Kebangkitan Yesus menjadi berita viral yang menggemparkan Yerusalem. Semua kalangan mempercakapkan situasi yang penuh dengan tanda tanya, tentang kebenaran kubur kosong. Heran, bingung takut, ragu-ragu, percaya dan sukacita berkecamuk.
Berawal dari kesaksian para perempuan yakni Maria dari Magdala, Yohana dan Maria ibu Yakobus serta Maria-Maria yang lain, yang datang ke kubur itu masih pagi-pagi benar dengan maksud untuk merempah-rempahi mayat Yesus, tetapi yang mereka saksikan adalah kubur kosong, mereka berjumpa dengan malaikat yang memberitahukan bahwa Yesus telah bangkit. (24:6-7) Mereka ini adalah saksi pertama kebangkitan Yesus. Tapi sayang kesaksian mereka dianggap omong kosong bagi mereka yang tidak percaya termasuk para murid-murid Yesus (Luk.24:11), karna memang dalam tradisi Yahudi menganut budaya Patriarki, yang mana kesaksian perempuan selalu diragukan, dan tidak diperhitungkan .
Mendengar perkataan perempuan-perempuan itu, para murid ada yang ragu-ragu antara percaya dan tidak, Petrus salah satu dari kesebelas murid cepat-cepat ke kubur untuk memastikan kebenaran berita yang disaksikan perempuan-perempuan itu, dan benar yang dilihatnya hanya kain kapan saja. (24:12) Begitu juga telah disaksikan beberapa orang teman dari dua orang murid yang sedang berjalan ke Emaus (Lukas 24:24), bahwa benar apa yang dikatakan peremuan-perempuan itu. Tetapi mereka masih dalam keraguan percaya akan berita kebangkitan itu. Padahal Yesus sendiri telah menampakkan diri kepada mereka dalam perjalanan ke Emaus. Mereka bercakap dan berjalan dengan Yesus. tetapi mereka tidak mengenali-Nya. Karnanya Yesus berkata kepada mereka hai kamu orang bodoh betapa lambannya hatimu.
Yesus mengingatkan kembali nubutan para Nabi tentang Mesias (Luk.24:25-27). Yesus memecahkan roti dan mengucap berkat maka terbukalah mata mereka sehingga mereka percaya dan mereka memberi kesaksian kepada murid yang lain bahwa sesungguhnya Tuhan telah bangkit (luk 24:34-35)
Selanjutnya Firman Tuhan mencatat dalam bacaan ini (Lukas 24:36-49), Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya setelah para murid mendengar kesaksian dari kedua murid di jalan Emaus, dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Tuhan yang hidup tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: “Damai sejahtera bagi kamu!” sapaan Damai sejahtera, adalah sapaan yang meneduhkan dan memberi ketenangan ditengah situasi yang penuh ketegangan. Antara percaya dan tidak percaya, para murid diselimuti dengan keragu-raguan! Ayat 37-38 mereka terkejut dan takut dan menyangka melihat hantu (hantu dalam Bah.Yun. Phantasma : Roh yang tak berwujud, tidak ada daging).
Untuk meyakinkan bahwa Ia hidup maka Yesuspun memperlihatkan tangan dan kaki yang berlubang dan menyuruh mereka untuk merabahnya (ayat 39) hal ini hendak membuktikan bahwa Yesus benar sudah bangkit. Yesus membuktikan bahwa Ia bukan hantu. Karna mana mungkin hantu mempunyai daging tangan dan kaki. Selanjutnya Yesus berkata adakah padamu makanan di sini? Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambil dan memakannya di depan mereka.(ayt 41-43) Makan Bersama membuktikan Dia hidup kembali. Untuk membuktikan Dia hidup Yesus bukan hanya memperlihatkan tangan kaki dan lambungnya yang berlubang, tetapi Dia juga makan bersama dengan murid-murid-Nya. Dan ini fakta yang tak terbantahkan. Ia telah bangkit dan hadir dalam bentuk tubuh jasmani yang mempunyai daging, tangan dan kaki. Ia benar Allah yang hidup dan yang menghidupkan kita.
Sambil makan Yesus membuka pikiran mereka untuk mengerti kitab suci bahwa harus digenapi semua yang tertulis tentang-Nya seperti yang dinubuatkan dalam kitab Taurat Musa, kitab Nabi-nabi dan kitab Mazmur. Yesus mengingatkan kembali FirmanNya bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ke tiga. Karna itu berita pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa mulai dari Yesusalem. Selanjutnya Yesus mengirim dan mengutus mereka untuk menjadi saksi Kristus (Luk.24: 47-49)
Bukan suatu hal yang mudah untuk meyakinkan dan membuat percaya tentang peristiwa kebangkitan Yesus Tetapi itu kenyataan yang terjadi. Kebangkitan Yesus sebuah fakta yang tidak terbantahkan. Dalam 1 Kor.15:17 “Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu”. Kebangkitan Yesus Kristus adalah dasar iman orang percaya yang seharusnya memberi dampak dalam menjalani kehidupan di dunia agar tidak sekedar hidup biasa-biasa saja, tetapi umat percaya harus dapat memiliki kesaksian hidup yang mampu menjadi garam dan terang dunia.
Kebangkitan Yesus disaksikan langsung oleh para murid-Nya, yang mengubah ketakutan, keraguan, ketidakpastian, ketidakpercayaan menjadi keadaan yang tenang, dan damai penuh pengharapan dan sukacita. Salam Yesus kepada Murid-murid-Nya yaitu “damai sejahtera bagimu” sebagai sebuah peneguhan iman bagi para murid-Nya. Damai itu suatu kondisi dimana seseorang menemukan ketenangan batin, sukacita persaudaraan. Sedangakan sejahtera adalah suatu bentuk kehidupan yang penuh dengan sukacita, kemakmuran dan kebahagiaan.
Selanjutnya Dia mengutus murid-murid-Nya untuk menjadi saksi atas kebangkitan-Nya. Apabila murid-murid tidak memiliki keyakinan yang kuat atas apa yang diberitakan, maka bagaimana mungkin mereka berhasil meyakinkan orang lain? Apakah orang-orang akan percaya kepada apa yang diberitakan dan menerima Yesus Kristus sebagai juru selamat? Berita kabar sukacita kebangkitan Yesus Kristus sebagai Allah yang hidup Sang jurusalamt dunia akan tersampaikan jika yang memberitakan Injil itu percaya dan dan yakin dan mengalami secara langsung perjumpaan dengan Yesus kristus. Bagaimana mungkin kita mengajak orang lain untuk bertobat sementara kita masih hidup dalam kuasa dosa dan tidak mengalami damai sejahtera Allah?
Berita kebangkitan Yesus telah tersebar luas dimuka bumi, banyak orang menjadi percaya, tetapi banyak juga orang yang masih ragu-ragu, bahkan ada juga yang sama sekali tidak percaya akan kebangkitan Tuhan Yesus. Karena itu tugas gereja yaitu bersaksi bersekutu dan melayani harus terus digiatkan walaupun banyak tantangan dan penolakan. Tetapi sebagai orang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat, kita harus tetap yakin dan teguh pada iman kita; jangan mudah menyerah,dengan persoalan dan pergumulan kehidupan. Jangan muda tergoda dengan tawaran, ajaran yang menggiurkan tapi menyesatkan.
Sebagaimana perempuan-perempuan dan para murid Yesus ketika mengalami perjumpaan dengan Yesus; melihat, menyaksikan kebangkitan-Nya, mendengar pengajaran-Nya, duduk makan bersama Yesus, mengalami perubahan hidup dalam kelegaan dan pengharapan yang besar, maka demikian juga kita yang percaya sekalipun tidak melihat. Yesus bekata “berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya (Yoh.20;29b) kita semakin diubahkan menjadi pribadi-pribadi yang berani bersaksi tentang Injil Yesus Kristus, setia taat mendengar firman Tuhan dan memeliharanya, selalu bersyukur, penuh sukacita dan pengharapan. Jauh dari perasaan ragu, cemas, bimbang, putus asa. Hiduplah dalam pertobatan dan tetaplah bersaksi beritakan kebenaran Injil Yesus Kristus melalui cara hidup yang mampu meyakinkan orang lain untuk percaya dan bertobat. Maka damai sejahtera Allah menyertaimu. Amin