Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan tidak ada manusia di dunia ini yang hidupnya abadi. Eksistensi manusia dibatasi oleh waktu. Waktu yang memulai dan waktu juga yang membatasi kehidupan manusia. Sehingga keberadaan manusia didunia ini akan silih berganti. Waktu yang merubah generasi yang lama dengan generasi yang sekarang dan yang akan merubah generasi yang sekarang dengan generasi yang akan datang. Sekalipun eksistensi manusia di dunia ini akan silih berganti, akan tetapi pengenalan akan Tuhan dan kehendak-Nya sifatnya adalah kekal dan abadi, tidak bisa dibatasi oleh waktu. Oleh karena itu siapapun orangnya, kapanpun waktunya, Tuhan dan kehendakNya eksistensinya adalah kekal dan abadi.
Saudara-saudara, sebelum memasuki tanah perjanjian orang Israel diingatkan oleh Musa tentang Tuhan Allah dan perintah-Nya agar orang Israel hidup berkenan kepada Allah mereka. Mengapa perintah Tuhan harus diingatkan kembali?, ada beberapa alasan disini yang bisa kita catat. Pertama, Tuhan Allah dan perintahNya harus dikenal dari generasi ke generasi orang Israel. Mereka harus tahu bahwa Tuhan Allah-lah yang membebaskan mereka dari perbudakan di tanah Mesir dan yang menuntun mereka selama 40 tahun dalam perjalanan di padang gurun menuju ke tanah Kanaan. Kedua, orang Israel yang akan masuk ke tanah Kanaan kebanyakan adalah generasi kedua Israel, generasi pertama yang dibawa keluar dari Mesir kebanyakan telah meninggal di padang gurun. Generasi kedua Israel ini kurang memahami tentang asal usul perintah Tuhan dan hukum Tuhan untuk dilakukan. Dan yang ketiga adalah Musa harus mempersiapkan orang Israel dengan baik mengingat ia akan digantikan oleh Yosua.
Saudara-saudara perikop ini demulai dengan kata “Maka sekarang…..” dalam bahasa Ibrani menggunakan kata “Hahuqqim” asal katanya adalah “choq” kata ini menunjuk pada satu perintah yang sudah ditetapkan waktunya (satu petunjuk yang tegas.). Jadi orang –orang israel diperintahkan Musa untuk segera bertindak sesaui dengan yang diperintahkan dengan tegas. Apa yang harus dilakukan oleh orang Israel ? Beberapa hal yang bisa kita ambil dalam bacaan ini yang harus dilakukan oleh orang Israel adalah :
- Tidak menambahi dan mengurangi perintah Tuhan (ayat 2). Larangan ini untuk mendesak supaya orang Israel sungguh-sungguh menghargai Ketetapan Tuhan yang disampaikan.
- Belajar dari Pengalaman. Musa mengingatkan orang Israel tentang perbuatan Allah terhadap Baal-Peor (ayat 3) yang dimusnahkan sampai kepada orang-orang yang mengikutinya. Cerita ini cukup terkenal bagi umat Israel sehingga tidak diulangi di sini. Musa merasa cukup di ingatkan saja sebagai contoh bahaya yang pasti menimpa bila bangsa Israel jika kurang menghargai perintah pokok yang berbunyi “jangan ada ilah lain di hadapanKu”
- Lakukanlah itu dengan setia, bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. Perintah ini sangat penting dalam hubungan orang Israel dengan Tuhan Allah, maka mereka harus melakukannya dengan setia dan tidak bersungut-sungut. Konsekuensi dari kesetiaan adalah berkat Tuhan. Jika mereka melanggarnya maka mereka akan dihukum.
- Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu-cucumu. Ini adalah bagian yang penting bagi generasi orang Israel, yaitu supaya ketetapan Tuhan itu berlangsung secara turun –temurun dalam kehidupan orang Israel. Dari generasi ke generasi mereka harus mengenal Tuhan, taat kepada perintahNya dan tidak meninggalkan Tuhan.
Saudara – saudara perintah ini begitu penting diingatkan oleh Musa, karena mental orang Israel yang jatuh bangun. Oleh karena itu pembentukan kepercayaan orang Israel itu harus berlangsung terus menerus atau dari generasi ke generasi. Peringatan akan perintah Tuhan dari generasi ke generasi ini juga merupakan suatu warisan kepercayaan kepada setiap orang Israel supaya tetap mengenal Tuhan dan tidak meninggalkan-Nya. Dengan demikian sekalipun dengan mental yang jatuh bangun dari kehidupan orang Israel, akan tetapi perintah Tuhan dan mengenal Tuhan adalah suatu pengajaran yang wajib untuk terus menerus dilakukan.
Saudara-saudara sebagaimana eksistensi kita sebagai manusia yang terbatas oleh waktu tapi perintah Tuhan itu adalah hal yang abadi, itu berlaku disetiap waktu dan dari generasi ke generasi. Kita yang hidup sekarang ini sedang menikmati warisan pengajaran dari orang-orang yang telah mendahului kita, maka kita yang sekarang wajib juga untuk mengajarkan perintah Tuhan itu pada generasi generasi yang akan datang. Mengajarkan perintah Tuhan itu adalah suatu proses yang tidak tahu kapan ia akan berhenti, akan tetapi proses itulah yang akan terus mengingatkan anak cucu kita tentang Tuhan dan KehendakNya.
Semoga Tuhan menolong kita. Amin.