ALASAN PEMILIHAN TEMA
Arti bermegah menurut KBBI adalah: membanggakan, membesarkan. Bisa juga dalam pengertian; gagah, kuat, mulia, masyhur. Jika orang bermegah karena kekuasaan, jabatan, kekayaan dan keperkasaan diri punya konotasi lain bahwa, orang itu sombong dan tinggi hati, ada ungkapan orang seperti itu, “kalu bukang kita”. Sangat berbeda dengan kalimat yang menjadi tema minggu ini yaitu “Bermegah Karena Pembenaran dan Pendamaian Allah”. Kalimat ini jauh dari sifat yang mengira segala sesuatu ada dan dimiliki karena semata kehebatan diri. Sekalipun dalam realitas kehidupan manusia, tidak sedikit yang jatuh pada pencobaan, mengira apa yang dia miliki saat ini, apakah itu popularitas, kekuasaan dan kemakmuran itu karena kehebatannya. Seketika itu juga menjadi awal baginya melupakan kasih karunia Tuhan Allah dalam hidupnya.
Mengukur kebenaran sebatas logika, konsekuensinya semakin banyak orang yang dikategorikan “atheis” (tidak percaya adanya Tuhan). Gereja bertanggung jawab membangun kerohanian jemaat sebagai warga negara yang percaya adanya Tuhan Allah yang membenarkan dan menyelamatkan di dalam dan melalui penderitaan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Surat Roma ditulis oleh Rasul Paulus, merupakan rangkuman penjelasan teologinya mengenai Keselamatan di dalam Kristus. Paulus seorang yang cerdas, cakap mengemukakan pikiran, seperti pengacara yang terampil dia mengemukakan fakta yang mendukung Injil secara jelas dan lugas dalam suratnya kepada jemaat di Roma. Dia belum pernah ke Roma, tapi sangat mengenal jemaat ini. Terbentuknya jemaat ini justru dari orang Yahudi yang menjadi percaya di dalam Yesus Kristus melalui peristiwa Ketuangan Roh Kudus di perayaan hari Pentakosta. Mereka menyebarkan Injil sewaktu mereka kembali ke Roma, dan. kemudian Gereja bertumbuh. Jemaat Kristen di Roma memiliki latar-belakang Kristen Yahudi dan Yunani.
Paulus membangun suatu argumen yang tak terbantahkan bahwa manusia telah tersesat dan perlu campur tangan Tuhan Allah (Rm. 1:18, 3:20). Selanjutnya Paulus menyampaikan kabar baik: keselamatan tersedia bagi semua orang dan hanya oleh anugerah/solagratia (karena kebaikan Allah bukan karena jasa manusia dan bukan karena manusia layak menerimanya) melalui iman percaya yang sungguh kepada Yesus Kristus dan karya-Nya yang telah selesai. Bahwa melalui pengorbanan Yesus Kristus orang percaya dapat berdiri di hadapan Tuhan Allah dalam kebenaran, “tidak bersalah” (3:21-5:21. band. Efesus 2:8-9).
Pasal 5:1 merupakan ayat kunci untuk keseluruhan teologi Paulus dalam surat Roma; “sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita Yesus Kristus”. Berdamai dengan Allah dan diperdamaikan, tidak ada lagi permusuhan. Berdamai dengan Allah hanya dimungkinkan karena Yesus Kristus sudah membayar harga bagi dosa-dosa manusia melalui kematian-Nya di kayu Salib. Damai Sejahtera dalam Bahasa Ibrani “shalom ” dan dalam Bahasa Yunani “eirene“.
Pasal 5:3-4, penderitaan di dalam Kristus adalah hal yang normal dan tidak ada pengecualian bagi orang-orang Kristen abad pertama. Paulus memberitahu bahwa pada masa mendatang umat Tuhan akan mencapai keadaan sukar. Ini berarti, mengalami kesulitan pasti ada, tapi justru akan membantu Gereja bertumbuh. Bahwa Allah sedang memakai kesulitan hidup serta serangan si iblis untuk membangun karakter rohani bahkan kecerdasan rohani.
Di ayat 5, 6 dalam penderitaaan, pengharapan mengenai mangalami kasih Allah dalam hati mereka melalui Roh Kudus. Kata “dicurahkan” menyatakan suatu keadaan yang masih berlangsung yang menopang umat dalam penderitaan. Dalam kelemahan karena dosa, Krtistus telah mati untuk durhakanya manusia di hadapan Allah.
Secara singkat, Kristus menempatkan diri-Nya menggantikan kita dan menggenapkan apa yang seharusnya kita lakukan (ayat 7). “Ketika kita masih berdosa” ini merupakan katakata yang menakjubkan. Tuhan Allah mengutus Yesus Kristus untuk mati bagi kita, bukan karena kita cukup baik, melainkan semata-mata karena Tuhan Allah mengasihi umat-Nya (ayat 8). Kasih yang menyebabkan Kristus mati adalah kasih dan kuasa yang sama telah membangkitkan Kristus, kasih yang mendamaikan (ayat 9-10).
Dengan demikian pembenaran dan pendamaian di dalam Yesus Kristus yang dianugerahkan bagi umat percaya patut dihargai/dimegahkan dalam hidup, karena yang duniawi (kekuasaan, jabatan, kekayaanimateri) adalah fana, tapi kasih karunia Tuhan Allah abadi.
Makna dan Implikasi Firman
- Pembenaran dan pendamaian telah diperhitungkan lewat pengorbanan Yesus Kristus, hutang dosa ditebus dan terbayar lunas. Buah pembenaran adalah hidup damai sejahtera dengan Tuhan Allah. Oleh kasih karunia ini kita dapat berdiri dan bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.
- Paulus mengidentikkan “orang durhaka” pada manusia yang melakukan pemberontakan kepada Tuhan Allah. Oleh Kasih karunia Tuhan Allah membuat-Nya tidak mengutuk manusia, tetapi justru rela menanggung kutukan itu dengan matinya Yesus Kristus di kayu salib. Tidak mudah mencari orang yang mau mati untuk orang yang benar, apalagi untuk orang durhaka, sesuatu yang mustahil. Tetapi itulah yang dilakukan Yesus Kristus. Keteladanan itulah juga yg mewarnai kehidupan orang beriman, teladan yang mengasihi dan mengampuni kendati tersakiti karena kebenaran.
- Menanggung kutuk dosa manusia bukan setelah manusia itu bertobat dan sudah melakukan apa yang baik di mata Tuhan Allah, tetapi Ia menunjukkan kasih-Nya ketika kita masih berdosa sebagai korban pendamaian. Jadi bukan karena hasil usaha manusia keselamatan itu terjadi, tapi karena insiatif Tuhan Allah. Sudahkah kita menyadarinya? kita telah diselamatkan lewat pengorbanan Yesus Kristus, maka jangan lagi nikmat dengan dosa. “Dilahirkan kembali” konotasinya “hidup baru”.
- Bersukacita dan bersyukur kendati dalam penderitaan, bukan karena kita suka menderita atau menyangkal kesedihan yang terdapat dalam penderitaan, tetapi karena kita mengetahui bahwa Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus sedang memakai kesulitan hidup serta serangan iblis untuk membangun karakter rohani kita. Memperdalarn kepercayaan kita kepada Tuhan Allah memberi kita keyakinan yang lebih besar tentang kebaikan Tuhan Allah lewat pekerjaan Roh Kudus. Kita bermegah dalam kesengsaraan dan mengucap syukur atas berbagai kesempatan untuk bertumbuh tersebut; bersyukur ketika boleh melayani Tuhan Allah meski di tengah kesukaran hidup. Hadapilah kesempatan-kesempatan itu dengan kekuatan Tuhan Allah. Jika Ia ijinkan kesukaran terjadi, itu adalah proses pemurnian iman dan kita semakin kuat dalam menjalani hidup ini.
- Kasih Tuhan Allah yang membenarkan dan mendamaikan tinggal di dalam kita dan menuntun kita setiap hari. Yakinlah bahwa setelah memulai hidup bersama Yesus Kristus, bagi kita disediakan kuasa dan kasih Tuhan Allah yang dapat kita minta setiap hari untuk menolong menghadapi setiap tantangan atau pencobaan. Kini kita dapat bermegah, melalui iman kepada karya Yesus Kristus yang telah menarik kita menjadi sahabat dan bukan lagi menjadi musuh dan orang durhaka.
- Hidup ini sederhana, lakukan saja apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita, Tuhan Allah pasti memelihara kita. Jangan cengeng terhadap kesukaran sehingga kita menggadaikan iman kita. Orang yang tahan uji memiliki pengharapan yang besar.
- Sebagai pribadi, keluarga, gereja dan bangsa yang sudah menerima kasih karunia Tuhan Allah, selayaknyalah kita bersyukur. Mantapkan langkah hidup kita dan tetaplah berdoa dan beribadah. Tetap melayani sebagai bagian syukur kepada Tuhan Allah.
- Cintai Tuhan dan GMIM, selamat HUT ke-89.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apakah pemahaman saudara mengenai pembenaran dan pendamaian menurut Roma 5:1-11?
- Bermegah karena “Pembenaran dan Pendamaian Allah”, Mengapa gereja harus demikian?
- Menjadi gereja yang cerdas, sehat dan bertumbuh dalam kehidupan berkeluarga, bergereja dan berbangsa, hal apakah yang perlu dilakukan gereja belajar dari firman ini? dan bagaimana mengatasi kendala dan tantangan?
NAS PEMBIMBING: Yeremia 9: 23-24
POKOK — POKOK DOA :
- Gereja yang mencintai Tuhan Allah yang telah menyelamatkan manusia.
- GMIM dengan misi healthy church (gereja yang sehat) menjadi berkat bagi bangsa dan negara.
- GMIM di HUT ke-89 tetap terjaga kualitas iman di tengah badai persoalan, kesukaran dan penderitaan.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN HARI MINGGU BENTUK IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN: Panggilan beribadah: NNBT No. 4 Naikkan Doa Pada Allah
Nats Pembimbing: NKB No 5 Seluruh Dunia, Hai, Nyanyikanlah
Pengakuan Dosa dan Pengampunan: NNBT No 23 Mari Kau Yang Lelah
Ses Pembacaan Alkitab: KJ No 54 Tak Kita Menyerahkan
Persembahan: NNBT No 20 Kami Bersyukur Pada-Mu, Tuhan
Nyanyian Penutup: PKJ No 239 Perubahan Besar Di Kehidupanku
ATRIBUT Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas Gelombang.