Oleh Pdt. Hesky Opit S.Th.,MA
2 Korintus 5:17
DODOKUGMIM.COM – Sadarkah kita dengan keadaan yang ada, di mana mungkin pernah terlintas dalam pikiran kita, “Tuhan ini sebenarnya ada atau tidak sih, kok Dia tidak bisa memulihkan keadaan yang sedang terjadi?” atau “bosan menjalani kehidupan yang seperti ini terus, apalagi hanya di rumah saja”, dan mungkin masih banyak keluhan-keluhan lain yang kita munculkan dalam pikiran kita, apakah secara negatif atau positif. Tapi itulah manusia yang selalu tidak pernah merasa puas, selalu menganggap diri benar/egois, sombong.
Pemikiran-pemikiran seperti inilah yang sering kali membuat hati Tuhan sedih, karena ternyata makhluk ciptaan yang paling dikasihi ternyata tidak mampu untuk menerima kenyataan hidup dengan mengucap syukur dalam segala hal. Kita sepertinya hanya mau menerima yang baik saja tanpa mau menerima hal yang buruk, padahal justru dalam pergumulan kita sedang dipilih oleh Tuhan untuk menerima suatu berkat besar yang Tuhan sudah persiapkan bagi kita, tapi bagi mereka yang tahan uji dan yang tetap mengandalkan Dia.
Rasul Paulus menulis surat ini kepada Jemaat di Korintus karena ada terjadi masalah, di mana orang-orang Kristen Yahudi berpegang teguh kepada Hukum Taurat dan tentang keberadaan Rasul Paulus masih diragukan, mereka kurang mengakui akan kerasulan Paulus. Oleh sebab itu ia menulisnya dengan tujuan untuk memberikan Penghiburan kepada Jemaat. Rasul Paulus menerangkan, kalaupun dia menderita di dalam pelayanannya, tujuannya supaya dengan penderitaannya itu, ia mampu untuk menghibur anggota jemaat yang mengalami penderitaan.
Lalu bagaimana dengan keberadaan kita saat ini, apakah dengan penderitaan yang kita alami juga dapat menjadi suatu kesaksian bagi orang yang ada disekitar kita atau mungkin justru menjadi batu sandungan? Apakah kita mampu dikatakan sebagai pengikut Kristus atau orang Kristen yang setia? Jika dilihat bisa saja dengan keadaan sekarang ini Tuhan sedang menguji akan iman kita, apakah kita mau tetap berpegang teguh kepada Dia atau justru kita lebih percaya dengan ilmu pengetahuan yang ada, logika kita atau yang lainnya? Dimanakah iman kita? Apakah kita tidak percaya bahwa kita sebenarnya adalah ciptaan baru yang sudah Tuhan perbaharui dalam segala hal? Jangan pernah kita menyangkal akan berkat-berkat Tuhan, tuntunan dan pertolongan Tuhan, karena itu semua bukti kasih sayang Tuhan dalam kehidupan kita.
Kita sering menganggap proses yang Tuhan beri bagi kita sangat tidak adil atau tidak menyenangkan. Dari antara kita mungkin akan bertanya, Tuhan mengapa dia mendapatkan kehidupan yang baik dan menyenangkan lalu kenapa saya tidak? Kenapa dia meminta yang dia mau Engkau berikan, tapi aku tidak, kalaupun engkau beri itu lama dan tidak sesuai dengan yang aku mau. Kenapa begini, kenapa begitu, mengapa dan segala macam pertanyaan kita keluhkan pada Tuhan.
Kita justru harus menyadari bahwa apa yang sedang Tuhan lakukan dalam kehidupan kita sekarang, di mana saat ini kita sedang diproses dan diperbaharui dengan cara yang berbeda, karena Tuhan lebih tahu siapa kita dan bagian mana dalam kehidupan kita yang harus diperbaharui sehingga sesuai dengan keberadaan kita. Setiap proses tidak ada yang menyenangkan semuanya memang sakit, yang kita hadapi saat ini dengan iman kita katakan bahwa akan mendatangkan suatu ciptaan yang baru dan baik bagi kehidupan masa depan kita. Sekalipun kita menganggap saat ini hal itu tidak bagus tetapi dikemudian hari kita akan menyadari bahwa pembaharuan atau proses hidup yang Tuhan bentuk dalam diri kita akan mendatangkan kebaikan bagi kita dan orang sekitar kita.
Orang yang mau diperbaharui berarti mereka harus mau diproses, karena lewat proses kehidupan kita akan mengalami ciptaan baru, yang lama harus ditinggalkan, karena yang baru harus kita jalani bersama Tuhan. (dodokugmim/rogermentaruk)