TEMA BULANAN :“Pengharapan Mesianis”
TEMA MINGGUAN :“Berjuanglah dalam Keselamatan”
BACAAN ALKITAB: Lukas 13 : 22 – 30
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Banyak pendapat tentang keselamatan, bagaimana memperoleh dan mempertahankan keselamatan. Pokok ini berkaitan dengan iman atau percaya. Banyak orang yang sudah diselamatkan tetapi tidak hidup sebagai orang yang sudah diselamatkan. Banyak orang mengaku percaya tetapi tidak hidup sesuai dengan apa yang dia percayai. Banyak orang yang bersekutu dan mendengarkan pengajaran firman TUHAN tetapi tidak melakukannya. Ketika menghadapi keadaan yang menyesahkan/menghimpit, seperti sakit penya-kit, bencana alam, ketidakadilan, diskriminasi, Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), ancaman terorisme/ radikalisme, dan lainnya, mereka tidak kuat menghadapinya, menyerah bahkan ada yang meninggalkan iman pada Yesus Kristus. Tetapi ada juga yang percaya, dan tetap memelihara imannya. Mereka berjuang dalam iman (percaya) dan tidak menyerah.
Bagian teks ini memperlihatkan bahwa keselamatan itu berkaitan dengan perjuangan orang percaya untuk mempertahankan imannya bahkan di masa-masa sulit. Tema mingguan ”Berjuanglah dalam Keselamatan” menunjuk pada suatu proses yang mengaktualisasikan keselamatan di dalam Yesus Kristus, dalam arti menerima pengajaran, percaya, mempertahankan iman dan hidup dalam keselamatan itu.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Lukas dikenal sebagai seorang tabib (dokter), sebagai teman Paulus yang pernah menyertai dia dalam perjalanan misi Paulus yang kedua dan perjalanan ke Roma. Para ahli Perjanjian Baru menyebut bahwa ia menulis Injil Lukas dan kitab Kisah Para Rasul, pada sekitar tahun 60 – 63 M. Injil ini ditujukan kepada Teofilus Lukas 1:1 dan Kisah Para Rasul 1:1, yang bisa diartikan sebagai: a) seorang Kristen yang memiliki kedudukan tinggi dalam pemerintahan kerajaan Romawi; b) personifikasi atau perwujudan suatu komunitas Kristen yang hidup di metropolitan Roma pada masa itu.
Kitab Lukas ini ditulis untuk jemaat yang harus memberi perhatian dan pelayanan kepada orang-orang yang ”terpinggirkan, tidak diabaikan, yang tidak terjangkau oleh pelayanan gereja”, seperti: kaum perempuan, anak-anak, kaum gembala, orang miskin, orang sakit, orang yang dianggap najis, orang yang dianggap berdosa, orang kafir, bangsa-bangsa lain (non Yahudi) yang dianggap oleh masyarakat Yahudi sebagai orang-orang yang di luar jangkauan Allah, dan lainnya.
Ada dua hal yang dijelaskan dalam teks Lukas 13:22-30, yaitu:
- Tempat dan bentuk pelayanan yang dilakukan oleh Yesus.
Teks ini menyebutkan bahwa Yesus sementara dalam perjalanan menuju ke Yerusalem. Di setiap kota dan desa yang dilewati-Nya, Yesus mengajar. Yesus tidak hanya melakukan perjalanan, tetapi Ia melakukan sesuatu yang penting. Kata mengajar diterjemahkan dari kata Yunani didasko (mengajar; Inggris = teach). Ia memberitakan firman TUHAN kepada semua yang ditemui-Nya di tempat-tempat yang dilalui-Nya. Ia menolong orang untuk percaya.
- Pengajaran Yesus tentang keselamatan.
Berdasarkan pertanyaan yang diungkapkan oleh seseorang yang tidak disebutkan dalam teks, maka Yesus memberikan pengajaran tentang keselamatan. Teks ini memberikan gambaran tentang pintu yang sesak untuk dilewati ”tes stenes thuras (Inggris = thenarrow door; narrow = sempit, terbatas, tipis)”. Tidak ada keterangan apakah pintu itu besar atau kecil, hanya bahwa pintu itu sesak dan sulit untuk dilalui, tetapi bisa dilalui jika sungguh-sungguh berjuang. Pintu tersebut adalah pintu Kerajaan Allah. Ada waktu ketika pintu itu terbuka dan banyak orang yang berusaha masuk tetapi tidak bisa “ouk ischusousin (Inggris= not able (tidak bisa)”. Hanya sedikit yang bisa melewati pintu tersebut, yaitu mereka yang berjuang. ”Berjuanglah” dari kata Yunani agonizeste dari kata agonizomai, yang diterjemahkan: fight (bertarung, berjuang), struggle (perjuangan, dengan susah payah), strive (berusaha/bekerja keras; berjuang). Ketika tiba waktunya, pintu tersebut akan ditutup oleh Tuan Rumah yaitu pemilik Kerajaan Allah (Allah). Pada saat itu tidak ada satupun manusia yang bisa memasuki pintu tersebut, apapun alasannya. Yang akan ada hanyalah ratap tangis dan kertak gigi ketika ternyata yang ada di dalam Kerajaan Allah (di balik pintu itu) adalah orang-orang percaya/beriman, seperti Abraham, Ishak, Yakub dan para nabi(bnd. misalnya Kej 15:6; Maz 22:5). Mereka adalah teladan iman bagi orang Israel, karena mereka adalah orang-orang yang percaya pada Allah, hidup bergaul dengan Allah dan taat/setia melakukan kehendak Allah. Selain itu, akan datang orang-orang lain dari seluruh penjuru bumi, dari berbagai latar belakang untuk duduk makan bersama di Kerajaan Allah. Ini berarti hanya orang percaya, orang Israel/Yahudi dan dari bangsa-bangsa lain, yang sungguh-sungguh berjuang, yang dapat melewati pintu yang sesak itu dan masuk ke Kerajaan Allah. Bangsa Israel yang terlebih dahulu menerima pengajaran Yesus, baru kemudian bangsa-bangsa lain. Tetapi itu tidak menjamin posisi mereka (ayat 27). Sebab meski mereka pertama mendengarkan pengajaran Yesus, banyak di antara mereka yang menolak-Nya karena itu mereka akan menjadi ”yang terakhir” eschatoi (terakhir, paling akhir; Inggris=last). Berbeda dengan bangsa-bangsa lain, yang menerima pengajaran dan kemudian percaya sehingga mereka menjadi ”yang terdahulu” protoi (pertama; Inggris=first). Ini menegaskan bahwa keselamatan berlaku untuk semua orang yang merespon ajaran Yesus. Bukan siapa yang pertama mendengar tetapi siapa yang merespon dan berjuang dalam keselamatan.
Makna dan Implikasi Firman
- Belajar dari penekanan Lukas tentang tempat dan bentuk pelayanan yang dilakukan oleh Yesus, maka hendaklah: a) kita siap sedia melayani TUHAN dimana saja, di kota ataupun di desa. Tidak memilih-milih tempat, apalagi pilih kasih dalam pelayanan; b) kita mengajar baik dalam pendidikan formal (sekolah), informal (keluarga) maupun non-formal (interaksi sosial, keagamaan/kegiatan berjemaat, seperti katekisasi, Penelaahan Alkitab dan Sosial, dan lainnya).
- Belajar dari pengajaran Yesus tentang keselamatan ini, maka hendaklah semua orang yang mengaku percaya kepada TUHAN Allah di dalam Yesus Kristus: Memelihara iman dengan berjuang menghadapi tantangan yang menghimpit/menyesakkan. Tidak mudah menyerah dalam keyakinan iman bahwa di balik semua tantangan yang menghimpit dan menyesakkan itu ada kehidupan di dalam Kerajaan Allah.
- Orang percaya harus berusaha keras menggunakan waktu yang diberikan untuk melalui ”pintu yang sempit” tersebut, selagi masih ada waktu. Jangan menunda-nunda atau menawar dengan berbagai alasan. Hidup ini adalah kesempatan untuk menyatakan iman dengan nyata. Kita tidak tahu kapan kesempatan hidup kita diambil. Karena itu selama masih ada waktu, mari berjuang untuk memelihara dan menyatakan iman kepada Allah dalam hidup, kerja dan pelayanan kita.
- Orang percaya harus memelihara iman mereka kepada Allah sebab hanya orang yang percaya yang akan ada di dalam Kerajaan Allah. Orang percaya di segala abad telah memberikan teladan iman tentang bagaimana percaya kepada Allah dan bagaimana hidup sebagai orang yang percaya kepada TUHAN. Lihat Ibrani 11:1-40 tentang ”Saksi-saksi iman”. Maka belajar dan hiduplah sesuai teladan iman mereka.
- Kerajaan Allah disediakan bagi semua orang atau bangsa di seluruh bumi. Itu bukan hanya untuk satu kelompok/ bangsa/suku/ras saja. Oleh sebab itu jangan kita hidup diskriminatif, separatif, egois dan mau menang sendiri.
- Orang yang pertama yaitu orang Kristen sejak lahir, dibaptis sejak kecil, yang sudah menjadi sidi jemaat, berpengalaman dalam pelayanan, para tua-tua jemaat, punya jabatan, kaya, yang menerima pengajaran atau pemberitaan firman tentang keselamatan, belum tentu menjadi yang pertama masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebaliknya, orang yang terakhir yaitu orang yang baru bertobat, yang baru menjadi Kristen, orang muda, orang miskin papa, yang diperlakukan tidak adil, yang mendengar dan merespon pengajaran Yesus, belum tentu yang terakhir masuk ke dalam Kerajaan Allah. Kita semua sudah mendengar pengajaran tentang keselamatan, tetapi jika kita tidak melakukannya, kita akan ditolak dan tidak berada di dalam Kerajaan Allah. Kita harus terus berada dalam suasana keselamatan yang Tuhan Yesus berikan kepada kita gereja.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Dimana dan bagaimana pelayanan yang dilakukan oleh Yesus, menurut Lukas 13 : 22 – 30 ?
- Menurut teks, apa yang dimaksud dengan ”pintu yang sesak” itu?
- Bagaimana kita sebagai orang percaya, berjuang untuk memasukinya?
NAS PEMBIMBING: Matius 7:13-14
POKOK-POKOK DOA:
- Semua orang percaya mampu berjuang menghadapi tantangan dan pergumulan yang menghimpit dan menyesakkan.
- Semua orang percaya mampu memelihara iman kepada Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus.
- Pemberitaan Injil Kristus ke seluruh penjuru bumi.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:
HARI MINGGU BENTUK III
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Nyanyian Masuk : KJ No. 454 Indahnya Saat Yang Teduh
Ses Nas Pembimbing : NNBT No. 4 Naikkan Doa Pada Allah
Ses Pengakuan Dosa : NNBT No. 10 Ya Tuhan Yang Kudus
Ses Pemb Anugerah Allah: KJ No.178 Kar’na Kasih-Nya Padaku
Ses Pemb Alkitab: KJ No. 351 Pintu Satu-satunya
Ses Pengakuan Iman: KJ No. 38 T’lah Kutemukan Dasar Kuat
Persembahan : NNBT No. 15 Hai Seluruh Umat Tuhan
Penutup: KJ No. 388 S’lamat Di Tangan Yesus
ATRIBUT:
Warna dasar putih dengan simbol lilin dan palungan.