Teks Khotbah Hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke Sorga – Kamis, 21 Mei 2020
Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 1:6-11
Tema: Yesus yang Terangkat ke Sorga, Mengutus Gereja-Nya ke Tengah Keberagaman
Oleh: Pdt. Dr. Hein Arina
Ketua BPMS GMIM
Terpujilah Tuhan Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja, Juruselamat dan Tuhan Dunia yang senantiasa menuntun dan memberkati Gereja-Nya, Gereja Masehi Injili di Minahasa. Di Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus ke Sorga, saya (Ketua BPMS GMIM) menyampaikan salam bagi seluruh warga GMIM, para Pelayan Khusus: Syamas, Penatua, Guru Agama dan Pendeta, bahkan masyarakat pada umumnya. Saya sungguh meyakini bahwa semua orang percaya di dunia ini sedang dan sementara menghayati bahkan merefleksikan Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus ke Sorga. Perayaan di tahun 2020 ini, kita sedang menghadapi suatu perubahan kehidupan umat manusia di dunia ini secara luar biasa. Kita menyaksikan suatu perubahan peradaban yang dialami oleh dunia ini di dalamnya ada Gereja Masehi Injili di Minahasa. Gereja dalam hal ini GMIM harus memperlengkapi diri untuk menghadapi perubahan-perubahan nilai dan peradaban yang begitu besar dimana Gereja dituntut untuk senantiasa saat ini menciptakan suatu pendekatan pelayanan yang mampu menjawab tuntutan masyarakat. Pendekatan-pendekatan yang kita harus buat menghadapi perubahan yang besar ini betul-betul suatu pendekatan yang Alkitabiah, yang Teologis, yang memiliki power (kekuatan) dan yang memiliki nilai sehingga masyarakat kita terutama GMIM betul-betul ambil bagian secara aktif untuk memperlengkapi warga Gereja. Yang saya mau katakan yaitu kita memberikan spiritual equipments (kelengkapan-kelengkapan spiritualitas) sehingga Gereja ini betul-betul mampu untuk terus menerus menjadi garam dan terang. Dan pendekatan-pendekatan pelayanan yang harus dibuat oleh Gereja, metode-metode yang harus dibuat oleh Gereja supaya pelayanan penggembalaan, pelayanan katekisasi, pelayanan diakonia, persekutuan dan kesaksian ini memiliki kualitas yang mampu menghentar warga Gereja untuk senantiasa hidup di tengah-tengah arus perubahan yang besar ini dengan terus menerus mengasihi Tuhan, mengandalkan Tuhan, mencintai Gereja dan terus bertumbuh dalam suatu budaya belajar keras dan bekerja keras.
Dampak daripada virus Corona ini apakah sosial, ekonomi, budaya, saya memberikan satu contoh yang konkrit dari sekian banyak yang dapat kita ambil dan buat contoh yaitu salah satu pendekatan pelayanan atau metode pelayanan yang terus menerus meningkatkan kualitas GMIM ini ialah bagaimana kita dalam pelayanan Gereja memperlengkapi masyarakat kita untuk mampu bekerja, mampu melayani, mampu hadir dan berkarya di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang sedang mengalami perubahan yang sangat cepat dan besar ini dimana generasi yang baru ini harus terus menerus mampu untuk menyesuaikan dengan kehidupan. Saya (Ketua BPMS GMIM) selalu katakan bahkan dua kali sidang terakhir ini yaitu dalam sidang sinode yang dilaksanakan di Likupang dan Bitung, yang saya selalu sebut yaitu bagaimana angkatan ini mampu untuk mengembangkan Artificial Intelligence yaitu suatu kecerdasan yang dibuat dan ini telah dinyatakan oleh GMIM dengan memperlengkapi Bidang Data dan Informatika dengan berbagai teknologi yang ada sehingga di masa yang sulit ini dengan dukungan Artificial Intelligence ini, kita boleh menjangkau pelayanan baik yang ada di kota, di pegunungan, di pesisir pantai dan pulau-pulau. Ini salah satu pendekatan GMIM untuk terus menerus memperlengkapi masyarakat untuk memiliki pendekatan pelayanan yang lebih global, yang lebih luas, yang lebih moderen. Supaya betul-betul pelayanan kita ini di masa yang sedang mengalami perubahan yang sangat besar dan luas ini tetap pelayanan kita adalah pelayanan yang reliable, yang dapat dipercaya dan yang dapat diterima oleh masyarakat pada umumnya.
Belajar dari pembacaan yang telah kita baca bersama-sama dari kitab kudus Perjanjian Baru yaitu Kisah Para Rasul 1:6-11 dalam rangka kita merayakan dan merefleksikan Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus ke Sorga, maka bagian Alkitab ini sungguh-sungguh mengajar kita, membuka wawasan kita, membuka pandangan kita, membuka worldview kita lebih luas dan lebih jauh ke depan, mengajar kita untuk melaksanakan pelayanan, pendekatan-pendekatan pelayanan yang tidak hanya bersifat eksklusif atau tertutup, tapi juga bersifat lebih luas dan menjangkau. Bahasa Kisah Para Rasul 1:8 yaitu tidak hanya di Yerusalem, tidak hanya di Yudea, tidak hanya di Samaria, tapi sampai ke ujung bumi. Suatu pendekatan pelayanan yang inklusif, yang sifatnya menyeluruh, yang melihat bangsa-bangsa dan melihat dunia ini. Pelayanan seperti ini yang sangat dituntut oleh masyarakat saat ini. Bagaimana pelayanan yang kita buat itu betul-betul menjangkau seluruh suku bangsa bahkan menjangkau the unreached people (orang-orang yang belum dijangkau) dan berupaya membuat metode pendekatan pelayanan untuk menjangkau secara menyeluruh.
Saudara-saudara, untuk menciptakan pelayanan seperti ini yang sifatnya menyeluruh, firman Tuhan dalam pembacaan ini sangat tegas mengingatkan bahwa ketika Gereja, ayat 8: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Amanat ini terjadi ketika kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga dilihat dan disaksikan secara langsung oleh para rasul. Mereka adalah eyewitness (saksi mata) peristiwa kenaikan Yesus Kristus ke Sorga yang bukan tersembunyi, tapi dapat dilihat dan disaksikan oleh murid-murid Yesus dan orang-orang yang ada pada waktu itu ketika Yesus naik ke Sorga. Yesus naik ke Sorga memiliki aspek-aspek eskatologis yang begitu kuat dan karena itu ketika para rasul dan orang-orang yang ada di situ sedang menengadah ke langit menyaksikan Yesus naik ke Sorga, maka datanglah berita yang begitu luar biasa dalam ayatnya yang ke-10 dan 11: “Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka dan berkata kepada mereka: “”Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” Dalam Alkitab sangat jelas mengajarkan Gereja-Nya yaitu peristiwa tentang Inkarnasi, Allah menjadi manusia, peristiwa tentang kebangkitan Tuhan Yesus, peristiwa tentang kenaikan Yesus ke Sorga dan janji the second coming of Jesus, kedatangan kali yang kedua daripada Yesus Kristus ke dalam dunia ini sungguh menjadi suatu kekuatan bagi Gereja untuk menjalankan tugas pelayanan-Nya secara inklusif, secara menyeluruh, dan melihat dunia ini sebagai tujuan daripada pelayanan supaya semua orang betul-betul percaya pada Yesus yang naik ke Sorga. Saya (Ketua BPMS GMIM) sudah katakan tadi tentang Inkarnasi Yesus menjadi manusia, kebangkitan-Nya, kenaikan-Nya, dan kedatangan-Nya kembali dan pada hari ini kita sedang merayakan kenaikan Yesus Kristus ke Sorga, betul-betul menjadi suatu peristiwa yang sangat mendasari pelayanan Gereja Tuhan di dunia ini. Bahwa kenaikan-Nya ke Sorga itu sungguh-sungguh membuka jalan bagi dunia ini, bagi umat kepunyaan-Nya untuk memiliki jaminan hidup yang kekal. Dan inilah yang harus menjadi inti berita, inti kesaksian Gereja di tengah-tengah dunia yang sedang mengalami perubahan yang sangat besar, yang saya katakan sejak awal ialah suatu perubahan peradaban ketika dunia ini dilanda oleh virus Corona ini. Dan karena itu, pada Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus ke Sorga ini, saya sebagai hamba Tuhan, sebagai seorang pelayan, sebagai seorang Pendeta, mau menyampaikan kepada warga Gereja Masehi Injili di Minahasa dan semua Pelayan Khusus bahkan masyarakat pada umumnya untuk terus menerus memperlengkapi diri, terus menerus membuka diri ini untuk diperlengkapi oleh Gereja sehingga kita memiliki kekuatan yang besar untuk ambil bagian memperlengkapi masyarakat dalam rangka menghadapi perubahan peradaban yang begitu luar biasa, yang sedang dan sementara dialami oleh dunia ini. Saya sungguh meyakini bahwa GMIM yang ditempatkan di tanah Minahasa dan di seluruh dunia melalui perayaan Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus ke Sorga ini juga membuka diri untuk senantiasa diperlengkapi, untuk senantiasa dibentuk bahkan terus menerus membuka diri untuk mencintai Gereja ini. Senantiasa membuka diri untuk mau berkorban, ambil bagian secara menyeluruh untuk memperlengkapi generasi yang baru sehingga sebagaimana yang kita rindukan supaya generasi yang baru juga ini betul-betul menjadi generasi yang mengasihi Tuhan, yang mengandalkan Tuhan, yang mencintai Gereja dan memiliki budaya belajar keras dan bekerja keras. Dengan demikian maka kita akan survive, kita akan mampu bertahan hidup sebagai orang-orang yang telah dipanggil dan dipilih di tengah-tengah perubahan peradaban yang sangat besar ini. Tuhan Yesus menolong dan menguatkan kita semua sambil kita menikmati kasih karunia Tuhan Yesus Kristus melalui Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus ke Sorga, dari sekarang ini sampai selama-lamanya. Amin.