ALASAN PEMILIHAN TEMA
Jika kata “sehat” dikenakan pada manusia artinya semua organ tubuh berfungsi normal baik jasmani maupun rohani. Gereja menunjuk pada persekutuan orang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dapat dikatakan bahwa gereja yang sehat adalah persekutuan umat Tuhan yang berfungsi hidup menurut kehendak-Nya. Semua aktifitas hidupnya berakar, bertumbuh dalam Yesus Kristus dan menghasilkan buah bagi kemuliaan Tuhan.
Tantangan kita sekarang masih banyak gereja dan persekutuan jemaat yang tidak menghasilkan buah bagi kemuliaan Tuhan. Hal tersebut jelas sekali terlihat ketika ada sekelompok orang yang mengaku percaya kepada Yesus Kristus tetapi menonjolkan pemimpin dan pengajarannya, keunggulan finansial dan luasnya jangkauan pelayanan. Kemuliaan Tuhan Allah dalam Yesus Kristus yang seharusnya menjadi pergumulan bersama agar umat tidak terpengaruh oleh ajaran yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan Allah dalam Alkitab. Sebab semua bentuk pertumbuhan iman umat Kristen harus berakar, bertumbuh dan berbuah dalam Yesus Kristus bagi kemuliaan Tuhan Allah.
Menyikapi pergumulan itu jemaat di tuntun oleh tema perenungan minggu berjalan ini “Gereja Sehat Berbuah Bagi Kemuliaan Tuhan”
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasaan Teks Alkitab (Exegese)
Injil Yohanes di tulis setelah Yesus Kristus mati dan bangkit ketika bangsa Romawi menghancurkan Bait Allah di tahun 70 M. Banyak orang Yahudi yang menerima ajaran Yesus mulai dihambat di tempat-tempat pertemuan mereka (Sinagoge) untuk mencegah penyebarluasan berita tentang kebangkitan Yesus Kristus. (lih. Yoh 9:22-23, 12:42, 16:1). Maksud penulisan Injil ini “semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. “ (Yohanes 20:31)
Penulis Injil Yohanes memberikan banyak perhatian kepada tiga pertanyaan pokok yaitu: 1) Siapakah Yesus Kristus? 2) Apa perbuatan Yesus Kristus yang membuktikan bahwa Ia adalah Anak Allah? 3) Bagaimana hubungan antara para pengikut Yesus Kristus dan orang-orang yang menentang-Nya?
Pokok tentang siapakah Yesus antara lain digambarkan bahwa Ia adalah pokok anggur yang benar (15:1). Ketika menjelaskan tentang diri-Nya dan apa yang Tuhan Allah sedang kerjakan melalui diri-Nya , Ia menggunakan kata :Aku adalah” (ego eimi). Kata ini sama dengan nama Tuhan Allah ketika memperkenalkan diri-Nya kepada Musa. (Kel. 3:13-15).
Dalam Kitab Perjanjian Lama bangsa Israel sering digambarkan sebagai pohon anggur. (band. Hos 10:1, Yl. 1:7, Yer. 6:9, Maz. 80, Yeh. 15) Akan tetapi bangsa Israel tidak dapat menunaikan tugas dan panggilannya sebagai pokok anggur yang menghasilkan buah. Karena itu Yesus Kristus datang menggenapi apa yang dinubuatkan para nabi Ia adalah pokok anggur yang benar yang ditanamkan oleh tangan kanan Allah (Maz. 80:16). Yesus Kristus megkhiaskan diri-Nya sebagai pokok anggur mengungkapkan sebuah gambaran mengenai hubungan diri-Nya dengan ranting-ranting. Yesus Kristus adalah tempat ranting-ranting melekat dan bertumbuh.
Kata benar (ayat 1) menunjukan bahwa Yesus Kristus benar-benar sosok yang sejati dan setia. Ia tidak pernah mengkhianati Bapa-Nya seperti yang pernah terjadi dengan pohon anggur Israel. Kedatangan Yesus Kristus menggenapi apa yang tidak dapat dilakukan oleh Bangsa Israel, yaitu kesetiaan dan ketaatan dan kepada kepada Bapa-Nya agar menghasilkan buah bagi kemuliaan nama-Nya.
Yesus Kristus mengatakan bahwa Ia adalah pokok anggur, di mana kemudian tumbuh ranting supaya menghasilkan buah yang lebat. Oleh karena itu maka perlu dibersihkan (dibersihkan, Yun. Kathairo) dengan cara memangkas, ranting-rantingyang tidak memberikan buah (ay. 2). Hal ini menunjukan adanya perhatian penuh dari Bapa-Nya sebagai pengusaha pohon anggur itu. Sebagai pokok anggur yang benar menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya yang diharapkan oleh umat Allah dalam Perjanjian Lama yang dapat memberi kehidupan dan keselamatan. Karena pokok anggur ditanamkan oleh Tuhan Allah sendiri sebagai pengusaha-Nya. Ketika Yesus Kristus menyampaikan kiasan ini. Ia bermaksud menguatkan murid-murid-Nya untuk menghadapi kematian-Nya dan penolakan para pemimpin Yahudi. Konteks ini menjelaskan bahwa Yesus Kristus sedang berusaha membangun kembali umat-Nya.
Yesus Kristus ditinggalkan oleh orang-orang yang sebelumnya mengikuti Dia. Yudas Iskariot adalah salah seorang yang meninggalkan dan mengkhianati-Nya. Ranting-ranting yang di potong tidak hanya menunjuk pada seseorang yang meninggalkan dan mengkhianati-Nya. Ranting-ranting yang dipotong tidak hanya menunjuk pada Yudas Iskariot tetapi juga semua orang Israel yang menolak Yesus Kristus. Sebuah pernyataan yang menunjukkan bahwa Tuhan Allah sedang menyeleksi atau memulihkan Israel, dan murid-murid Yesus Kristus adalah Israel yang dipulihkan.
Kepada murid-murid-Nya menjelaskan bahwa mereka (orang-orang percaya) (ayat 3) sudah bersih. Kerena percaya pada Firman Tuhan dan menghasilkan buah. Sementara orang yang tidak percaya kepada Injil, merekalah yang menganiaya orang-orang percaya. Ranting yang di potong adalah orang-orang Israel yang menolak Yesus, sedang ranting-ranting yang dibersihkan adalah orang-orang Israel yang menerima Yesus.
Selanjutnya orang percaya diajak supaya tetap tinggal dalam Yesus Kristus agar tetap berbuah (ayat 4). Artinya buah itu hanya dapat dihasilkan kalau seseorang terus menerus hidup dalam persekutuan dengan Bapa dan Anak. Buah itu tidak terjadi secara otomatis, tapi harus melalui proses yang tinggal di dalam Yesus Kristus. Kata “tinggal” beberapa kali disebutkan mengungkapkan suatu persekutuan yang intim yang terjalin antara Bapa dengan Anak dan Anak dengan umat manusia. Kalau Manusia hidup menjauh atau tidak tinggal dalam persekutuan dengan Yesus Kristus sama dengan cabang yang tidak akan berbuah sesuai dengan yang dikehendaki-Nya. Karena terpisah dari pohon atau pokok anggur. Tinggal bersama Yesus merupakan sebuah keputusan sebagai syarat untuk berbuah.
Yesus Kristus sebagai pokok anggur dan orang percaya adalah ranting-rantingnya (ayat. 5). Jenis buah yang dikehendaki oleh Yesus Kristus untuk dihasilkan murid-murid-Nya adalah mengasihi Allah dan sesama manusia, jenis buah anggur yang diharapkan oleh pemiliknya. Ranting-ranting anggur yang tidak menghasilkan buah dipangkas dari pokoknya dan dibakar setelah menjadi kering (ayat.6). Pembakaran ini merupakan hukuman terhadap ketiadaan buah. Bagi mereka yang tidak tinggal atau berada dalam persekutuan dengan Yesus Kristus mereka akan dibuang (tidak berada lagi dalam persekutuan dengan Yesus Kristus mereka akan dibuang. Dibuang seperti ranting dan menjadi kering, dikumpulkan lalu dibakar dengan api, Api membinasakan ranting-ranting yang tidak menghasilkan buah (band. Yeh. 16: 6)
Selanjutnya ada penegasan yaitu: jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu (ayat 7) maksudnya kehidupan para murid yang hanya bertumpu pada perintah Yesus Kristus maka: “mintalah . . . . . kamu akan menerimanya.” permintaan yang Yesus Kristus maksudkan ialah untuk menghasilakn buah . Buah yang dikehendaki adalah berbuah yang banyak (15:18) Hidup menghasilkan buah yang banyak adalah hidup yang mempermuliakan Bapa di Sorga. Berbuah banyak sama artinya dengan menjadi murid dan memuliakan Bapa. Menjadi murid atau pemuridan merupakan hal yang dinamis dan terus bertumbuh. Makin banyak buah yang dihasilkan sebagai murid menunjukan kesungguhan murid-murid untuk menjadi seperti Yesus Kristus.
Makna dan Implikasi Firman
Tuhan Allah selalu menghendaki agar umat-Nya tidak pernah melepaskan diri dari persekutuan dengan-Nya. Sebagaimana cabang atau ranting tidak akan berbuah lebat bila terlepas dari pokok pohonnya. Orang percaya juga tidak akan pernah berbuah bagi kesejahteraan, kebahagiaan, keselamatannya dan hidup memuliakan Tuhan Allah jika terlepas dari Yesus Kristus. Karena Dialah pusat dan sumber hidup. Banyak orang Kristen kelihatannya hidup tapi sebenarnya sudah mati karena tidak mendasarkan hidupnya pada Dia yang menghidupkan.
Gereja (sebagai persekutuan orang percaya) yang sehat terpanggil warganya agar menghasilkan buah dalam bentuk perbuatan-perbuatan baik yang memuliakan Tuhan Allah. Gereja yang sehat adalah geraja yang hidupnya hanya memusatkan diri, bersandar dan bergantung pada Yesus Kristus. Artinya untuk dapat menghasilkan buah yang memuliakan Tuhan Allah tidak terjadi dengan sendirinya tetapi harus melalui perjuangan dengan cara selalu berada dalam persekutuan dengan Dia.
Orang-orang percaya yang hidup dalam firman-Nya akan menampilkan perbuatan baik dan terus disemangati untuk berbuah semakin lebat. Tapi mereka yang tidak memperlihatkan aktifitas hidup yang berkenan kepada-Nya akan dihukum. Berbuah lebat adalah hakikat dari umat-Nya yang setia dan taat melakukan firman-Nya harus selalu ditampilkan dalam kata dan perbuatan untuk memuliakan Tuhan. Orang percaya akan lebih sungguh beribadah, baik itu di Kolom, BIPRA dan aras jemaat, maupun bekerja dengan jujur, setia melakukan perintah Tuhan dalah kehidupan sehari-hari.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI
1. Menurut Saudara bagaimana “Gereja sehat berbuah bagi kemuliaan Tuhan”. berdasarkan Yohanes 15:1-18?
2. Apakah gereja saat ini telah memperhatikan gereja yang sehat? Jelaskan?
3. Bagaimana caranya gereja tetap sehat dan memuliakan Tuhan dalam persekutuannya?
NAS PEMBIMBING: Yohanes 14:12-13
POKOK-POKOK DOA
- Gereja tetap menjadi gereja yang sehat dan menjadikan Yesus Kristus pusat hidup.
- orang percaya tetap setia dan tidak meninggalkan persekutuan dengan Yesus
- Umat Tuhan harus selalu memuliakan Tuhan Allah dalam kata dan tindakan
TATA IBADAH YANG DUSULKAN : HARI MINGGU BENTUK I
NYANYIAN YANG DIUSULKAN
Panggilan beribadah: Kj. No 242 Muliakan Allah Bapa
Ses. Nas Pemb. Kj. No 452 Naikan Doa tak Enggan
Pengakuan Dosa : DSL 7 Doaku dan Keluhku Hu
Pemberitaan Anungerah Allah: NKB No. 143 Janji yang manis
Ses. Hukum Tuhan: NKB No. 116 Siapa Yang Berpegang
Ses Pem .Alkitab Yesus Pokok dan Kitalah carangnya
Persembahan : Kj. No. 393 Tuhan Betapa Banyaknya
Nyanyian Penutup: Kj. No. 356 Tinggallah Dalam Yesus
ATRIBUT
Warna Dasar Hijau dengan simbol dan Perahu di atas gelombang