PEMBACAAN ALKITAB : LUKAS 22:63-71
JUDUL PERIKOP : YESUS DI HADAPAN MAHKAMAH AGAMA
TEKS KHOTBAH KETUA BPMS GMIM
Pdt. Dr. Hein Arina
Untuk Ibadah Keluarga Minggu 29 Maret 2020
Saudara-saudara yang saya kasihi dalam Tuhan Yesus Kristus, di Minggu Sengsara yang kelima ini kita akan membaca dan merenungkan kitab kudus Perjanjian Baru, Injil Lukas 22:63-71 yang berkata: Dan orang-orang yang menahan Yesus, mengolok-olokkan Dia dan memukuli-Nya. Mereka menutupi muka-Nya dan bertanya: “Cobalah katakan siapakah yang memukul Engkau?” Dan banyak lagi hujat yang diucapkan mereka kepada-Nya.Dan setelah hari siang berkumpullah sidang para tua-tua bangsa Yahudi dan imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu mereka menghadapkan Dia ke Mahkamah Agama mereka, katanya: “Jikalau Engkau adalah Mesias, katakanlah kepada kami. “Jawab Yesus: ”Sekalipun Aku mengatakannya kepada kamu, namun kamu tidak akan percaya; dan sekalipun Aku bertanya sesuatu kepada kamu, namun kamu tidak akan menjawab. Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa.” Kata mereka semua: “Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?” Jawab Yesus: “Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah.” Lalu kata mereka: ”Untuk apa kita perlu kesaksian lagi? Kita ini telah mendengarnya dari mulut-Nya sendiri.” Demikianlah pembacaan firman Tuhan.
Saudara-saudara yang saya kasihi dalam Tuhan Yesus Kristus, kita sedang berada di Minggu Sengsara yang kelima ini, kita sementara menghayati penderitaan dan kematian Tuhan Yesus di Kayu Salib. Saya mengajak kita semua supaya di Minggu Sengsara ini kita memberi waktu yang cukup untuk membaca firman Allah, untuk berdoa dan senantiasa bekerja. Karena saya sungguh percaya bahwa GMIM yang senantiasa mengajak warga Gerejanya untuk rajin membaca Alkitab, setia berdoa dan giat bekerja dalam memperlengkapi Gereja ini untuk senantiasa hadir di tengah-tengah dunia ini dan senantiasa dalam keteguhan imannya memberikan kesaksian yang hidup, yang membawa perubahan untuk banyak orang dan dunia ini. Di dalam perayaan Minggu Sengsara Kelima ini, kita sedang diperhadapkan dengan COVID-19 yang menghentar masyarakat dunia ini berada dalam situasi yang ada ketakutan dan kecemasan.
Saya mengajak bagi kita semua supaya kita senantiasa menaruh percaya sungguh kepada Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja dan Tuhan Dunia, supaya kita dimampukan untuk menjalani hari-hari yang sulit ini dalam ketaatan dan kesucian, dalam kekudusan dan dalam kedengar-dengaran. Saya percaya melalui tuntunan firman Tuhan ini, kita semua dimampukan untuk senantiasa baik sebagai pribadi maupun sebagai keluarga dan sebagai GMIM untuk ambil bagian secara aktif bersama dengan Pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini. Saya juga mengajak kita semua untuk memahami bahwa dengan COVID-19 ini kita semua harus memberikan keyakinan yang sungguh kepada Yesus Kristus karena di situasi ini kita tidak hanya ditantang persoalan kepercayaan kita: How to trust God (bagaimana percaya kepada Allah), tapi juga tantangan kita datang pada persoalan ekonomi dan realitas kehidupan masyarakat secara menyeluruh.
Dengan COVID19 ini kita melihat begitu banyak orang yang mengalami penderitaan yang sangat besar, baik dari segi kesehatan tapi juga dari segi ekonomi.Berdasarkan pembacaan ini, kita Juga diajak untuk memahami tentang bagaimana penderitaan Tuhan Yesus untuk menyelamatkan dunia ini. Dia mau berkorban walaupun Dia harus berhadapan dengan para tua-tua bangsa Yahudi, para Imam Kepala dan ahli-ahli Taurat. Dia berhadapan dengan orang-orang yang memiliki skills, memiliki knowledge (memiliki pengetahuan) yang sangat luas. Tetapi tidak bisa memahami tentang tujuan Yesus untuk menyelamatkan dunia ini. Karena itu melalui pengorbanan yang Yesus kerjakan, sungguh-sungguh menghentar Gereja juga pada zaman ini untuk senantiasa mau berkorban untuk menyelamatkan banyak orang. Saya percaya GMIM melalui perenungan teks ini, kita semua mau mengorbankan diri kita untuk mau berpartisipasi secara aktif bersama dengan Pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini.
Supaya kita boleh kembali lagi pada suasana yang normal, kita boleh bekerja, kita boleh belajar dan kita boleh bersama-sama lagi sebagai GMIM untuk ambil bagian dalam ibadah ibadah di kolom-kolom, kategorial BIPRA, jemaat, bahkan kita boleh berinteraksi dengan masyarakat pada umumnya.
Dalam penghayatan Minggu Sengsara yang kelima ini, saya bersyukur dan saya memberikan apresiasi yang besar kepada teman-teman Pelsus: Syamas, Penatua, Guru Agama dan Pendeta yang telah menaruh percaya sungguh kepada Yesus Kristus dan yang telah berkorban banyak melalui pemberian diri untuk menggembalakan, untuk memuridkan, untuk memberikan katekisasi kepada jemaat baik di kolom-kolom maupun di kategorial BIPRA. Juga bersama-sama dengan tokoh-tokoh masyarakat dan Pemerintah yang sudah dan sementara berupaya keras memutus mata rantai COVID-19 ini. Biarlah kiranya melalui pemberian diri kita semua, kita akan sungguh-sungguh menikmati kasih sayang dan perlindungan TUHAN dari sekarang ini sampai selama-lamanya. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.