Minggu Advent yang ketiga di sebut sebagai minggu yang bersukacita. Ini merupakan suatu ajakan bagi kita sebagai umat yang percaya untuk bersukacita dalam menyambut Natal Yesus Kristus yang sudah semakin dekat. Di minggu Advent ketiga kita terajak untuk merenungkan bagian Firman Tuhan dalam Kitab Matius 1:1-17 dengan Tema mingguan ‘Silsilah Kelahiran Yesus’.
Kata Silsilah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI ) artinya asal usul keluarga berupa bagan/susur galur (keturunan). Pembacaan kita dalam Matius 1:1-17 mempunyai maksud untuk memberitahukan bahwa Yesus Kristus adalah penggenapan dari nubuatan dalam Perjanjian Lama bahwa kelahiran Yesus Kristus cocok dengan nubuatan para nabi, dari silsilah inilah disampaikan bahwa kelahiran Yesus Kristus adalah penggenapan akan janji Allah dengan demikian Silsilah itu sangat penting untuk merealisasikan rencana Allah. Karena itu, penulis Injil Matius memulai berita dengan Inilah Silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Hal ini menunjukan bahwa penulisan injil Matius ini di tujukan kepada orang Kristen yang berlatarbelakang Yahudi sebab Daud dan Abraham adalah toko penting bagi orang Yahudi, Daud sebagai raja terbesar bagi orang Yahudi dan Tuhan berjanji bahwa dari keturunan Daud akan datang seorang yang memerintah dan takhtanya sampai selama-lamanya (2 Sam 7:16) Yesus adalah keturunan Daud yang di janjikan dan sudah datang. Abraham adalah leluhur bangsa Yahudi dan Tuhan berjanji keturunan Abraham akang menjadi berkat bagi seluruh bangsa di bumi (kej 12:3) dan Yesus keturunan Abraham membawa berkat bagi dunia dengan demikian Firman ini mau menegaskan bahwa apa yang di janjikan oleh Tuhan kepada Daud dan Abraham telah digenapi di dalam diri Yesus Kristus. Maka orang Yahudi akan mengakui Yesus Kristus sebagai Mesias, dan Mesias itu yang akan memimpin dan yang akan membebaskan orang Yahudi dan pembebasan yang dilakukan oleh Yesus bukan saja hanya kepada orang Yahudi melainkan untuk seluruh umat manusia, karena itu Penulis Injil Matius menyebutkan empat orang perempuan dalam garis keturunan yaitu Tamar, Rahab, Betsyeba dan Rut. Tamar yaitu seorang Kanaan yang bersikap seperti perempuan sundal (Kej 38); Rahab adalah perempuan sundal (Yos 2:1); Istri Uria-Betsyeba adalah pezina (2 Sam 11) dan Rut, orang non-Yahudi (Rut 1:4).
Dalam keagungan silsilah Kemesiasan Yesus tertera nama keempat wanita ini yg tiga di antaranya adalah orang-orang non Yahudi, Betsyeba adalah orang Yahudi tetapi karena dia melakukan pernikahan campur maka dia tidak lagi menjadi bagian dari orang Yahudi dan para wanita itu juga bukan orang-orang baik yang memiliki latarbelakang yang buruk, tetapi Keselamatan yang Yesus kerjakan untuk semua orang termasuk mereka kaum yang di anggap najis sebagaimana yang di katakan Yesus dalam Lukas 5:32 ”Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”
Rencana keselamatan Allah di realisasikan kepada orang-orang yang dianggap rendah, di anggap tidak layak untuk itu Yesus lahir di kandang yang hina. Kandang yang hina adalah simbol kehinaan dunia dan itu adalah berita Natal untuk kita, itulah Kasih karunia Allah bagi dunia.
Saudara-saudara makna Firman Tuhan dalam pemberitaan kita di Minggu Advent yang ketiga ini adalah;
- Kita diajak untuk mempersiapkan pribadi dan keluarga kita untuk tetap fokus pada panggilan iman bahwa Janji Allah kepada Abraham untuk memberkati seluruh bumi dan janji Allah bahwa akan datang seorang raja dari keturunan Daud yang membebaskan dan menyelamatkan janji itu telah digenapi secara sempurna di dalam diri Yesus Kristus yang lahir dari keturunan Daud, melalui Yusuf dan Maria itulah berita sukacita Natal di minggu Advent ini.
- Penggenapan janji Allah akan pembebasan melibatkan semua bangsa dan semua orang sekalipun dari latar belakang yang tidak layak, tidak pantas, di anggap najis oleh dunia seperti Tamar, Rahab, Betsyeba dan Rut mengingatkan bahwa keselamatan berlaku bagi siapa saja, supaya kita sadar bahwa keselamatan yang didapatkan bukan karena kepantasan dan kelayakan manusia tetapi semua hanya karena Kasih Karunia Allah.
- Leluhur Yesus adalah orang-orang yang tidak sempurna, sebab akhirnya hukuman Allah dinyatakan melalui peristiwa pembuangan, walaupun hal ini di pandang sebagai bagian dari pemurnian untuk mendapatkan Israel baru. Tetapi peristiwa ini dipandang sebagai buah kegagalan dalam menerapkan firman Tuhan secara benar. Namun kegagalan manusia itu tidak akan menghalangi rencana keselamatan dari Tuhan Allah. Keselamatan itu terus bergerak menurut cara dan kehendak Tuhan Allah. Tuhan Yesus Memberkati. Amin.