
(Ny Komaling)
Gmim Getsemani Tateli
Wilayah Mandolang Satu
Sebagaimana kalender/penanggalan tahun gerejawi, minggu ini kita telah memasuki penghayatan Iman Minggu-Minggu Sengsara Tuhan Yesus Kristus (Minggu Sengsara I). kita dituntun untuk mengingat dan memaknai kasih yang sempurna dari Tuhan Yesus Kristus yang telah menjalani jalan penderitaan sampai mati di kayu salib untuk memberi kehidupan dan keselamatan kepada kita manusia. Harus kita ingat pengorbanan yang telah Yesus lakukan satu kali untuk selama-lamanya, menyadarkan kita betapa Ia sangat mengasihi kehidupan kita umat manusia.
Pada hari rabu 14 Februari 2024 kita semua sebagai warga negara/masyarakat Indonesia wajib pilih telah mengambil bagian dalam pelaksanaan “Pesta Demokrasi” Pemilihan Umum (PEMILU). Kita telah menuju ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk memberikan hak suara memilih Anggota DPRD Kabupaten/Kota/Provinsi, DPR-RI dan DPD-RI serta memilih Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029. Kita tentu tahu bahkan sadar bahwa ada pilihan yang sama dan ada yang pastinya berbeda. Dalam perbedaan pilihan terjadi persaingan bahkan gesekan yang tidak dapat dihindari dalam hubungan kekeluargaan, teman/sahabat, jemaat dan masyarakat.
Sekarang ini semua kita diharapkan untuk membenahi kembali relasi kita dengan orang lain, menyatu dan menatap ke depan untuk kehidupan yang rukun, dan damai. Hidup dalam persaudaraan, berusaha serta berjuang sesuai dengan talenta dan karunia yang Tuhan berikan. Tema perenungan firman di minggu ini adalah “Celakalah Gembalaku Yang Meninggalkan Domba-Domba” lewat bacaan Zakharia 11:4-17. Kiranya tema ini dapat mengingatkan komitmen dan janji kita, serta dapat meneguhkan panggilan kita sebagai Pelayan Khusus agar menjadi gembala yang baik sebagaimana teladan Yesus Kristus yang adalah Gembala yang Agung, setia, rela berkorban bahkan mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia.
Kitab Zakharia dibagi dalam dua bagian yakni pasal 1-8 adalah penglihatan-penglihatan dan pasal 9-14 adalah nubuat-nubuat tentang kedatangan Mesias. Nama Zakharia artinya “Tuhan Mengingat”. Nabi ini berkarya sekitar tahun 520-an sebelum masehi di zaman kekuasaan Persia Raja Darius (1:1,7) atau sekitar 20 tahun sesudah pembuangan di babel berakhir. Nabi Zakharia mendesak sisa-sisa umat Israel untuk membangun kembali Bait Allah yang telah dihancurkan oleh babel karena Bait Allah itu adalah pusat ibadah sekaligus lambang berkat Allah.Tujuan kitab Zakharia adalah untuk mengajar, menghimbau dan mengoreksi umat.
Ayat 4-6: Perintah Allah kepada Zakharia untuk menggembalakn domba-domba sembelihan. Domba-domba melambangkan umat Israel yang akan mengalami hukuman karena mereka menolak mesias. Bahkan para pemimpin yang terlibat dalam perdagangan domba sembelihan. Mereka tidak memiliki belas kasihan dan hanya memikirkan keuntungan pribadi. Domba/umat dan para pemimpin atau gembala yang tidak mengasihi, tidak taat akan menerima hukuman. Mereka akan mengalami kehancuran akibat perbuatan mereka sendiri.
Ayat 7-8: Peran Zakharia sebagai gembala yang menyuarakan suara Tuhan, dalam tindakannya Zakharia menggunakan dua tongkat yang melambangkan kemurahan dan ikatan. Kedua tongkat itu adalah simbol kemurahan Tuhan Allah yang tanpa batas. Dalam melaksanakan tugas Zakharia menjumpai ada gembala-gembala yang tidak tulus bahkan memakai akal bulus untuk kepentingan mereka. Zakharia marah dan dalam satu bulan ia memecat tiga gembala, hal ini yang membuat para gembala itu muak dan menolak Zakharia.
Ayat 9-14: kekecewaan yang dialami oleh Zakharia, membuat ia mengambil keputusan untuk tidak menggembalakn domba-domba atau umat yang menolak kebenaran (kehadiran mesias). Tugas mulia namun berat ini tidak mau lagi dilakukan oleh Zakharia yang ditandai dengan mematahkan tongkat kemurahan. Perjanjian dibatalkan dan patahnya tongkat kemurahan berarti janji menikmati berkat itu sirna dan hilang. Zakharia telah berusaha untuk melakukan panggilan pelayanannya dengan baik dan benar. ia di bayar dengan tiga puluh keeping uang perak, tapi pemberian itu karena terpaksa dan tidak tulus, maka Tuhan Allah memberi perintah agar uang itu harus dilebur untuk kepentingan rumah Tuhan. kemudian Zakharia mematahkan tongkat ikatan karena Yehudan dan Israel sudah tidak sejalan, tidak sependapat malah bermusuhan. Karena faktor keegoisan dan sifat individualistis mengakibatkan putusnya tali persaudaraan.
Ayat 15-17: Pada ayat ini akan ada pemisahan antara yang baik dan jahat, dimana Tuhan Allah akan membangkitkan seorang gembala yang tidak melenyapkan dan bersedia mencari yang hilang, serta menyembuhkan yang terluka. Seorang gembala yang sabar tekun memelihara yang sehat dan gemuk (bdk Yehezkiel 34:16). Gembala yang Agung yaitu Yesus Kristus (Sang Mesias) adalah seorang Gembala yang berintegritas dan patut diteladani. Gembala yang pandir adalah gembala yang bodoh, bebal, suka menang sendiri, tidak peduli dan sombong. Ia tidak suka mencari yang hilang, tidak menyembuhkan yang terluka, masa bodoh dan bersikap apatis. Sesuatu yang tidak baik pada akhirnya akan mengalami penderitaan dan kebinasaan.
Dari perenungan kitab Zakharia 11:4-17 ini, yang dapat kita maknai sebagai pesan firman adalah pertama, dalam penghayatan iman di minggu sengsara yang pertama ini semakin mengingatkan dan menyadarkan kita akan panggilan Tuhan sebagai umat yang dikasihi serta sebagai pelayan atau gembala untuk hidup setia, taat dan tulus. Mampu bersaksi dan memberitakan kabar baik bahwa Yesus Kristus Sang Gembala yang Agung yang menderita sengsara bahkan mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia serta memberikan jaminan hidup kelal. Kedua, tugas panggilan gereja untuk bersekutu, bersaksi dan melayani adalah tanggung jawab kita sebagai umat manusia yang sudah diselamatkan. Bahkan tugas kita sebagai gembala yang baik adalah untuk mengajar, memperlengkapi, merangkul dan mengingatkan umat/jemaat agar hidup seturut dengan kehendak Tuhan. mampu menjadi teladan dan berkat.
Ketiga, proses pemilihan umum atau pesta demokrasi telah usai, kita tinggal menunggu keputusan resmi dari KPU Pusat. Tugas kita adalah untuk mendoakan agar semua tetap berproses dengan baik dan sukses. Kita doakan juga bagi mereka yang terpilih agar benar-benar dapat mengemban tugas dan tanggung jawab mulia untuk kepentingan semua masyarakat. Tetap rendah hati dan mengutamakan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi atau kelompok. Dan bagi mereka yang belum terpilih tetap harus semangat untuk menatap pada hari depan bahwa Tuhan akan menyiapkan yg terbaik. Para pemimpin dan wakil rakyat yang benar-benar menjadi gembala-gembala yang baik bagi domba-dombanya.
Tuhan Yesus Sebagai Gembala Yang Agung Menolong dan Memberkati kita semua….AMIN