Salam sukacita Iman bagi kita sekalian yang bersyukur atas Perayaan Natal Yesus Kristus..
Dalam tradisi Yahudi Imam Besar adalah jabatan tertinggi yang kemudian mewakili umat dihadapan Allah. Namun, seorang manusia tetap saja memiliki kelemahan dan keterbatasan yang menyebabkan ia melakukan dosa. Yesus dianugerahi predikat sebagai Imam Besar, Namun IA berbeda dengan imam lainnya termasuk Harun.
Saudaraku..
Ayat 15 memberi penegasan jelas bahwa “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa”.
Yesus menjadi Imam Besar yang sempurna bagi kita.
Ia memberi kekuatan Iman ditengah keraguan orang percaya. Di tengah keadaan yang mencekam, menakutkan karena situasi Pandemi ini, kita beroleh semangat bahwa Yesus turut merasakan pergumulan kita. Dia turut merasaka kalau kita takut, kalau kita cemas, kalau kita sedang khawatir. Yesus selalu memahami setiap kelemahan kelemahan kita dan selalu menguatkan kita dengan berbagai cara. Yesus menjadi teladan Imam Besar yang begitu luarbiasa, Ia bahkan menyerahkan hidupnya secara totalitas untuk menjadi penghapusan dosa bagi umat. Berbeda dengan imam lainnya yang harus mengambil korban, tetapi Kristus memberi dirinya sendiri menjadi penebusan yang kekal. Pengorbanan Kristus memberi kepastian iman kepada kita bahwa kita diselamatkan. Kristus telah rela berkorban untuk kita. Apakah kita rela berkorban untuk memperjuangkan hidup dalam ketaaatan?ataukah kita mudah dibawa arus, mudah tergoda oleh kesenangan duniawi?
PengorbananNya mengajar kita untuk hidup taat karena kita telah ditebus dan harganya telah lunas dibayar. Apapun godaan yang datang, kalahkanlah itu, berjuanglah untuk hidup setia di hadapan Tuhan.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan.
Pesan firman bagi kita semua ialah
Pertama, Keteguhan Iman kita dalam memuliakan Kristus Sang Imam Besar yang Agung. Keyakinan inilah yang harus terus meluap dalam hati kita. Sehingga setiap orang terpanggil untuk memberitakan Kristus dalam hidup dan kerja kita. Kristus diberitakan ketika kehadiran kita, membawa sukacita, membawa damai, memberi penguatan dan keteladanan yang mencerminkan keteladanan Kristus.
Kedua, merefleksikan diri kita sebagai imam yang taat dan setia. Bahkan selalu memiliki kerendahan hati, bahwa hanya Tuhanlah yang patut ditinggikan dalam sagala sesuatu. Kehebatan dan kepintaran manusia jangan membuat dirinya menjadi angkuh dihadapan Tuhan. Malahan sebaliknya harus mengakui kemahakuasaanNya yang memungkinkan kita mendapatkan segala kelebihan itu. Maka Andalkan Tuhan ketika kita melangkah untuk memulai perjalanan hidup ini. Niscaya IA akan menuntun kita kepada keselamatan.
Tuhan menolong kita mewujudkan firman-Nya. Amin