk selalu menjaga keutuhan Iman terhadap anak-anak agar mereka selalu hidup takut akan Tuhan. Kita juga diingatkan tentang kenyamanan dan keterbukaan dari seorang anak merupakan hal yang penting sehingga anak-anak diusahakan untuk selalu merasa “home sweet home” ketika berada ditengah keluarga.
Perkembangan teknologi untuk anak-anak selalu menjadi pekerjaan rumah bagi orang tua untuk memanfaatkan wadah gadget sebagai sumber pemberitaan Firman Tuhan agar tidak terombang-ambing oleh pengajaran yang sesat. Sebagai Keluarga Kristen kita selalu diingatkan untuk memberikan pengajaran bagi anak-anak untuk menjalin spiritual bersama Tuhan agar terciptanya etika moral.