TEMA BULANAN : “Ketaatan Melaksanakan Kehendak Allah adalah Wujud Kedewasaan Iman”
TEMA MINGGUAN : “Keadilan Yang Menghidupkan”
BACAAN ALKITAB: Ulangan 24:6-22
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Menikmati kehidupan yang bergelimang harta, dan kekayaan terkadang menjadi konsep dasar dari manusia yang hidup di zaman ini. Untuk menggapai semuanya itu, tidak jarang perlakuan manusia terkadang berubah menjadi hampir
sama dengan prilaku hewan. Mereka yang kuat, semakin kuat, mereka yang lemah menjadi semakin lemah. Mereka yang kuat seringkali menjadikan mereka yang lemah sebagai alat untuk memenuhi dan mencapai tujuan yang mereka harapkan. Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai terkadang mereka menggunakan berbagai macam cara sehingga terkadang mereka mengabaikan keadilan. Keadilan adalah hak semua manusia, keadilan harus dilakukan oleh siapapun juga, termasuk umat Tuhan Allah. Keadilan diatur oleh Tuhan lewat suatu aturan yang diberikan Tuhan kepada umat Israel ketika mereka dalam perjalanan menuju tanah Kanaan. Tujuan dari pada hukum yang diberikan Tuhan agar umat Tuhan tidak lupa diri bahwa sesungguhnya mereka dahulu adalah budak yang hidup dalam penindasan, yang hidup dalam ketidakadilan.
Setiap tanggal 1 Mei dirayakan sebagai “MAY DAY” atau Hari Buruh Internasional”. Sehingga tanggal 1 Mei di Indonesia
ditetapkan sebagai hari Libur Nasional. Hari Buruh yang dirayakan di setiap tahun adalah dalam rangka memperingati saat para buruh menuntut agar mereka mendapatkan keadilan dalam hal jam kerja, upah, dan tidak mendapatkan tindakan sewenang-wenang dari pemilik industri. Lewat jerih juang para buruh dengan tuntutan yang masuk akal, walaupun ada begitu banyak buruh yang menjadi korban PHK, korban nyawa tapi pada akhirnya tuntutan para buruh diterima. Melihat sejarah masa lampau bahwa keadilan terkadang diabaikan, maka sebagai Gereja wajib untuk memberitakan tentang keadilan di setiap mimbar Gereja, Kolom, dan lain-lain sebagainya. Sebagai wujud untuk melaksanakan peraturan, ketetapan dan perintah yang dianjurkan oleh Tuhan, sehingga Gereja menjadi sarana untuk memberitakan “Keadilan Yang Menghidupkan”.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Ulangan merupakan Pidato Musa yang disampai-kan kepada umat Israel, di seberang sungai Yordan, di padang gurun, di Araba Yordan, di tentangan Suf, dalam persiapan memasuki tanah perjanjian yaitu Kanaan (Ulangan 1:1). Pada
umumnya sebagian generasi adalah generasi yang tidak merasakan perbudakan di tanah Mesir, yang tidak melihat secara
langsung peristiwa ketika keluar dari tanah Mesir dan yang tidak melihat mujizat yang dilakukan Musa di Laut Teberau di Masa, Meriba, dan lain-lain sebagainya. Pada umumnya generasi yang akan masuk di tanah Kanaan adalah generasi yang hanya mendengar cerita tentang perbudakan, tentang laut Teberau dan lain-lain dari orang tua sehingga mereka perlu mendapat penguatan agar setibanya ditanah perjanjian akan menjadi umat yang tetap percaya kepada Allah, mengasihi Allah dan juga mengasihi sesama. Isi dari pada Pidato atau Khotbah Musa dalam kitab Ulangan, selain mempersiapkan umat Israel untuk tetap menjadi bangsa atau umat pilihan yang tetap setia dan mengasihi Allah tetapi juga umat Israel di ajak untuk sanggup melakukan atau menjabarkan kasih dan keadilan terhadap sesama umat. Hal ini di sampaikan Musa mengingat bahwa sesungguhnya mereka dahulu adalah budak di tanah Mesir. Hanya oleh karena Allah ingin menepati janji kepada Abraham, maka dengan tangan-Nya menyelamatkan mereka dengan harapan agar umat Israel sanggup untuk saling melindungi sebagai sesama umat dan saling menghidupkan, jika mereka sudah berada di tanah yang di janjikan. Harapan dan kerinduan agar umat Israel dapat melakukan semuanya itu maka ada aturan, ketetapan dan perintah yang harus dilakukan seperti yang tertulis dalam Ulangan 24 : 6 -22. Allah menghendaki agar jangan mengambil nyawa orang
lain dengan mengambil batu kilangan. Batu kilangan terdiri dari 2 bagian, atas dan bawah dengan masing-masing mempunyai fungsi. Jika salah satu dilepaskan, maka batu kilangan tidak dapat lagi berfungsi untuk membuat tepung. (Ayat 6). Allah menghendaki agar sesama umat tidak melakukan tindakan kejahatan penculikan terhadap sesama. Jika hal itu terjadi, maka Allah memberi hukuman kepada pelaku agar di hukum umat. Hal ini diatur agar umat Israel takut untuk melakukannya. (Ayat 7). Allah menghendaki umat Israel untuk setia terhadap-Nya. Jika tidak setia, maka Allah akan menjatuhkan hukuman seperti yang dialami Miryam saudara Musa dan Harun, dihukum Tuhan dengan sakit kusta karena memiliki pikiran negatif. Allah menghendaki agar umat-Nya harus berfikir positif terhadap sesama.Bandingkan Bilangan 12 : 1- 10 (Ayat 8-9). Allah menghendaki agar dalam kehidupan sebagai sesama umat untuk tidak mengambil barang jaminan jika umat ingin membantu sesama. (Ayat 10-13). Allah menghendaki agar sebagai sesama umat untuk tidak menahan upah orang yang telah bekerja sebab jika orang yang ditahan upahnya mengeluhkan masalahnya kepada Allah, maka masalah itu menjadi dosa (Ayat 14-15). Allah menghendaki agar umat-Nya tidak melanggar hukum, dan menyebabkan orang lain yang menjadi penanggung hukum yang seharusnya dijatuhkan padaNya. (Ayat 16). Allah menghendaki agar umat-Nya juga memperhatikan sesamanya, khususnya orang asing, anak yatim, janda karena dahulu mereka adalah budak di tanah Mesir (Ayat 17-22).
Makna dan Implikasi Firman
Ulangan pasal 24:6-22 membicarakan tentang hukum yang ditujukan kepada umat Israel untuk ditaati dan dilakukan oleh
umat dalam kehidupan sosial keagamaan dan kemasyarakatan jika mereka sudah berada di tanah perjanjian. Musa
mengingatkan agar hukum itu harus dilakukan karena sebelum umat berada di tanah perjanjian, mereka adalah budak di
tanah Mesir dan oleh karena kasih Allah maka mereka bisa hidup di tanah yang berlimpah susu dan madu. Musa
menghendaki agar umat Allah benar-benar menindak lanjuti kasih Allah itu dalam kehidupan sehari-hari. Jika mereka tidak
melakukannya maka sebagai konsekuensinya, Allah akan memberikan hukuman. Pada setiap tanggal 1 Mei, selalu diperingati sebagai hari buruh Internasional dan di Indonesia dijadikan hari libur Nasional. Hari buruh ini dirayakan dalam rangka mengingat kisah perjuangan parah buruh di masa yang lampau yang sangat tidak mendapat keadilan dari para pemilik pabrik, pemilik usaha terutama menyangkut jasa kerja dan upah yang tidak sesuai dengan hasil kerja yang telah dilakukan oleh para buruh termasuk dengan hak-hak lainnya yang diabaikan. Walaupun banyak yang menjadi korban akibat tuntutan yang mereka lakukan, namun pada akhirnya, tuntutan parah buruh dikabulkan dengan memberikan 8 jam kerja setiap hari, upah diberi sesuai dengan hasil kerja. Hak-hak buruh lainnya juga diberikan pemilik usaha kepada para buruh
seperti masa cuti, ijin sakit, melahirkan bagi perempuan dan lain-lain sebagainya. Sebagai Gereja, maka prinsip keadilan dan kesejahteraan berdasarkan bacaan Minggu ini (Ulangan 24: 6-22) harus menjadi tindakan dan pemberitaan gereja untuk disampaikan di setiap ibadah selama gereja benar-benar menjadi garam dan terang baik di lingkup pemerintah, swasta termasuk di lingkup gereja itu sendiri. Gereja juga selayaknya menciptakan pemimpin atau pemilik usaha baik usaha besar menengah dan kecil yang selalu melaksanakan prinsip-prinsip keadilan yang menghidupkan. Tidak melakukan tindakan sewenang seperti menahan upah atau memotong upah para pekerja. Jika Tuhan mengijinkan umat-Nya dipercayakan sebagai orang yang bertanggungjawab di ruang lingkup pengadilan, untuk memutuskan perkara, maka putuskanlah perkara sesuai dengan fakta dan disertai takut akan Tuhan. Jangan mudah disogok sehingga memutuskan perkara dengan tidak adil.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI
- Apa yang dimaksud keadilan yang menghidupkan menurut
Ulangan 24:6-22 ? - Adakah ketidakadilan yang terjadi di tengah kehidupan
keluarga, gereja dan masyarakat? - Solusi apa saja yang dapat dilakukan, jika kita melihat
ketidakadilan yang dilakukan oleh anggota jemaat?
NAS PEMBIMBING : Galatia 6:7
POKOK-POKOK DOA
Agar kasih Allah juga dimiliki umat atau jemaat
Agar para pemilik usaha melakukan keadilan
Agar para pengambil keputusan di lembaga peradilan
memutuskan perkara secara adil berlandaskan takut Tuhan.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN
HARI MINGGU BENTUK IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN
Persiapan : KJ. No. 454 Indahnya Saat Yang Teduh
Ses. Doa Pembukaan : KJ. No. 389 Besarlah Kasih Bapaku
Ses. Pengakuan Dosa & Pengampunan: KJ. No. 36 Dihapuskan
Dosaku
Ses Pembacaan Alkitab : KJ. No. 49 Firman Allah Jayalah
Persembahan : KJ. No. 393 Betapa Indah Harinya
Penutup : KJ. No. 407 Tuhan, Kau Gembala Kami
ATRIBUT:
Warna dasar putih dengan lambang bunga bakung dan salib
berwarna kuning.