ALASAN PEMILIHAN TEMA
Dunia di mana kita hidup adalah dunia yang penuh ironi. Di tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi dan berlangsung secara cepat, di mana-mana kita masih menyaksikan, menjumpai, bahkan mengalami situasi dan kondisi yang jauh dari apa yang diharapkan, yakni keadaan penuh damai sejahtera. Kekerasan, pertikaian, kekacauan, bahkan peperangan terjadi di banyak tempat di dunia ini. Manusia mengusahakan agar situasi dan kondisi ini berubah, namun penghalang terbesar justru datang dari tabiat buruk manusia yang disebabkan oleh dosa. Hawa nafsu, pementingan diri sendiri dan kelompok, ketamakan, serta keserakahan menjadi masalah besar yang terus-menerus muncul dalam perjalanan manusia. Dalam situasi inilah berita Injil disampaikan kepada dunia. Injil yang adalah Kabar Baik di dalam pribadi Yesus Kristus membawa pengharapan bagi dunia bahwa situasi dan keadaan yang tidak menentu ini tidak akan berlangsung untuk selama-lamanya. Gereja memberitakan kepada dunia bahwa kedatangan Yesus Kristus membawa damai sejahtera dan pemulihan bagi dunia ini. Yesus Kristus menjadi satu-satunya pengharapan bagi terwujudnya damai sejahtera tersebut dan setiap orang yang percaya kepada-Nya dimampukan untuk menghadirkan damai sejahtera-Nya itu dalam konteks kehidupan masing-masing. Itulah sebabnya, tema di sepanjang minggu ini adalah “Kedatangan-Nya Membawa Damai Sejahtera.”
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Mikha adalah kumpulan firman TUHAN yang datang kepada seorang bernama Mikha, orang Moresyet (1:1 Arti nama Mikha adalah “Siapakah yang seperti TUHAN?” Mikha menyampaikan firman TUHAN kepada Samaria dan Yerusalem di sepanjang zaman pemerintahan Yotam (742-735 sM), Ahas (735-715 sM), dan Hizkia (715-686 sM). Situasi umat Allah di masa itu adalah timpangnya perbedaan antara orang kaya dan orang miskin, yang disebabkan oleh ketidakadilan orang-orang elit yang kaya dan mereka yang memerintah. Praktek ketidakjujuran dan korupsi moral terjadi di mana-mana. Dalam keadaan inilah, ancaman hukuman dan janji pemulihan bagi umat Allah diberitakan oleh Mikha. Nubuatan-nubuatan yang disampaikan Mikha menggambarkan keadaan umat Allah yang berubah dari situasi penuh tekanan kepada keselamatan di masa depan. Mikha memberitakan bahwa Yerusalem kelak akan ditinggikan sebagai tempat di mana Allah berdiam. Di Sion inilah akan hadir keadilan dan damai sejahtera bagi semua orang.
Dalam pasal 5:1-14 ditegaskan bahwa keadaan ini akan datang melalui hadirnya seorang pemimpin yang datang dari keturunan Daud. Janji ini diberikan di tengah situasi umat Allah yang menghadapi situasi penuh tekanan, sebagaimana digambarkan dalam pasal 4:14, “pagar pengepungan telah mereka dirikan melawan kita; dengan tongkat mereka memukul pipi orang yang memerintah Israel.” Kalimat ini sangat mungkin menggambarkan pengepungan yang dilakukan oleh Sanherib terhadap Yerusalem di zaman pemerintahan Hizkia, yang telah mendatangkan tekanan besar terhadap umat Allah. Di tengah situasi inilah nubuatan tentang keselamatan di masa depan diberikan kepada umat Allah. Kata tetapi pada ayat 1 membalikkan keadaan penuh kekalahan kepada keadaan penuh kemenangan oleh Mesias yang akan datang. Berbeda dari raja-raja yang lahir di Yerusalem yang kini jatuh, Mesias justru lahir di Betlehem yang disebut “terkecil.” Dari Betlehem inilah zaman Mesianis akan dimulai. Nama Efrata yang berarti “berbuah” disebutkan sebagai sebuah wilayah di Yehuda di mana Betlehem terletak. Keterangan ini merujuk jauh ke belakang sampai kepada asal-usul Raja Daud sendiri (lih. 1 Samuel 17:12). Daud adalah yang paling akhir di antara saudara-saudaranya, demikian jugalah Betlehem dipandang memainkan peranan yang kecil dalam suku-suku di Yehuda. Namun demikian, Allah tanpa terduga mengurapi Daud dan menyelamatkan umat-Nya dari kegagalan Saul. Demikianlah juga dari Betlehem Allah akan memberikan kepada umat-Nya penerus Daud yang sejati di tengah kegagalan keturunan-keturunan Daud. Mesias yang dijanjikan ini memiliki aspek ilahi sebagaimana kata “sejak purbakala, sejak dahulu kala” yang dikenakan kepadanya. Kata Ibrani olam sering dihubungkan dengan asal mula segala sesuatu, yakni penciptaan segala sesuatu oleh Allah. Sampai sebelum Mesias itu datang umat Allah ada dalam keadaan dibiarkan (ay. 2). Waktu di mana “perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan” menunjukkan keadaan umat Allah yang tertekan namun kemudian mengalami kelepasan. “Menggeliatlah dan mengaduhlah, hai puteri Sion, seperti perempuan yang melahirkan! Sebab sekarang terpaksa engkau keluar dari kota dan tinggal di padang, terpaksa engkau berjalan sampai Babel; di sanalah engkau akan dilepaskan” (4:10). “Perempuan yang melahirkan” adalah personifikasi dari umat perjanjian, yang melalui mereka Mesias akan datang ke dunia.
Pada ayat 3 disebutkan bahwa Mesias itu akan bertindak (amad, berdiri) dengan kekuatan dan kemegahan nama TUHAN. Ia yang menggembalakan itu mengingatkan memori pemerintahan Daud di mana TUHAN telah berfirman kepadanya, “Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel” (lih. 2 Samuel 5:2). Mesias ini akan menggembalakan umat Allah melampaui kemegahan Daud, sebab kebesarannya sampai ke ujung bumi (bnd. Matius 2:6). Mesias ini menjadi damai sejahtera (syalom, ay. 4), memberikan kedamaian (BIMK), selamat (TL). Kedamaian dan keamanan menandai pemerintahan Mesias yang akan mengalahkan kekuatan-kekuatan asing yang menindas umat-Nya. Mesias “akan melepaskan kita” (ay. 5). Asyur dan Babel (“negeri Nimrod”) yang dikalahkan oleh tujuh gembala, bahkan delapan pemimpin manusia, menunjukkan bahwa Mesias akan mengalahkan musuh itu melalui umat-Nya. Penggunaan kata ganti orang pertama jamak, kita, menunjukkan Mikha yang mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari komunitas umat Allah yang tidak terkalahkan ini.
Pada ayat 6-8 Mikha menunjukkan melalui nubuatnya bahwa kerajaan Mesias akan meluas kepada bangsa-bangsa melalui umat-Nya yang disebut “sisa-sisa Yakub.” Struktur yang sama dari ayat 6 dan 7 menunjukkan nubuatan di masa depan ini. Kehadiran umat Allah di tengah bangsa-bangsa akan seperti embun dari TUHAN, seperti dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan, seperti singa di antara binatang-binatang hutan, dan seperti singa muda di antara kawanan kambing domba. Kehadiran dan pelayanan umat Allah di tengah bangsa-bangsa akan menjadi sumber kehidupan bagi sebagian, laksana embun dan dirus hujan bagi tanaman yang adalah simbol berkat ilahi. Namun umat Allah juga akan menjadi alat penghukuman Allah bagi sebagian, laksana singa yang akan menerkam binatang hutan dan kambing domba. Hal ini kelak tergenapi dalam hidup gereja Tuhan yang adalah bau kehidupan di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan bau kematian di antara mereka yang binasa (lih. 2 Korintus 2:14-16).
Pada ayat 9-14 ditunjukkan tindakan Allah yang akan menyelamatkan kerajaan-Nya. Allah menyatakan diri sebagai Aku yang akan melakukan tindakan penyelamatan tersebut. Pertama-tama adalah dengan membersihkan umat-Nya dari dalam, dari segala bentuk ketidakkudusan, dan dengan demikian menghindarkan mereka dari murka-Nya. Dalam perjalanan umat Allah, mereka berlaku serong dengan menggantikan kepercayaan kepada TUHAN dengan berpaling dan bersandar kepada kekuatan militer (ay. 9-10), sihir dan peramal (ay. 11), serta penyembahan kepada patung-patung dan tugu berhala (ay. 12-13). Saat musuh dari luar menyerang mereka, umat Allah justru merespons dengan kekuatan manusia dan bukan kekuatan Allah. Penyelamatan Allah menyadarkan umat-Nya untuk percaya kepada Allah saja. Hukuman Allah kepada umat-Nya dan kemudian penyelamatan-Nya atas mereka pada akhirnya bermaksud untuk membersihkan dan memurnikan mereka. Sesudah membersihkan umat-Nya dari dalam, Allah sendiri bertindak dengan menghukum musuh-musuh dari luar dan dengan demikian melindungi umat-Nya (ay. 14). Tindakan Allah inilah yang menghadirkan damai sejahtera yang sejati dalam kehidupan umat-Nya.
Makna dan Implikasi Firman
- Keadaan damai sejahtera bukanlah sekadar keadaan di mana tidak ada kekacauan. Keadaan damai sejahtera adalah situasi dan kondisi di mana TUHAN Allah hadir dan bertindak di tengah manusia. Dalam hubungan dengan kehidupan umat-Nya kehadiran TUHAN Allah dinyatakan dalam tindakan-Nya yang membersihkan dan memurnikan umat-Nya dari pelanggaran-pelanggaran dan dosa mereka. Situasi tertekan yang dialami umat-Nya terjadi karena seringkali melupakan identitasnya dan hidup dalam dosa. Di dalam keadaan seperti inilah TUHAN Allah hadir dan bertindak dengan penghukuman-Nya, yang dimaksudkan untuk membawa umat-Nya bertobat dan kembali kepada-Nya.
- Umat yang menyadari hal ini menerima janji pemulihan dari TUHAN Allah yang bertindak bagi umat-Nya dengan membebaskan mereka dari tekanan musuh. Janji itu diberikan dan dinyatakan melalui kehadiran Mesias keturunan Daud yang akan membawa kelepasan bagi umat-Nya.
- Apa yang dinubuatkan Nabi Mikha dalam Perjanjian Lama pada akhirnya digenapi di dalam Yesus Kristus yang datang dan lahir di dunia. Inilah Kabar Baik yang diberitakan gereja, termasuk seruan pertobatan kepada semua orang agar berbalik dari dosa dan menerima karya selamat Yesus Kristus, Mesias yang dinanti-nantikan itu.
- GMIM sebagai gereja TUHAN berkomitmen untuk terus menyerukan Kabar Baik ini di dalam dan melalui kehidupan umat TUHAN yang diutus untuk hadir di tengah dunia yang bergumul dengan banyak penderitaan karena dosa, dan membawa pengharapan baru bagi dunia.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa dan bagaimanakah keadaan penuh damai sejahtera yang dinubuatkan oleh Nabi Mikha, sebagaimana dalam pembacaan Mikha 5:1-14?
- Apa sajakah tantangan dan halangan bagi hadirnya keadaan penuh damai sejahtera dalam kehidupan manusia?
- Bagaimanakah gereja TUHAN menyatakan secara konkrit keadaan penuh damai sejahtera dalam pelayanannya di tengah dunia ini?
NAS PEMBIMBING: Yesaya 9:5
POKOK-POKOK DOA:
- Gereja memberitakan kepada dunia bahwa kedatangan Yesus Kristus membawa damai sejahtera dan pemulihan bagi dunia ini.
- Setiap orang yang percaya dimampukan untuk menghadirkan damai sejahtera-Nya.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU ADVEN III
NYANYIAN YANG DIUSULKAN :
Persiapan: KJ. No. 84 Ya Yesus Dikau Kurindukan
Ses Nas Pembimbing: KJ. No. 85 Kusongsong Bagaimana
Hukum Tuhan: KJ. No. 38 T’lah Kutemukan Dasar Yang Kuat
Pengakuan Dosa: KJ. No. 42 Tuhan Kasihani
Pemberitaan Anugerah Allah: NKB.No. 34 Setia-Mu, Tuhanku, Tiada Bertara
Persembahan: KJ.No. 87 Gapura-Mu Lapangkanlah
Nyanyian Penutup: K.J. No. 91 Putri Sion Nyanyilah
ATRIBUT: Warna Dasar Biru Muda dengan Simbol Empat Buah Lilin Berwarna Ungu