ALASAN PEMILIHAN TEMA
Warisan merupakan sesuatu yang diwariskan seperti harta, nama baik; harta pusaka (KBBI). Pengertian lain warisan sebagai harta peninggalan yang ditinggalkan pewaris kepada ahli waris dengan makna berpindahnya sesuatu dari seseorang kepada orang lain atau dari suatu kaum kepada kaum yang lain. Dengan demikian dapat dipahami bahwa warisan bukan hanya berbicara tentang harta benda saja tetapi juga bisa berupa nilai-nilai hidup atau karakter-karakter dari nenek moyang atau dari orang tua yang diturunkan kepada kaum keturunannya. Keluarga adalah basis utama dalam kehidupan bergereja dan merupakan tempat yang pertama dan terutama untuk mengajarkan perintah Tuhan melalui pengajaran firman dan teladan hidup sebagai warisan bagi anak, cucu cicit yang ada. Oleh sebab itu gereja yang di dalamnya terdapat keluarga keluarga Kristen memiliki peranan yang penting dalam hal mengajar dan mewariskan perintah Tuhan. Banyak keluarga Kristen berpikir bahwa harta benda, kekayaan, tanah pusaka adalah warisan yang berharga bagi generasi penerus. Karena itulah tak jarang ditemui ada sesama saudara, kakak-beradik atau keluarga yang berselisih sampai dendam dan saling membunuh hanya karena harta warisan orang tua/nenek moyang. Perilaku hidup seperti ini sangatlah bertentangan dengan kehendak Tuhan dan tidak mencerminkan hidup dalam kasih Tuhan. Karena itu sangatlah penting menanamkan nilai-nilai kekristenan sejak dini agar generasi selanjutya tetap terpelihara dalam iman, harap dan kasih kepada Tuhan. Atas dasar inilah dengan mengacu dari bacaan Alkitab dalam Ulangan 4:1-20, maka diambil tema : “Wariskanlah Perintah Tuhan Kepada Anak, Cucu Cicit”.
Pada bagian awal, Musa mengingatkan tentang ketetapan dan peraturan yang harus dipegang serta dilakukan secara utuh dan benar oleh bangsa Israel supaya mereka hidup dan layak memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan itu (ayat 1- 2). Sebab sejarah telah membuktikan bahwa Allah pernah membinasakan orang Israel yang menyembah Baal-Peor yakni dewa kesuburan orang Moab ketika mereka berkemah di dataran Moab.(Lih. Bil. 25) Mata mereka sendiri telah menyaksikan bagaimana perbuatan Tuhan yang telah memunahkan semua orang yang berpaling dari pada-Nya dan mengikuti Baal-Peor. Sementara yang tetap berpaut kepadaNya masih menikmati hidup untuk memasuki tanah perjanjian (ayat 3-4). Ha1 ini mengingatkan bangsa itu bahwa jika mereka taat dan menyembah Allah, maka mereka akan menikmati hidup; tetapi jika mereka berubah setia dan meninggalkan Allah, maka mereka akan binasa. Sebagai bangsa pilihan Allah, umat Israel diingatkan untuk melakukan segenap perintah Allah dengan setia ketika mereka sudah berada dan diam di negeri yang dijanjikan itu. Supaya mereka menjadi bangsa yang bijaksana dan berakal budi di mata bangsa-bangsa lain (ayat 5-6). Di sinilah letak tujuan utama Allah memilih orang Israel dan memberikan tanah Kanaan yaitu supaya mereka menjadi panutan dan berkat keselamatan bagi bangsa-bangsa lain. Dei.gan berlaku setia pada hukum Allah, maka orang Israel akan menarik perhatian bangsa-bangsa lain untuk datang menyembah kepada Tuhan Allah yang hidup. Sehingga mereka menjadi penunjuk jalan hikmat yang membawa keselamatan bagi bangsa-bangsa lain. Pemberian hukum Allah dan ketaatan melakukannya merupakan suatu pertanda adanya hubungan istimewa antara Allah dengan umat-Nya. Musa menegaskan bahwa tidak ada allah lain seperti Allah bangsa Israel yang begitu dekat dengan umat-Nya (ayat 7). Dan tidak ada bangsa besar yang seperti bangsa Israel yang mempunyai ketetapan dan peraturan yang adil (ayat 8). Bagian ini menyadarkan umat Israel bahwa mereka patut berbangga sebagai bangsa yang besar atas pilihan Allah dengan petunjuk-petunjuk yang mengatur seluruh hidup mereka untuk menikmati berkat dan kebahagiaan yang kekal. Tetapi juga di balik kebanggan itu mereka memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjadi bangsa yang bijaksana, berakal budi, beradab dan bermoralitas dalam kesetiaan menaati segala ketetatapan yang diberikan Allah.
Eksistensi dan status umat Israel sebagai bangsa pilihan Allah semata-mata hanya karena anugerah Allah. Oleh sebab itu, Musa memperingatkan mereka agar waspada dan berhatihati supaya jangan melupakan semua perbuatan Allah yang disaksikan oleh mata mereka sendiri dan Kesepuluh FirmanNya yang diberikan dalam kedahsyatan. Sehingga mereka berkewajiban memberitahukan dan mengajarkannya kepada anak-anak, cucu cicit mereka agar tetap diingat dan dikenang seumur hidup (ayat 9-14).
Selain itu, Musa juga memperingatkan mereka harus berhati-hati karena kepercayaan kepada Allah yang tak kelihatan bisa berpotensi menimbulkan keraguan dan kelakuan busuk dengan membuat patung berhala yang kelihatan yang menyerupai apapun di muka bumi untuk disembah dan beribadah kepadanya. Sebab sesungguhnya Allah adalah Allah yang cemburu (bnd. Ayat 24), yang menginginkan agar umatNya hanya menyembah dan mengasihi-Nya. Oleh karena Dialah Tuhan yang telah membawa mereka keluar dari tanah perbudakan menuju tanah yang berlimpah susu dan madu (ayat 1-20). Pada bagian ini Musa mengingatkan umat bahwa peristiwa pembebasan dari tanah Mesir merupakan cara Tuhan mengasihi umat milik-Nya. Dan menunjukkan kesetiaan-Nya terhadap janji yang diucapkan kepada nenek moyang mereka. Musa juga menekankan supaya mereka sebagai umat kepunyaan Allah harus menunjukkan kasih dan setia mereka dengan cara sujud menyembah dan beribadah hanya kepada TUHAN, Allah yang hidup serta patuh terhadap firman-Nya
■ Makna dan Implikasi Firman Pergantian generasi disetiap zaman adalah fakta yang tidak bisa ditolak. Generasi dahulu telah digantikan oleh generasi sekarang dan generasi sekarang akan tergantikan oleh generasi yang akan datang. Jika hal ini dilihat sebagai sesuatu yang biasa tanpa memberi perhatian pada aspek spiritualitas, moral dan keterampilan generasi berikutnya, maka akan menjadi ancaman yang menyedihkan bagi pertumbuhan dan perkembangan gereja dan bangsa dimasa yang akan datang. Oleh karena itu sebagai gereja dan keluarga Kristen, kita mempunyai tanggung jawab untuk mewariskan nilai-nilai luhur dalam kekristenan yang kita anut dan imani. Kita harus sadar dan ingat bahwa peninggalan terbesar yang bisa kita warisi bagi anak, cucu cicit kita adalah hidup yang berpusat kepada Allah dan yang menuruti perintah-perintah-Nya. Sebab hal ini merupakan warisan yang tak temilai harganya, yang abadi dari generasi ke generasi dan yang menyenangkan Allah hingga ke dalam kekekalan. Hendaklah kita wariskan warisan rohani kepada generasi penerus gereja dan bangsa. Warisan rohani nilainya jauh lebih berharga dari pada warisan harta benda atau pusaka. Sebab di dalam warisan rohani ada pengenalan akan Tuhan, hidup takut akan Tuhan dan teladan hidup yang baik Marilah kita dengan tekun mengingat dan mengajarkan hukum Tuhan dan tinggal di dalamnya sehingga kasih akan Allah dan kesetiaan kepada-Nya tetap teguh. Ingatlah bahwa mengabaikan Allah dan Firman-Nya mengakibatkan degradasi moral dimasa kini maupun dimasa depan bagi anak, cucu cicit kita bahkan berakhir pada kebinasaan. Ketaatan menuruti perintah Tuhan merupakan keharusan bagi orang beriman supaya dapat menyalurkan warisan rohani kepada kaum keturunan kita. Ingatlah bahwa iman kepada Allah di dalam Yesus Kristus adalah warisan kekal yang menyelamatkan jiwa anak, cucu cicit kita. Perlengkapilah kehidupan generasi gereja dan bangsa selanjutnya dengan bekal Firman Tuhan dan dengan keterampilan bekerja agar mereka menikmati kebahagiaan dan berkat Tuhan serta tetap menjadi generasi yang beriman.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
1.Apa saja nasihat Musa yang dipandang sebagai warisan kepada anak, cucu cicit menurut Ulangan 4:1-20?
2. Mengapa perintah Tuhan harus diwariskan kepada anak, cucu cicit?
3. Bagaimana cara mewariskan perintah Tuhan kepada anak, cucu cicit dalam kehidupan keluarga?
NAS PEMBIMBING : Amsal 13:22a
POKOK — POKOK DOA :
1. Kesadaran dan keaktifan keluarga Kristen untuk mewariskan perintah Tuhan bagi generasi penerus gereja dan bangsa.
2. Ketaatan dan kesetiaan gereja melakukan perintah Tuhan.
3. Pemimpin dan generasi masa depan yang takut akan Tuhan dan yang memelihara hukum Tuhan.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK II
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Kemuliaan Bagi Allah : KJ No. 1 Haleluya! Pujilah
Doa Penyembahan : KJ No. 5 Tuhan Allah, NamaMu
Pengakuan Dosa : NNBT No. 11 Ya Allahku, Kami Mengaku Dosa
Janji Anugerah Allah : NNBT No. 36 Barangsiapa Yang Percaya Kepada Tuhan
Pembacaan Alkitab : NKB No. 116 Siapa Yang Berpegang
Pengakuan Iman : KJ No. 242 Muliakan Allah Bapa
Persembahan : KJ No. 288 Mari Puji Raja Sorga
Penutup : Jaoh-Jaoh Tuhan so Pilih pa Torang
ATRIBUT: Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.