DODOKUGMIM.COM- Sebagai persekutuan orang yang percaya kepada Yesus Kristus, gereja dipanggil dan diutus kedalam dunia untuk menghadirkan damai sejahtera Allah. Dalam menjawab panggilan dan pengutusan tersebut, gereja seringkali berhadapan dengan persoalan dan rintangan serta ancaman tetapi keadaan tersebut tidak pernah mensurutkan gereja untuk terus berkarya dan mengabdi bagi kemuliaan Tuhan.
Saudara-saudara, Matius 16:13-20 memberikan gambaran kepada kita alasan disekitar gereja yang tetap ada dan terus berkarya menembus segala persoalan dan rintangan serta ancaman dalam menjawab panggilan dan pengutusannya di tengah dunia dengan segala dinamikanya. yakni pengenalan yang benar tentang Yesus, yang tergambar dalam jawaban Petrus yang mewakili para murid bahwa “ Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.” Jawaban Petrus tersebut tidak berarti bahwa kualitas pengenalan Petrus lebih baik daripada murid lainnya. Alasannya adalah jawaban Petrus tersebut bagi Yesus bukan berasal dari manusia, tetapi dari BapaKu yang di sorga (ayat 17). Dipihak lain, dalam kebersamaan dengan Yesus, tidak tertutup kemungkinan tersedia ruang bagi para murid untuk membicarakan tentang kemesiasan Yesus. Artinya, Tuhan memakai Petrus untuk mengungkapkan pengakuan tentang Yesus sebagai representasi dari para murid. Rupanya Petrus merupakan jubicara dari para murid. Jika melihat latar belakang Petrus, ia adalah murid Yesus yang pertama dipanggil; ia juga merupakan seorang dari ketiga murid yang akrab dengan Guru mereka (Mrk 5:37; 9:2; 14:33), maka sangat wajar jika Petrus memberikan jawaban untuk mewakili para murid.
Reaksi Yesus atas jawaban Petrus tersebut adalah ungkapan berbahagialah Yun : µακάριος (makarios), yaitu sebuah kata sifat yang dapat diartikan, ‘yang berbahagia, yang penuh bahagia, yang diberkati, yang penuh berkat’ Tuhan Yesus menyatakan kepada Petrus bahwa dirinya adalah seseorang yang penuh dengan bahagia karena ia memiliki pengenalan yang benar tentang Gurunya. Kebahagiaan yang menjadi bagian diri Petrus bukanlah kebahagiaan yang biasa tetapi kebahagiaan atau berkat yang tertinggi (amat sangat diberkati/berbahagia). Penggunaan kata µακάριος dalam Perjanjian Baru digunakan untuk menunjukkan kebahagiaan yang tidak bersifat sementara melainkan untuk menunjukkan suatu kebahagiaan yang kekal. Yesus menggunakan kata µακάριος dalam setiap pengajaran-Nya tentang hal Kerajaan Sorga, untuk menunjukkan suatu berkat yang luar biasa, yang merupakan berkat dari Bapa. Kata ini berulang kali diucapkan oleh Yesus dalam Matius 5:1-12 yang dikenal dengan “Khotbah di Bukit”. Juga dipakai dalam perumpamaan-perumpamaan Yesus tentang hal Kerajaan Sorga (Mat. 4:46; Luk. 12:37-38,43). Makna kebahagiaan atau berkat yang terkandung di dalamnya adalah kebahagiaan yang amat tinggi dan besar. Dalam konteks Matius 16:13-18 Tuhan Yesus mengatakan bahwa Petrus adalah orang yang sangat diberkati dan berbahagia karena memiliki pengenalan tentang Yesus. Jika jawaban Petrus adalah representasi dari para murid, maka hal itupun dialami oleh para murid lainnya juga. Dan kebahagiaan atau berkat yang merupakan buah dari pengakuan tersebut harus dipahami sebagai karya kemurahan Allah kepada Petrus dan murid-murid Yesus lainnya, termasuk kita yang mengaku percaya bahwa “Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.”
Saudara-saudara, Respon Yesus yang lain adalah berjanji untuk mendirikan jemaatNya diatas “batu karang ini”. Ungkapan “Batu karang ini” bukan menunjuk kepada Petrus, tetapi lebih kepada jawaban Petrus yang bersifat pengakuan bahwa Yesus adalah Mesias Anak Allah yang hidup. Sehingga jemaat yang dibangun atas keyakinan bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup tidak dapat dikuasai oleh Iblis. Selanjutnya, Yesus mengatakan bahwa “kepadamu akan kuberikan kunci Kerajaan Sorga.” (ayat 19) Makna pemberian kunci dalam konteks ini adalah pemberian otoritas, yakni otoritas untuk menerapkan disiplin, dan aturan gerejawi (Matius 18:15-18), Otoritas untuk memberitakan pengampunan dosa (Yoh 20:23), dan otoritas untuk membawa manusia kedalam pemerintahan Allah dengan cara memberitakan kabar keselamatan yang ada dalam firman Allah (Kis 15:7-9). Jadi, kunci kerajaan sorga diberikan atas dasar pengakuan dan percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.
Saudara-saudara, Firman Tuhan melalui Matius 16:13-20 menegaskan kepada kita bahwa gereja didirikan oleh Yesus yang adalah Mesias Anak Allah yang hidup. Itu berarti bahwa gereja adalah milikNya, sehingga kehadiran gereja/jemaat harus mengabdi untuk kepentingan rencana dan kehendakNya bagi dunia, yaitu menghadirkan keadilan, kebenaran dan damai sejahtera. Demikianpun ketika gereja sebagai persekutuan orang yang percaya kepadaNya diberi kepercayaan untuk memegang “kunci kerajaan sorga”, maka kepercayaan tersebut harus dilihat sebagai bentuk berkat/kemurahan Allah, yang memampukan kita untuk percaya dan mengakui bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam usaha mewujudkan tanggungjawab sebagai yang memegang “kunci kerajaan sorga” yang dimaknai sebagai otoritas yang diberikan Yesus kepada gereja tentunya akan berhadapan dengan tantangan, rintangan dan ancaman dari iblis, tetapi dalam pengakuan percaya kepada Yesus Kristus, gereja tidak akan ditaklukan karena ada berkat dan kuasa Yesus Kristus yang menyertai gereja sebagai milikNya. Karena itu, marilah kita hidup dalam iman percaya kepada Yesus Kristus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup yang mewujudkan pengakuan percaya itu dalam kehidupan kita di dunia milik Allah. AMIN