Jemaat Tuhan,
Peristiwa terangkat-Nya (ayat 9) atau kenaikan Yesus Kristus ke sorga adalah mujizat-Nya yang terakhir sesudah 40 hari kebangkitan-Nya. Mujizat adalah kejadian (peristiwa) ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia. Dan tidak mungkin dilakukan manusia sendiri. Atau peristiwa adikodrati (supranatural/ilahi). (Markus 16:19; Lukas 24:50-51) Sebagai peristiwa adikodrati yang disaksikan oleh murid-murid, Yesus Kristus membuktikan bahwa Ia adalah Anak Allah dan kediaman-Nya di sorga yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa. “… terangicatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.” (Markus 16:19)
Sebelum Yesus Kristus terangkat atau naik ke sorga, murid-murid bertanya, “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” Pertanyaan ini dipengaruhi pemahaman orang Yahudi tentang kedatangan mesias yang dinantikan akan membebaskan bangsa Israel dan penjajahan dan memulihkan kerajaan Israel seperti pada masa keemasan ketika dipimpin oleh raja Daud. Temyata sampai akhir kehadiran Yesus Kristus bersama murid-murid-Nya di dunia, orientasi, pemahaman dan prioritas murid-murid-Nya masih tentang hal kerajaan duniawi.
Jawaban Yesus Kristus menepis pandangan itu, “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.” Jawaban ini menegaskan bahwa prioritas kehadiran-Nya di dunia bukan memulihkan kerajaan Israel seperti pemahaman bangsa Israel tentang kedatangan mesias untuk memulihkan kerajaan duniawi. Tetapi prioritas kehadiran-Nya adalah menghadirkan Kerajaan Sorga di dunia. Yesus Kristus memerintahkan murid-murid-Nya dan juga kepada kita sekalian untuk, “Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.” (Matius 10: 7) Yesus Kristus mengajarkan Doa Bapa Kami kepada murid-murid-Nya dan kepada kita sekalian sebagai murid-murid-Nya masa kini, “datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.” (Matius 6:10) Karena itu, murid-murid-Nya diberi kuasa menjadi saksi tentang Kerajaan Sorga. “…kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Injil Lukas memberitakan bahwa, “Di situ la mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika la sedang memberkati mereka, la berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. (Lukas 24:5051)
Jemaat Tuhan,
“Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu la naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” Dua orang berpakaian putih (diyakini sebagai malaikat Tuhan). Para malaikat Tuhan mengingatkan jangan hanya berdiam diri dan berdiri menatap ke langit tetapi pergilah “menjadi saksi Yesus Kristus di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Sebagaimana amanat agung-Nya, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,dan ajarlah mereka rnelakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”(Mat.28:19-20 )
Jemaat Tuhan,
Merayakan Hari Kenaikan Yesus Kristus ke sorga kita diingatkan jangan berdiam diri, rnenunggu dan hanya menatap ke langit menanti kedatangan-Nya kembali. Tetapi pergi menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah. “Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.” “Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya. (Lukas 17: 21dan 24 ) “Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Dan la mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang.” (Lukas 9:12)
Jemaat Tuhan,
Menjelang akhir zaman tantangan sangat berat, seperti kata finnan; Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan men yombongkan dirt mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. (2 Timotius 3:14)
Hari ini kita merayakan Hari Persatuan WK/I Sinode GMIM. Yesus Kristus berkata: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (Lukas 2:17). Menjadi saksi tentang Yesus Kristus yang menderita sengsara, mati, bangkit dan naik ke sorga adalah melakukan usaha agar keluarga Kristen hidup sehat secara jasmani dan rohani.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter anak yang sehat adalah takut akan Tuhan, inisiatif, gigih, adaptif dan kepemimpinan. Peran keluarga untuk membangun karakter ditentukan oleh hadimya sosok ayah dan ibu dalam pengasuhan, meluangkan waktu yang berkualitas bersama anak dan mendidik anak hidup dalam firman Tuhan. Peranan WK/I dan P/KB sangat penting dan menentukan sehat tidaknya hidup keluarga Kristen. Kalau kita sehat secara jasmani dan rohani maka tugas misioner kita adalah memelopori usaha bersama masyarakat dan pemerint–ah menghadirkan keadaan damai sejahtera. Amin