
Kalau mengingat perjalanan hidup yang dituntun TUHAN samapai saat ini dipenghujung tahun 2023 tentu begitu banyak yang Ia perbuat. Sebagai umat-Nya ketika masih terus merasakan berkat dan pemeliharaan-Nya sampai saat ini itu bukan karena kekuatan manusia tetapi karena TUHAN. Suasana suka dan duka, senang dan susah, manis dan pahit selalu mewarnai perjalanan hidup manusia, namun ketika suasana itu dimaknai sebagai pengajaran iman dan perjalanan iman maka sebagai umat-Nya terus diajarkan untuk tetap bersyukur karena segala sesuatu yang dijadikan TUHAN adalah baik adanya.
Pengalaman adalah guru yang terbaik, maka pengalaman sulit pun dapat menjadi sumber pembelajaran dan mendidik manusia untuk mengandalkan dan menggantungkan hidup pada Allah. Sejarah kebaikan Allah dalam perjalanan hidup manusia patut disyukuri, sehingga manusia tidak mudah melupakan kebaikan-Nya dan tetap teguh untuk hidup taat kepada-Nya. Kesetiaan dan rasa syukur adalah landasan hubungan yang kuat dengan Allah.
Musa, sebagai pemimpin umat Israel, memberikan pengajaran dan peringatan kepada generasi baru yang akan memasuki tanah Kanaan. Ulangan 8:1-20 berisikan bagian dari kumpulan pidato perpisahan Musa sebelum kematiannya dan mengandung hukum, instruksi, dan pesan rohani. Musa juga menekankan pentingnya ketaatan, syukur, dan kesetiaan kepada Allah saat umat Israel bersiap memasuki fase baru dalam sejarah mereka.
Inilah yang Allah inginkan untuk umat Israel mengingat kebaikan dan kasih Allah dalam perjalanan hidup mereka. Musa mengingatkan umat Israel untuk taat pada perintah-perintah Allah ternyata ada maksud dan tujuan yaitu “supaya kamu hidup dan bertambah banyak dan kamu memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu” (ayat 1). Perjalanan umat Israel yang dilakukan di padang gurun sesungguhnya atas kehendak TUHAN. Musa mengingatkan umat Israel tentang pengalaman mereka perjalanan di padang gurun selama 40 tahun. Musa meminta umat Israel untuk ingat dan ia terus setia mengingatkan mereka untuk percaya akan pimpinan TUHAN. Mengapa perhatian Musa sedemikian itu mengingatkan umat Israel? Mengingatkan kepada mereka adalah sebuah pengalaman bangsa Israel dalam perjalanan di padang gurun yang dijaga, dipelihara, dituntun oleh TUHAN agar mereka tidak mengulangi kesalahan dan menanggung akibat yang sama dan menghadapi kemakmuran yang akan dialami di Kanaan untuk tidak melupakan TUHAN (Ul. 8:11). Ini mau mengartikan bahwa pimpinan TUHAN selalu beserta bagi mereka yang mengandalkan dan bergantung pada-Nya. Tujuan Tuhan memimpin umat Israel di padang gurun untuk merendahkan hati dan mencobai mereka dengan maksud apakah mereka berpegang pada perintah-Nya atau tidak (ayat 2). Selama masa tersebut, Allah memberi makanan manna dan merawat mereka secara ajaib. Keajaiban pemberian manna selama di padang gurun, mengartikan bahwa kehidupan bukan hanya seputar kebutuhan fisik, tetapi juga bergantung pada setiap ucapan yang keluar dari mulut Allah (ayat 3). Musa menyampaikan bahwa Allah menjaga selama perjalanan di padang gurun dikatakan “Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu” mengartikan berkat pemeliharaan TUHAN selalu ada persediaan sandang, sehingga umat tidak pernah mengalami kekurangan dan “kakimu tidaklah menjadi bengkak” mengartikan tanda perhatian TUHAN atas kesehatan jesmani umat-Nya (ayat 4). Selain menjaga Musa juga mengajar umat-Nya selama perjalanan di padang gurun, memberikan perhatian khusus, dan menuntun mereka seperti seorang ayah yang mengajari anak-anaknya supaya melalui pengajaran ada kesadaran untuk hidup sesuai kehendak-Nya (ayat 5). Sebuah penekanan Musa dalam ayat 6 pentingnya taat kepada perintah-perintah yang telah Allah berikan kepada umat-Nya “…dengan menuruti jalan-jalan-Nya…” mengingatkan agar umat Israel mengikuti jalan-jalan Tuhan dengan sikap, karakter, dan perilaku yang mencerminkan kehendak Allah dan “…takut akan Dia” mengartikan takut akan Dia bukanlah takut yang mengarah pada kecemasan, tetapi sikap hormat dan ketaatan, maka takut akan Dia adalah hidup untuk taat dan mengikuti jalan-jalan-Nya. Ayat 7-9 menunjukkan kelimpahan berkat melalui hasil alam bagi mereka yang hidup hanya di dalam TUHAN. Ia membawa umat-Nya ke tanah yang baik, yang penuh dengan berbagai sumber daya alam. Tanah ini akan memberikan kekayaan dan kesejahteraan maka inilah gambaran tanah Kanaan yang berlimpah susu dan madu, dan dalam ayat 10 umat Israel diminta untuk bersyukur atas berkat ini. Musa menegaskan agar umat Israel tidak lupa akan Allah yang membawa mereka keluar dari Mesir dan memberikan berbagai anugerah sehingga tidak membuat mereka tinggi hati dan sombong atas apa yang dilakukan TUHAN selama perjalanan di padang gurun yang besar dan dahsyat, menghadapi ular-ular yang ganas dan berbisa serta kalajengking dan tidak ada air, namun cara TUHAN memelihara umat Israel merupakan suatu keajaiban, maka hal ini mau menyadarkan tentang ketergantungan umat Israel pada pimpinan TUHAN yang jangan pernah mereka melupakan semuanya ini. (ayat 11-16). Musa memberikan peringatan agar umat Israel tidak menyombongkan diri dan mengingat bahwa semua kekayaan dan kelimpahan berasal dari Allah bukan berasal dari kekuatan mereka sendiri. Hal ini menekankan pentingnya rendah hati dan bersyukur (ayat 17-18). Ayat 19-20 Musa memberikan peringatan keras kepada umat Israel agar tidak melupakan TUHAN, Allah mereka. Jika umat Israel melupakan TUHAN dan beralih kepada penyembahan allah lain, menyembah, dan sujud menyembah kepada mereka, maka konsekuensinya adalah kebinasaan. Ini adalah peringatan serius tentang bahaya kesetiaan yang terbagi dan penyembahan yang salah. Umat Israel diingatkan bahwa Allah adalah satu-satunya yang layak disembah dan setia kepada-Nya merupakan wujud menaati setiap kehendak-Nya. Umat Israel diajarkan juga untuk membangun kesadaran akan pentingnya ketaatan, ketekunan, dan bersyukur dalam hubungan dengan Allah.
Hidup yang tetap terus bergantung dan mengandalkan TUHAN adalah hidup yang tidak ada keraguan, kebimbingan dan rasa takut dalam melengkah sekalipun diperhadapkan melalui proses hidup yang Dia ijinkan. Umat yang beriman saat ini semakin ditantang dengan begitu banyak godaan dan tawaran dunia yang membawa manusia terjebak dalam dosa. Agar dapat menjaga hidup beriman selalu berpusat pada TUHAN maka:
-
Hiduplah sesuai dengan perkataan firman-Nya. Cara untuk manusia tetap hidup taat dan setia dengan selalu menghidupi firman-Nya di dalam diri melalui sikap, tindakan dan perkataan jangan sampai dicemari oleh hal-hal yang justru menjatuhkan diri ini dalam dosa. Sesungguhnya manusia yang taat pada firman-Nya menjadikan itu sebagai sumber hidup yang sejati dalam diri manusia, sehingga membuat rohani manusia hidup dan hidup dalam kehendak-Nya membawa berkat bagi kehidupan orang lain.
-
Ingatlah segala kebaikan TUHAN dan jangan pernah melupakannya. Berkat yang Ia berikan dalam kehidupan umat-Nya sungguh tak terhitung besar dan jumlahnya. Setiap saat dan waktu selalu ada berkat yang baru disediakan TUHAN bagi umat ciptaan-Nya. Ini mau mengajarkan kepada manusia tentang arti mengucap syukur, jangan sampai manusia melupakan segala kebaikan-Nya, tindakan yang melupakan kebaikan dan berkat-Nya menimbulkan sifat kesombongan dan tinggi hati karena menganggap segala yang ia dapat dan nikmati adalah kekuatan dan kemampuannya sendiri. Segala berkat adalah milik TUHAN, Ia mau melatih umat-Nya apakah ketika keadaan manusia yang diberkati ada rasa syukur yang mau diungkapkan? Apakah keadaan manusia yang diberkati ada hati yang mau jadi berkat bagi sesama?
-
Hidup untuk memuliakan TUHAN. Hidup yang memuliakan TUHAN menjadi pengajaran bagi umat Israel. Memuliakan TUHAN adalah tanda setiap umat yang membangun relasi dengan Dia. Oleh karena itu, ketika kesetiaan dan ketaatan yang mau menyembah Dia maka hidup ini rindu untuk menjadi seperti Dia yang penuh kasih dan mencerminkan kasih itu di dalam hidup. Milikilah karakter Kristus karena manusia dipanggil untuk selalu dibaharui agar setiap jalan hidup ini selalu memuliakan nama-Nya.
Memasuki tahun yang baru 2024 ada sejuta harapan dan kerinduan yang hendak mau dicapai, maka milikilah iman yang teguh dengan berpengharapan kepada Yesus saja. Untuk segala sesuatu melangkahlah bersama dengan TUHAN maka Ia akan membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya. Tahun 2024 masih menjadi tahun rahasia bagi perjalanan hidup manusia tapi percayalah tahun 2024 akan menjadi tahun yang penuh berkat dan anugrah asalkan selalu mengingat apa kata firman-Nya dan hidup terus jadi berkat. Sepenggal lirik lagu sebagai penyataan iman orang percaya dalam melangkah bersama dengan TUHAN “dan saatku pikirkan kebaikan-Mu tak pernah ‘ku kekurangan dan saatku renungkan kesetiaan-Mu esokkan ‘ku jelang tanpa keraguan suryakan terus ada.” Tuhan Yesus memberkati. Amin.